Moms, seperti kita tahu, kulit bayi masih sangat sensitif dan rentan mengalami iritasi. Para ahli mengatakan, struktur kulit bayi sangat tipis dengan kadar pH kulit mencapai angka 6-7. Sedangkan, pH kulit orang dewasa sekitar 4-5. Apa itu pH kulit? pH adalah derajat keasaman pada kulit yang terbentuk secara alami di kulit. Ada beberapa fungsi pH kulit di antaranya menjaga kelembaban kulit, menghambat pertumbuhan kuman, jamur, dan bakteri.
Bayi yang mengalami masalah dengan kesehatan kulit, seperti gatal-gatal, bintik merah ataupun ruam popok pastinya merasa tak nyaman. Secara umum, ada beberapa pemicu masalah kulit di antaranya adalah perubahan temperatur cuaca, makanan, debu, bakteri pada pakaian, popok serta penggunaan kosmetik seperti sabun, sampo, lotion, atau deterjen. Nah, salah satu problem kesehatan kulit pada bayi adalah ruam popok. Mungkin banyak Moms yang belum tahu, seperti apa itu ruam popok? Ruam popok menimbulkan kulit tampak kemerahan di area bokong atau selangkangan. Kondisi tersebut bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya kulit Si Kecil yang sensitif, adanya infeksi jamur dan bakteri di kulit, serta iritasi karena zat tertentu.
Ruam popok ini menimbulkan rasa sakit sehingga bayi jadi sering menangis dan rewel. Ketika ia buang air kecil, buang air besar atau saat Moms mengganti popok, ia akan menangis karena merasa sensasi perih. Efek berikutnya, Si Kecil terus merasa tak nyaman sehingga ia sulit tidur dengan lelap.Meskipun tergolong masalah kulit kategori ringan, namun Moms perlu mencari tahu cara mengatasi ruam popok pada bayi secara alami yang tepat. Bila tidak, ruam tersebut akan semakin memburuk dan bisa menimbulkan infeksi yang menyebar pada area kulit lainnya. Karena itu, Moms perlu mengetahui upaya pencegahan agar Si Kecil tak mengalami ruam popok.
Sebagai Moms, kesehatan kulit bayi pasti menjadi perhatian agar Si Kecil selalu merasa nyaman dan tak mengalami ruam popok. Nah Moms, yuk simak tips berikut ini:
Baca Juga : Kiat Hemat Beli Popok Bayi, Manfaatkan Program Promo!
1. Pilih produk yang aman untuk kulit bayi
Pastikan Moms memilih produk yang aman untuk kulit Si Kecil yang sensitif. Ada berbagai zat yang bisa memicu iritasi pada kulit bayi yang perlu dihindari. Misalnya, salisilat, benzokain, fenol, hydrogen borat dan diphenhydramine. Jika kulit Si Kecil sudah mengalami iritasi, tentunya akan butuh perhatian lebih untuk menanganinya. Kulit bayi mudah teriritasi dengan sabun, lotion, atau deterjen tertentu.
Jadi, Moms perlu memperhatikan kandungan produk yang akan digunakan untuk Si Kecil. Hindari juga produk yang mengandung wewangian atau fragrance. Berdasarkan riset, tak sedikit produk yang memakai wewangian menjadi penyebab teratas atas reaksi kulit yang sensitif.
Hindari menggunakan sabun dan sampo untuk membersihkan Si Kecil secara berlebihan. Gunakan secukupnya, bahkan sedikit itu sangat lebih baik, terutama untuk bayi baru lahir. Secara alami sebenarnya bayi memiliki perlindungan sendiri di tubuhnya. Jika Moms memandikan bayi terlalu sering dengan sabun dan sampo, justru akan menghilangkan pertahanan alami ini. Moms cukup memandikan bayi yang kulitnya masih sensitif ini dua sampai tiga kali sehari.
2. Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Kemudian, upaya lain yang bisa Moms lakukan adalah memilihkan pakaian yang tepat untuk Si Kecil. Tentunya, pakaian yang terlalu pas atau sempit bisa menambah risiko terjadinya gesekan pada kulit Si Kecil yang mengalami iritasi. Hal ini bisa menyebabkan rasa perih atau nyeri pada Si Kecil.
Selain itu juga, baju atau pakaian yang terlalu pas, sempit atau berlapis, bisa menyebabkan bayi mudah berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan area sekitar pantat bayi menjadi lembab. Alhasil, iritasi atau ruam bisa terjadi lebih parah kondisinya.
Maka sebaiknya Moms pilihkan baju atau pakaian yang longgar untuk Si Kecil. Selain itu, pastikan pula bahannya mudah menyerap keringat dengan baik, terlebih pada musim atau cuaca panas. Dengan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, bayi pun akan merasa lebih nyaman. Misalnya, pilihlah yang terbuat dari kain linen atau katun, karena bahan ini bisa membuat kulit bernapas.
