Sebagai orangtua, penting bagi Moms untuk terus pantau pertumbuhan Si Kecil dengan baik, terutama jika Si Kecil masih berusia 0-12 bulan. Hal ini penting karena bisa membantu Moms apakah tumbuh kembang Si Kecil ideal sesuai dengan usianya. Salah satu indikator tumbuh kembang Si Kecil yang harus diperhatikan adalah berat badan.
Berat badan merupakan indikator yang menunjukkan apakah kebutuhan gizi Si Kecil sudah cukup, kurang, atau bahkan lebih. Berat badan Si Kecil umumnya akan bertambah seiring usia, sehingga tidak heran jika ia akan sering mengalami kenaikan berat badan bayi sampai berat badannya mencapai berat badan ideal berdasarkan usianya.
Meski begitu, ada beberapa kasus di mana Si Kecil kesulitan untuk mengalami kenaikan berat badan bayi. Hal itu bisa terjadi oleh beberapa sebab, yaitu:
1. Si Kecil Jarang Menyusu
Menyusui Si Kecil sesering mungkin penting dilakukan, terutama jika ia tergolong bayi baru lahir. Si Kecil baru lahir setidaknya harus menyusui setiap 8-12 kali dalam sehari i selama 6-8 minggu pertama usianya. Jika frekuensi menyusuinya tergolong jarang, ia akan mendapatkan asupan gizi yang kurang sehingga berat badannya pun susah naik.
Frekuensi menyusui Si Kecil umumnya akan berkurang seiring bertambahnya usia. Pada usia 1 bulan, frekuensi menyusuinya masih sama dengan bayi baru lahir, yakni 8-12 kali dalam sehari. Masuk bulan ke dua sampai 6, frekuensinya akan terus berkurang. Secara rinci, berikut frekuensi menyusui Si Kecil berusia 2-6 bulan:
- 7-9 kali dalam sehari untuk Si Kecil berusia 2 bulan.
- 7-8 kali dalam sehari untuk Si Kecil berusia 3-5 bulan.
- 4-6 kali dalam sehari untuk Si Kecil berusia 4-6 bulan.
2. Durasi Menyusui yang Terlalu Singkat
Selain frekuensi menyusui yang jarang, durasi menyusui yang terlalu singkat pun juga bisa membuat berat badan Si Kecil susah naik. Ada beberapa faktor yang membuat durasi menyusui bisa berjalan terlalu singkat. Mulai dari kesibukan yang membuat Moms hanya bisa menyusui dalam waktu singkat sampai Si Kecil yang tertidur sebelum sesi menyusui selesai.
Lalu, berapakah durasi menyusui yang ideal? Menurut beberapa sumber, Moms harus menyusui Si Kecil dengan durasi waktu setidaknya 10-15 menit untuk satu sesi menyusui Durasi tersebut berlaku untuk satu payudara. Adapun ASI dari payudara yang lain bisa diberikan pada sesi berikutnya.
Seperti halnya frekuensi menyusui, durasi menyusui Si Kecil pun juga akan berkurang seiring waktu. Pada usia 1-2 bulan, durasi menyusui Si Kecil akan menjadi 20 - 45 menit per sesi menyusui. Memasuki usia 3, 4, dan 5, durasinya akan menjadi 2,5 - 3,5 jam. Durasi menyusui Si Kecil akan menjadi 5-6 jam sekali saat ia berusia 6 bulan.
3. Posisi Menyusui yang Kurang Tepat
Posisi menyusui bisa membantu Si Kecil mendapatkan asupan ASI yang ia butuhkan. Jika posisinya kurang tepat, Si Kecil akan kesulitan mendapatkan asupan ASI yang membuatnya juga sulit naik berat badan. Posisi menyusui yang kurang tepat juga bisa membuat Moms dan Si Kecil tidak nyaman selama sesi menyusui.
4. Si Kecil Mengalami Gangguan Pencernaan
Masalah pencernaan pada Si Kecil membuatnya tidak bisa menyusui secara optimal, sehingga ia tidak bisa mendapatkan asupan ASI dan sulit naik berat badan. Ada beberapa gangguan pencernaan yang bisa terjadi pada Si Kecil. Misalnya: asam lambung dan diare.
