Menginjak usia 6 bulan, Si Kecil mulai dapat dikenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Makanan padat pertama ini untuk memenuhi asupan gizi harian, juga membantu melatih menelan dengan baik sehingga tak tersedak. Bayi yang baru pertama kali belajar makan ini sebaiknya diberikan tekstur makanan saring (puree), pelan-pelan meningkat menjadi lumat (mashed) dan halus.
Nah Moms, berikut beberapa pilihan menu MPASI bayi usia 6 bulan, tetapi jangan lupa bahwa menu di bawah harus disaring terlebih dahulu:
- Sup krim kentang dan jagung
- Pasta makaroni dan salmon
- Nasi dengan sup daging dan sayuran
- Nati tim campur tofu dan sawi putih
- Nasi tim campur sawi dan ayam
- Nasi tim campur brokoli dan ayam
Moms bisa memberikan buah dan biskuit untuk makanan selingan atau cemilan bayi.
Namun, pastikan buah yang diberikan bukan dalam bentuk potongan, baik itu kecil atau besar. Akan tetapi, Moms perlu memblender atau menghaluskan terlebih dulu hingga teksturnya lumat.
Adapun contoh contoh makanan selingan bayi 6 bulan adalah puree buah mangga. Pastikan Moms menghaluskan sampai teksturnya sudah menjadi seperti bubur. Kemudian, biskuit juga dihaluskan menggunakan food processor atau blender sampai teksturnya menjadi halus seperti bubur. Jika perlu, Moms dapat menambahkan sedikit air agar tekstur tidak terlalu kental.
Moms perlu memperhatikan bahwa Si Kecil tak bisa langsung makan banyak menu mpasi 6 bulan ini. Sebaiknya dikenalkan sedikit demi sedikit secara bertahap. Untuk pemberian pertama kali, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan 2-3 sendok makan terlebih dulu. Lalu,
berangsur ditingkatkan menjadi ½ mangkok kecil ukuran 250 mililiter (ml).
Selain itu, Moms dapat memberikan menu tersebut sekitar 2-3 kali sehari. Jangan lupa menyelipkan camilan ringan di sela-sela waktu makan si kecil sekitar 1-2 kali per hari.
Baca Juga : Pentingnya mengatur jadwal menu MPASI bayi 6 bulan
Menu MPASI Bayi Usia 7 Bulan
Seiring meningkatnya keterampilan makan bayi, memasuki usia 7 bulan ini merupakan waktu yang tepat untuk beralih ke tekstur makanan MPASI lain. Moms bisa mengolah makanan dengan tekstur halus, tapi lebih kental ketimbang sebelumnya.
Hal tersebut selain bertujuan untuk melatih kemampuan makan, juga akan membantu melatih keterampilan bayi 7 bulan untuk mengunyah makanan. Moms tak perlu khawatir meski bayi belum tumbuh gigi. Tekstur MPASI yang kental tapi cukup halus akan tetap memudahkan bayi saat mengunyah dan melumatnya di dalam mulut.
Nah, berikut ini berbagai pilihan MPASI yang bisa Moms sajikan untuk bayi 7 bulan:
- Berbagai jenis sayuran dan buah-buahan
- Makanan bertepung seperti roti, nasi, pasta, dan kentang
- Daging merah, daging ayam, ikan, dan telur sebagai sumber protein
- Susu dan produk olahannya
Semakin beragam bahan makanan dalam menu MPASI bayi 7 bulan, semakin banyak jenis nutrisi yang didapatnya. Memberikan berbagai jenis nutrisi tentu saja akan mempermudah Moms untuk memenuhi kebutuhan gizi harian bayi dengan baik.
Tidak jauh berbeda dengan usia 6 bulan, di usia 7 bulan ini frekuensi pemberian MPASI bayi juga belum terlalu banyak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, Moms bisa memberikan makanan sebanyak 2-3 kali per hari dengan tetap rutin memberikan ASI.
Selain itu, berikan camilan sebanyak 1-2 kali sehari di sela-sela waktu makan MPASI utama bayi 7 bulan. Jika sebelumnya bayi hanya diberikan sekitar 2-3 sendok makan MPASI per hari, kini Moms bisa menambahkan secara bertahap menjadi ½ mangkuk atau ½ gelas air mineral untuk usia 7 bulan.
Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Ruam Popok yang Perlu Moms Tahu
Menu MPASI Bayi Usia 8 Bulan
MPASI untuk usia 8 bulan sebetulnya tidak jauh berbeda dengan usia sebelumnya. Jika di usia sebelumnya si kecil masih makan makanan dengan tekstur lumat, di usia bulan ke-8 ini pun demikian.
Menurut WHO, menu makanan untuk bayi 8 bulan sebaiknya diawali dengan tekstur lumat seperti bubur. Si Kecil sudah boleh dikenalkan makanan lumat seperti menu makanan keluarga. Jadi upayakan tetap makanan saring dan makanan bertekstur lumat. Moms perlu mengolah makanannya hingga tekstur yang lumat dan halus.
