Kontraksi adalah proses yang lumrah terjadi menjelang persalinan. Proses ini biasanya terjadi sebelum atau setelah air ketuban pecah. Kontraksi sendiri rupanya memiliki beberapa jenis dan ciri-cirinya. Moms yang tengah menjadi ibu hamil (bumil) wajib mengetahuinya. Lalu, apa saja jenis kontraksi dan ciri-cirinya?
Jenis-Jenis Kontraksi
Secara umum, kontraksi terbagi atas dua jenis, yaitu kontraksi asli dan palsu. Kontraksi asli terjadi menjelang waktu melahirkan dan menimbulkan rasa sakit yang lama, kuat, dan sering muncul. Sebaliknya, kontraksi palsu terjadi relatif singkat, yakni 30 detik sampai 2 menit.
Khusus untuk kontraksi asli, jenis kontraksi ini dibagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Kontraksi Sebelum Melahirkan (Early Labour)
Jenis kontraksi asli ini ditandai dengan melebarnya mulut rahim atau serviks sebesar 0-6 sentimeter (cm). Moms akan mengalami jenis kontraksi ini selama 37-40 detik dengan jeda tiap fase selama lima menit atau kurang dari waktu tersebut. Jika early labour terjadi, Moms harus bersiap ke rumah sakit atau rumah bersalin untuk mengikuti proses persalinan.
Selain melebarnya serviks, early labour juga akan mengalami beberapa kondisi berikut:
- Kesulitan bernapas.
- Punggung yang terasa sangat nyeri.
- Nyeri panggul.
- Kram yang sangat kuat.
- Kontraksi akan terasa begitu lama, terutama menjelang persalinan.
2. Kontraksi Saat Berhubungan Badan
Moms yang berhubungan badan saat hamil juga akan mengalami kontraksi. Jenis kontraksi ini sebetulnya masih tergolong normal. Namun, jika kontraksinya muncul bersama beberapa gejala seperti pendarahan, keputihan, rasa sakit, dan penurunan gerakan janin Moms bisa langsung menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.
3. Kontraksi Aktif
Jenis kontraksi ini akan menimbulkan rasa sakit yang terasa lebih hebat ketimbang jenis kontraksi sebelum melahirkan. Rasa sakit itu akan menimbulkan mulut rahim melebar hingga 10 cm. Durasi rasa sakit pada kontraksi aktif akan berlangsung satu menit dengan jeda selama 3-5 menit.
Saat bayi akan keluar, rasa sakitnya akan berlangsung lebih lama, yaitu 1,5 menit dengan jeda hanya 30 detik sampai 2 menit saja. Rasa sakit itu terjadi bersamaan dengan melebarnya mulut rahim sebesar 7-10 cm, serta sensasi seperti ingin buang air besar.
4. Kontraksi Prematur
Kontraksi satu ini terjadi pada usia kandungan di bawah 37 minggu, serta memiliki kontraksi uterus yang teratur. Kontraksi prematur biasanya terjadi selama enam kali dalam satu jam. Moms bisa langsung menghubungi dokter kandungan saat kontraksi ini terjadi untuk mengantisipasi potensi kelahiran prematur.
Ciri-Ciri Umum Pada Kontraksi
Umumnya, semua jenis kontraksi asli memiliki ciri-ciri berikut:
- Sensasi otot-otot perut yang mengendur dan mengencang secara berulang, serta menimbulkan rasa sakit (terutama saat otot perut mengencang).
- Rasa sakit akibat kontraksi akan terasa lebih kuat, lama, dan sering. Ciri ini terjadi saat Moms mendekati waktu persalinan.
- Adanya pelebaran pada mulut rahim atau serviks. Ciri ini berlaku pada jenis kontraksi aktif dan kontraksi sebelum melahirkan.
- Bisa memicu air ketuban pecah, serta menimbulkan bercak darah.
- Punya pola dan frekuensi yang teratur.
Sementara itu, kontraksi palsu punya beberapa ciri di bawah ini:
- Biasanya muncul di trimester ketiga masa kehamilan.
- Pola dan frekuensinya sangat acak. Misalnya jarak kontraksi pertama ke kontraksi selanjutnya adalah 10 menit, sedangkan pada jarak kontraksi berikutnya justru hanya 6 menit.
- Menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman di bagian bawah perut Moms.
- Kontraksi tidak akan berlangsung lama dan tidak parah.
- Tidak menimbulkan bercak darah dan air ketuban pecah.
Tips Mengatasi Nyeri Pada Kontraksi Asli
Rasa nyeri pada kontraksi asli memang wajar terjadi. Moms bisa mengatasinya supaya tubuh lebih nyaman. Untuk mengatasinya, Moms bisa ikuti tips-tips di bawah ini:
1. Buat Diri Moms Merasa Nyaman
Selama mengalami kontraksi, pastikan diri Moms selalu merasa nyaman. Caranya, Moms bisa mandi sejenak dengan air hangat, lalu mengompres bagian yang nyeri dengan kain yang telah dicelup ke dalam air hangat atau dingin.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berbaring di tempat empuk dan nyaman, menghirup wewangian yang Moms suka, serta meminta Dads untuk terus menemani Moms selama masa persalinan.
2. Memijat Beberapa Area Tubuh
Selain menemani Moms selama persalinan, Moms juga bisa meminta Dads untuk memijat beberapa bagian tubuh, seperti tangan, pelipis, dan kaki. Tips ini bisa membuat Moms lebih nyaman dan teralihkan dari rasa nyeri akibat kontraksi. Jika Moms merasa kurang nyaman saat dipijat, Moms bisa meminta Dads untuk melakukan sentuhan lembut kepada Moms. Misalnya menggenggam tangan atau membelai rambut.
3. Banyak Melakukan Gerakan Ringan
Moms juga bisa mengalihkan rasa nyeri akibat kontraksi dengan melakukan banyak gerakan ringan. Misalnya berjongkok, berjalan kaki, dan bergerak-gerak di atas gym ball. Tidak hanya mengalihkan rasa nyeri, tips ini juga bisa membantu menyesuaikan posisi janin di dalam kandungan.
Sekian informasi mengenai jenis dan ciri-ciri kontraksi jelang persalinan. Semoga bisa menjadi referensi bagi Moms yang tengah mengandung. Jika Si Kecil sudah lahir, pastikan Moms selalu memenuhi kebutuhannya, mulai dari menyusui bayi sampai popok.
Khusus untuk popok bayi, Moms bisa memilih Merries Premium Tape New Born. Tiga lapisan bersirkulasi udara pada popok Merries ini membuat kulit bayi bebas bernapas, sehingga Si Kecil pun bisa nyaman sepanjang hari bahkan saat Moms tengah menyusui bayi.
Permukaannya yang bergelombang membuat cairan dan kotoran lunak bisa terserap dengan baik. Bagian atasnya sudah dilengkapi perekat yang mudah dilepas dan dipasang, sehingga Moms pun bisa lebih mudah memakaikan popok Merries ini. Popok Merries ini bisa Moms pesan langsung di sini!