5. Produksi ASI Rendah
Dalam beberapa kasus, tidak jarang produksi ASI pada Moms menurun dan cenderung rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu, seperti stres dan penyakit fisik yang diderita Moms. Biasanya, produksi ASI rendah ditandai dengan ciri-ciri berikut:
- ASI tidak merembes hingga ke pakaian Moms.
- Payudara Moms tidak sepadat biasanya.
- Jumlah ASI yang keluar berkurang dari biasanya saat Moms memerah ASI-nya.
- Si Kecil masih terlihat kelaparan padahal sudah menyusui.
Selain mendapatkan asupan gizi dari ASI, Si Kecil juga harus mendapatkan asupan tambahan dari MPASI. Terutama jika ia berusia 6-12 bulan. Jika pemberian MPASI kurang tepat, Si Kecil akan cenderung susah naik berat badan.
Adapun salah satu contoh pemberian MPASI yang kurang tepat adalah saat Moms lebih banyak memberikan buah pada menu MPASI tanpa memberi tambahan menu bergizi lainnya. Terutama yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak
Cara Menaikkan Berat Badan Bayi
Saat berat badan Si Kecil susah naik, Moms bisa mengupayakan supaya berat badannya bisa naik sampai berat badannya ideal. Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan supaya Si Kecil bisa naik berat badan, yaitu:
- Pastikan frekuensi dan durasi menyusui Si Kecil cukup sesuai dengan usianya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Moms bisa menerapkan cara dan jadwal menyusui bayi supaya nutrisi tercukupi.
- Terapkan posisi menyusui yang baik dan nyaman untuk Moms dan Si Kecil.
- Jika tidak sempat menyusui secara langsung, Moms bisa memberikan ASI perah kepada Si Kecil. Untuk mendapatkannya, Moms harus melakukan berbagai cara terbaik memompa ASI perah.
- Supaya Si Kecil tidak tertidur selama sesi menyusui, Moms harus membuatnya tetap terjaga setidaknya selama 20 menit. Adapun caranya dengan mengubah posisi menyusui atau menggelitik kaki Si Kecil. Hindari membedong Si Kecil dengan rapat selama menyusui karena hal itu bisa membuatnya tertidur pulas, sehingga membuat durasi menyusui jadi terlalu singkat.
- Jika produksi ASI rendah atau menurun, Moms bisa melakukan berbagai cara menghasilkan ASI yang berkualitas dan lancar.
- Untuk Si Kecil berusia 6-12 bulan, Moms harus memberikan MPASI dengan gizi yang lengkap dan seimbang, serta tekstur yang sesuai dengan usianya.
- Segera atasi masalah pencernaan pada Si Kecil. Jika Moms kesulitan melakukannya, Moms bisa berkonsultasi ke dokter supaya Si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Terkadang, Si Kecil berusia 0-12 bulan bisa mengalami susah naik berat badan. Ada beberapa hal yang menyebabkannya, dimana penyebab-penyebab itu sudah Merries sebutkan di artikel ini. Dengan mengetahui penyebab-penyebab tersebut, Moms bisa tahu mengapa Si Kecil susah naik badan dan bagaimana cara mengatasinya.
Selain memastikan Si Kecil bisa naik badan, Moms juga harus memastikan supaya semua kebutuhan Si Kecil terpenuhi. Mulai dari pakaian sampai popok bayi. Khusus untuk popok, Moms bisa memilih popok Merries Skin Protection. Popok Merries Skin Protection memiliki permukaan serta karet pinggang popok yang lembut, jadi nyaman dipakai dan tidak meninggalkan bekas kemerahan pada kulit Si Kecil.
Popok Merries ini juga memiliki lapisan antibakteri yang mengandung ekstrak natural daun teh, yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan aktif mencegah ruam, sehingga kulit Si Kecil jadi sehat terawat. Sirkulasi udaranya yang baik dan karet pinggangnya yang memiliki terowongan membuat kulit Si Kecil bisa bebas bernapas.
Daya tampungnya banyak dan cepat, sehingga kulit Si Kecil tetap kering dan terhindar dari kebocoran. Sekarang, Merries Skin Protection sudah dilengkapi teknologi +Anti Bau yang mampu mencegah bau pipis. Sehingga Moms bisa mengganti popok Si Kecil tanpa khawatir popoknya akan bau.
Popok Merries Skin Protection bisa Moms beli dengan cara klik link berikut ini!