Di usia ini juga masih dalam masa pertumbuhan gigi. Susunan giginya belum lengkap sehingga menyulitkannya untuk mengunyah makanan yang bertekstur kasar. Terlebih lagi kemampuan makan si kecil di usia 8 bulan ini belum terlatih dengan baik.
Si kecil bisa dikenalkan dengan beragam sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral. Selain agar terbiasa, mengenalkan si kecil dengan beragam makanan selama masa MPASI ini juga akan membantu memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Moms bisa mengolah sumber karbohidrat seperti pasta, kentang, dan nasi secara bergantian tidak mudah bosan.
Tambahkan dengan aneka sumber protein dan lemak sehat dari daging merah, daging ayam, hati ayam, hati sapi, dan telur. Tempe dan tahu juga bisa diberikan untuk melengkapi asupan protein nabati. Biasakan juga si kecil untuk mengenal aneka buah dan sayur-sayuran sejak dini, misalnya bayam, wortel, brokoli, labu, kembang kol, pisang, pepaya, alpukat, dan lainnya.
Beberapa contoh menu yang bisa disajikan di antaranya:
- Kentang dengan daging cincang dan brokoli
- Nasi tim dengan tofu dan wortel
- Nasi tim dengan kacang merah dan daging
Selain itu, untuk makanan selingan bisa berupa irisan kecil buah dengan tekstur lumat, seperti pisang. Atau, sayuran seperti labu dan brokoli yang diiris kecil lalu dikukus atau direbus. Kemudian, bisa juga dikenalkan dengan makanan selingan berupa finger food. Ia sekaligus belajar mengunyah sambil melatih kemampuan gigi yang mulai tumbuh. Moms juga bisa memberikan buah saring atau puree buah dari buah naga, mangga atau alpukat.
Kemudian, untuk frekuensinya, menurut IDAI sebanyak sebanyak 2-3 kali makan utama dengan 1-2 kali camilan. Dalam sekali makan, bayi bisa diberikan sekitar ½ mangkok ukuran 250 mililiter.
Menu MPASI Bayi Usia 9 Bulan
Pilihan MPASI yang bisa Moms berikan untuk bayi di usia 9 bulan ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti saat usia 8 bulan. Namun, menginjak usia 9 bulan ini tekstur MPASI bayi biasanya sudah lebih kasar. Moms mulai memberikan MPASI untuk bayi 9 bulan yang telah dicincang halus maupun disaring agak kasar.
Baca Juga : Kiat Hemat Beli Popok Bayi, Manfaatkan Program Promo!
Moms bisa memberikan jenis MPASI seperti berikut:
- Sereal gandum
- Potongan kecil roti panggang yang berisi coklat, buah, maupun sayuran
- Potongan kecil buah-buahan dengan tekstur yang setingkat lebih keras sedikit ketimbang pisang dan alpukat. Buah-buahan ini misalnya semangka tanpa biji, mangga, pir, melon, dan lain sebagainya
- Telur rebus yang dicincang kecil-kecil
- Tahu, pasta, ubi, maupun kentang berukuran kecil
- Potongan kecil sayuran yang lebih beragam seperti wortel, kacang polong, labu siam, buncis, tauge, bayam, dan lain sebagainya
- Potongan kecil daging sapi dan ayam yang sudah direbus sampai lunak
Contoh menu lainnya seperti :
- Sup krim dengan campuran telur, irisan daging asap dan wortel
- Kentang tumbuk, buncis dan dada ayam
- Nasi tim dengan sup tahu, bakso dan sawi.
Sedikit berbeda dengan usia 8 bulan sebelumnya, pada usia 9 bulan ini bukan hanya tekstur makanan yang mengalami perubahan. Akan tetapi, frekuensi serta porsi MPASI bayi usia 9 bulan dalam sekali makan juga cenderung meningkat. Frekuensi makan anak biasanya akan berubah menjadi 3-4 kali per hari. Namun, frekuensi pemberian camilan tetap sama seperti usia sebelumnya yakni sekitar 1-2 kali per hari atau tergantung dari nafsu makan anak.
Sementara untuk jumlah atau porsi sekali makan MPASI, Moms bisa memberikan sekitar ½ sampai ¾ mangkuk alias 125-175 mililiter (ml). Moms juga bisa memberikan makanan selingan berupa finger foods yang diolah dari buah-buahan. Misalnya, pisang panggang dengan parutan keju. Potong pisang berukuran kecil. Atau, moms juga bisa menyajikan potongan kecil buah kiwi dan mangga. Adapun porsi MPASI untuk usia 9 bulan ini bisa mencapai ½ mangkok ukuran 250 mililiter.
Lalu bolehkah menambah rasa pada MPASI untuk usia 6-9 bulan ini? IDAI tak melarang pemberian garam dan gula pada anak usia di bawah 1 tahun. Jadi Moms bisa menambahkan sedikit garam, bawang putih, atau bawang merah agar Si Kecil belajar mengenal rasa. Selain itu, juga bisa meningkatkan selera makan anak.
Selain memberikan MPASI, Moms juga dianjurkan untuk memberikan ASI dilanjutkan paling tidak sampai anak berusia 2 tahun.