3. Biarkan kulit Si Kecil bernapas
Perlu kita tahu Moms, pada area kulit yang lembab, jamur dan bakteri mudah sekali berkembang biak. Karena itu, penting bagi Moms untuk selalu menjaga kulit Si Kecil agar tetap kering. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiarkan kulit bayi supaya terpapar udara lebih sering.
Kemudian Moms, biarkan juga sekitar 10 menit bayi terbebas tanpa popok setidaknya sebanyak 3 kali sehari. Hal ini bisa Moms lakukan ketika menggantikan popok bayi atau ketika ia tidur di siang hari. Cara lain untuk mengatasi ruam popok pada bayi adalah dengan melonggarkan popok. Dengan cara itu, kemungkinan ada celah agar udara bisa masuk dan juga menjaga kulit Si Kecil agar tetap kering.
Baca Juga : Pentingnya mengatur jadwal menu MPASI bayi 6 bulan
4. Cek secara rutin kondisi popok
Pastinya Moms, menjaga kebersihan tubuh Si Kecil menjadi kunci penting dalam perawatan kulitnya yang masih sensitif dan rentan mengalami masalah. Karena itu, cobalah untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kondisi popok. Bahkan, mungkin Moms perlu sesekali terbangun di malam hari untuk mengecek dan mungkin mengganti popok Si Kecil. Dengan lebih sering mengecek kondisi popok Si Kecil, Moms jadi tahu kapan harus mengganti dengan yang bersih atau baru.
Kenapa demikian? Karena bila bayi terlalu lama memakai popok yang kotor atau basah, bisa menimbulkan ruam, bahkan bisa memperburuk kondisi iritasi atau infeksi yang sudah terjadi.Nah, bila popok yang digunakan Si Kecil sudah mulai penuh, terasa berat, tampak kotor dan lembab, Moms sebaiknya segera mengganti dengan yang bersih atau baru.
5. Gantilah popok secara rutin
Mengganti popok bayi yang sudah basah dan kotor dengan popok baru merupakan cara yang tepat untuk mencegah dan mengatasi ruam popok. Memang secara normal, popok bayi sebaiknya diganti setiap 2-3 jam sekali. Namun, tentu alangkah lebih baik bila diganti lebih cepat. Jadi Moms, bila sudah diketahui popok terasa basah atau penuh, sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Akan tetapi, pastikan bila Moms hendak mengganti popok, terlebih dahulu cuci tangan dengan bersih. Moms boleh mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari adanya perpindahan kuman atau bakteri yang bisa mengiritasi kulit bayi.
Baca Juga : Deteksi Masalah Tumbuh Kembang Bayi Sejak Dini
6. Perhatikan cara memilih popok
Ruam popok bisa diakibatkan karena kulit Si Kecil yang mengalami iritasi karena efek zat-zat yang terkandung pada popok. Cara lain untuk mencegah atau mengatasi ruam popok pada Si Kecil adalah bila Moms sendiri yang mencuci popok kain, ganti dengan deterjen yang biasa atau khusus digunakan untuk membersihkan popok. Dalam hal ini, pilihlah sabun cuci yang lembut dan hypoallergenic. Atau, Moms juga dapat menambahkan sekitar setengah cangkir cuka ketika membilas popok tersebut. Untuk popok sekali pakai, cobalah Moms pilih popok yang memiliki kualitas baik dan teruji secara klinis yaitu Merries. Merries tidak menimbulkan iritasi atau ruam popok pada Si Kecil.
7. Gunakan obat sesuai resep dokter
Penanganan dengan pengobatan biasa takkan efektif bisa bila ruam popok diakibatkan infeksi bakteri atau jamur. Adapun infeksi serta perkembangan bakteri dan jamur perlu ditangani dengan obat-obatan antibiotik atau antijamur. Akan tetapi, memakai obat-obatan untuk mengatasi ruam popok tidak boleh sembarangan. Obat antibiotik hanya boleh digunakan atas resep dokter. Termasuk juga obat antijamur. Tujuannya supaya tidak terjadi penggunaan dengan dosis tidak sesuai atau berlebihan. Alhasil, dampaknya adalah resistensi antibiotik dimana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik. Selain itu juga, bisa menimbulkan efek tidak nyaman bagi Si Kecil.
Intinya Moms, kulit bayi memang butuh perhatian ekstra. Kenyamanan bayi tentu harus menjadi prioritas utama Moms dan Dads sebagai orang tua. Jika kulit Si Kecil muncul gejala iritasi, ruam dan eksim, sebaiknya Moms segera berkonsultasi dengan dokter agar segera dapat diantisipasi.