Cara Memilih Popok
Masih bingung memilih ukuran popok yang tepat untuk Si Kecil? Tabel panduan pemilihan popok sesuai berat badan bayi berikut bisa membantu Moms. Namun perlu diingat bahwa indikator pemilihan ukuran popok bukan hanya dilihat dari berat badan bayi saja, tapi disesuaikan pula dengan tinggi badan, lingkar pinggang, lingkar paha dan seberapa seringnya bayi pipis. Jadi jangan lupa dipertimbangkan juga indikator lainnya ya, Moms!
Kapankah saatnya mengganti ke ukuran popok yang lebih besar?
Bergantilah ke popok dengan ukuran
lebih besar apabila:
Popok terlalu ketat hingga meninggalkan bekas di kulit bayi
Perekatnya sudah sampai di bagian paling ujung popok
Popok sudah terlalu pendek
Bayi buang air lebih sering sehingga mudah bocor
Berat badan bayi melebihi target berat pada ukuran popok
Kapankah saatnya berganti dari popok perekat ke popok tipe celana?
Video Tutorial Penggunaan Popok Merries
Popok Tipe Perekat
Download PanduanPopok Tipe Celana
Download PanduanCara Mencegah Kebocoran Popok
Penyebab utama kebocoran adalah penggunaan popok yang ukurannya tidak sesuai. Seiring pertambahan usianya, tentu bayi juga akan semakin sering buang air jika dibandingkan dengan bayi yang baru lahir. Maka dari itu, semakin sering bayi buang air maka semakin besar ukuran popok yang dibutuhkan. Jadi apabila popok sudah sering bocor atau melorot padahal cara pemakaiannya sudah benar, bisa jadi ada kesalahan pada ukuran popoknya, Moms.
5 Tips Mengganti Popok
1. Selalu perhatikan cairan pipis dan kotoran bayi Anda
Pipis dan kotoran adalah indikator penting akan perubahan kondisi kesehatan bayi. Catatlah perubahan pada pipis dan kotoran bayi -- frekuensi, tekstur, warna, jumlah, dll. Bila bayi pipis lebih sedikit atau kotorannya keras, itu dapat menjadi pertanda dehidrasi.
2. Usapan halus!
Untuk mencegah kulit lecet, tempelkan lap pembersih dengan lembut pada area yang kotor. Bila kotoran menempel pada pantat bayi, gunakan kapas atau kain yang direndam pada air hangat sebelum dilap.
3. Kelembapan adalah musuh kulit bayi!
Bayi berkeringat cukup banyak! Dan ketika mereka baru pipis, kelembapan dalam popok dapat mencapai lebih dari 80%. Ketika kulit bayi dalam kondisi begitu lembap, itu menyebabkan kulit mengkerut dan menjadi sensitif akan iritasi. Sebelum menggunakan popok baru pada bayi, tunggulah hingga kulit pantatnya benar-benar kering. Berikan juga waktu "bebas popok" secara berkala agar kulit berkesempatan "bernapas".
4. Perbanyaklah menyentuh dan berbicara dengan bayi.
Saat mengganti popok bayi, pijatlah kedua kaki. Berbicara dengan bayi sambil berkata "Kamu sudah pipis: bagus sekali!", "Kamu sudah bersih sekarang!", "Nyaman ya memakai popok yang bersih?". Bayi akan senang dan banyaknya kontak kulit juga menenangkan Moms dan Si Kecil.
5. Lakukan kontak mata
Bayi baru lahir hanya memiliki jarak pandang 30 cm. Saat mengganti popok, ingatlah untuk melihat ke mata bayi dan tersenyum sambil berbicara. Bayi sangat sensitif terhadap suasana hati orangtuanya. Buatlah bayi merasa aman dan nyaman dengan mencurahkan kasih sayang pada mereka.
Ingatlah untuk tersenyum!
Menjadi orang tua, termasuk mengganti popok, tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Walaupun tidak semuanya bisa sempurna, bukan masalah. Ingatlah bahwa bila segalanya belum sempurna di awal, selalu ada kesempatan berikutnya. Bayi senang melihat Ibu bahagia!