Bagi Moms yang baru pertama melahirkan, mengasuh bayi pastinya bukan perkara yang mudah. Ada berbagai hal baru yang mesti dipelajari dan menjadi pengalaman yang seru tentunya. Misalnya, cara menyusui, cara menggendong, cara memandikan, cara mengganti dan cara memakaikan popok serta hal lain yang dulu terdengar gampang. Namun, pada prakteknya ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Nah, bicara soal popok sekali pakai atau baby diapers, ini menjadi sebuah kebutuhan bagi Moms. Betapa tidak, dengan memilih popok sekali pakai, Moms akan lebih efisien karena menghemat waktu dan tak perlu repot membersihkan dan mencuci popok kain. Pasalnya, dalam sehari, Si Kecil akan sering pipis atau buang air besar. Terlebih saat Moms harus bepergian membawa bayi, misalnya membawanya untuk periksa ke dokter atau berkunjung ke rumah orangtua atau kerabat. Pastinya, menggunakan popok sekali pakai akan lebih meringankan bagi Moms.
Penting juga kita ketahui, pada saat tidur, hormon-hormon perkembangan dan pertumbuhan pada otak dan tubuh Si Kecil bekerja. Namun, pada saat tidur ini bayi baru lahir sering terganggu atau terbangun karena popok yang basah dan terasa tak nyaman. Karena itu, pemakaian popok sekali pakai dapat memberikan rasa nyaman pada bayi, terlebih pada saat ia tidur.
Nah, pertanyaannya, apakah popok sekali pakai ini aman untuk newborn atau bayi baru lahir? Tentu hal yang wajar bila dalam benak Moms muncul kekhawatiran bila memakaikan popok sekali pakai pada Si Kecil. Misalnya, takut membuat kulit bayi baru lahir teriritasi, cemas kalau kaki bayi menjadi berbentuk seperti huruf 'O' atau melengkung. Ada juga yang merasa takut nanti Si Kecil berjalan seperti ‘mengangkang’. Kemudian, mungkin ada juga yang khawatir bila Si Kecil jadi ketergantungan dengan popok sekali pakai dan sulit mengontrol buang air kecil dan buang air besar di kemudian hari. Sebenarnya berbagai kekhawatiran itu hanyalah mitos atau tidak benar adanya.
Baca Juga : Rekomendasi Popok Sekali Pakai untuk Bayi Anda
Perlu kita tahu, kulit bayi baru lahir memang sensitif. Iritasi atau ruam popok terjadi akibat peradangan pada kulit yang bisa terjadi karena berbagai faktor. Jadi bukan semata-mata karena popok. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ruam popok. Di antaranya, kontak kulit dengan air pipis dan kotoran yang lama sehingga kulit menjadi lembab, pemakaian zat-zat tertentu sebelum menggunakan popok, dan lainnya. Jadi kondisi kulit teriritasi lebih merujuk kepada cara dan proses perawatan Si Kecil yang belum tepat, bukan karena jenis popok bayi yang digunakan.
Tak dipungkiri, adanya ruam apalagi disertai kulit lecet akan terasa perih ketika tersentuh atau bergesekan dengan kain. Pastinya, bayi akan menjadi sangat tidak nyaman. Untuk mengatasi hal itu, berikut yang dapat Moms lakukan:
- Jagalah agar kulit tetap kering dengan mengganti popok segera setelah basah. Atau, bila ini kurang efisien, Moms bisa memilih popok yang memiliki fitur ‘permukaan tetap kering’ walau telah terisi pipis.
- Bersihkan area yang mengalami ruam dengan lembut.
- Biarkan kulit tubuh bagian bawah Si Kecil mengering setidaknya 10-15 menit, sebelum Moms memasangkan popok baru. Sementara, posisikan Si Kecil di atas handuk sambil ajak bermain atau berbicara.
Bila ruam yang terjadi cukup parah kondisinya, gunakan obat sesuai dengan resep dokter
Karena itulah, agar kulit bayi baru lahir tetap terjaga kesehatannya, popok disarankan untuk diganti setiap 3-4 jam sekali. Namun, dengan adanya teknologi popok sekali pakai saat ini yang berdaya serap tinggi, Moms tak perlu terlalu khawatir. Hanya saja, selalu pastikan pula area yang biasa tertutup popok bayi agar selalu memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak lembab.
Lalu, bagaimana mengenai kekhawatiran bahwa popok sekali pakai bisa membuat kaki bayi baru lahir berubah bentuk menyerupai huruf "O" atau melengkung ? Dalam bahasa medis kaki berbentuk 'O' disebut bow leg, yaitu sebuah deformitas (perubahan bentuk) fisik dengan gambaran tulang paha melengkung ke arah luar. Namun, hingga bayi berusia 18 bulan, kondisi seperti ini adalah hal normal. Bentuk lengkung paha bayi akan berkurang setelah 18 bulan dan benar-benar hilang setelah usia anak 3-4 tahun. Hingga saat ini, tidak ada riset yang menunjukkan popok sekali pakai adalah penyebab kaki bayi berbentuk huruf "O" atau bowleg.
Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Ruam Popok yang Perlu Moms Tahu
Dengan kata lain, penggunaan baby diapers tidak mempengaruhi bentuk kaki. Bentuk kaki bayi memang pada dasarnya berbentuk O atau seperti jalan mengangkang. Hal ini merupakan hal yang normal dan kaki akan lurus dengan sendirinya seiring pertambahan usia anak ketika ia sudah bisa berjalan.
Meski begitu, bentuk kaki bowleg ini perlu diperhatikan bila menunjukkan tanda-tanda lain. Misalnya, adanya perubahan bentuk tidak simetris, bersifat progresif (bertambah parah seiring waktu), si anak merasakan sakit, ada perbedaan tinggi antara tungkai bagian bawah, serta ada riwayat keluarga yang memiliki bentuk kaki bowleg. Sebaiknya, Moms bisa mengkonsultasikan dengan dokter anak jika Moms masih khawatir.
Lalu, apakah Si Kecil akan ketergantungan dengan popok sekali pakai dan akan kesulitan mengontrol buang air kecil dan buang besar? Anggapan ini juga juga tidaklah benar. Si Kecil dapat lepas dari popok tanpa harus ketergantungan pada popok sekali pakai. Justru popok sekali pakai berjenis celana nantinya dapat membantu proses anak berlatih toilet training.
Jadi secara keseluruhan, penggunaan popok sekali pakai ini, tergolong aman selama Moms mengikuti ketentuan yang benar dan tepat. Selain itu juga memilihkan popok yang berkualitas dan sudah teruji secara klinis.
Tips Pakaikan Popok untuk Bayi Baru Lahir
Pastinya sebagai orangtua, Moms ingin selalu memberikan yang terbaik bagi Si Kecil. Apalagi hal tersebut menyangkut kenyamanan dan kesehatan sang buah hati. Termasuk dalam pemilihan popok bayi yang banyak macam dan jenis sesuai dengan kebutuhan.
Perlu diingat lagi Moms bahwa pada usia-usia awal, yaitu 0-3 bulan, kulit bayi masih sangat sensitif. Maka Moms perlu mencarikan popok yang berbahan lembut dan bisa digunakan senyaman mungkin untuk Si Kecil. Karena itu, pilih popok sekali pakai yang memiliki perekat pada pinggang, bukan popok yang berbentuk celana. Sesuaikan juga ukuran popok sekali pakai ini dengan berat badan Si Kecil.
Barulah pada usia selanjutnya,yaitu 4 bulan dan seterusnya, anak akan aktif bereksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya. Dia akan belajar merangkak, berdiri, berjalan, dan bermain. Untuk itu, pada di atas 4 bulan, sebaiknya menggunakan sekali pakai berbentuk celana agar aktivitasnya tidak terganggu.
Baca Juga : Kiat Memilih Popok Bayi Baru Lahir
Nah, apa saja yang perlu diperhatikan ketika Moms ingin menggunakan popok sekali pakai untuk sang buah hati? Ini di antaranya:
- Pilih popok sekali pakai yang memang dikhususkan untuk newborn atau bayi baru lahir.
- Sesuaikan ukuran popok untuk menghindari kebocoran karena ukuran yang terlalu besar. Sebaliknya, jika ada tanda karet di sekitar pangkal paha dan pinggang anak, ini mungkin karena popok terlalu ketat. Longgarkan atau beli popok dengan ukuran yang lebih besar.
- Selalu cuci tangan sebelum dan setelah mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran kuman.
- Sering periksa kondisi popok agar bisa segera mengganti jika sudah kotor atau basah. Terlalu lama membiarkan bayi menggunakan popok yang sudah kotor, akan memicu terjadinya iritasi dan infeksi pada kulit bayi yg masih sensitif. Moms dan Dads dapat dibantu memeriksa popok dengan fitur alarm penanda pipis yang dimiliki oleh produk Merries Premium. Indikator yang awalnya berwarna kuning akan menjadi biru jika popok basah.
- Membersihkan kulit bayi dengan air bersih sampai bersih lalu dilap atau ditepuk lembut menggunakan kain bersih, halus, dan kering.
- Pastikan kulit bayi benar-benar bersih dan kering sebelum mengenakan popok baru.
- Ganti popok sesering mungkin, paling tidak 3-4 jam sekali.
- Pilihlah diapers berbahan halus, memiliki daya serap tinggi, dan elastis di bagian selangkangan, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Moms dan Dads bisa memilih popok yang memiliki fitur "permukaan tetap kering" walau telah terisi pipis. Contohnya adalah popok Merries yang memiliki lapisan popok lembut dan sirkulasi udara yang baik membuat bagian dalam tetap kering sehingga mencegah iritasi pada kulit bayi
Nah Moms, sekarang sudah paham kan ya bahwa popok sekali pakai ternyata aman untuk bayi baru lahir. Jangan lupa untuk selalu memilihkan produk popok yang berkualitas untuk Si Kecil!