Saat bayi baru lahir, ia akan dibungkus selimut dan diletakkan ke dada Moms supaya ikatan antara Moms dan Si Kecil bisa terjalin. Setelah itu, Si Kecil akan menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan pada bayi baru lahir dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatannya baik, serta mendeteksi kemungkinan adanya gangguan kesehatan pada Si Kecil. Jika nanti ditemukan gangguan kesehatan, Si Kecil bisa ditangani sedini mungkin.
Pemeriksaan kesehatan pada Si Kecil akan dilakukan lewat sejumlah tes, yaitu:
1. Tes APGAR
Tes ini dilakukan menilai sejauh mana kemampuan beradaptasi Si Kecil terhadap dunia luar. Tes APGAR akan dilakukan dua kali, yaitu satu menit pertama setelah lahir dan lima menit setelah lahir.
APGAR sendiri merupakan singkatan dari lima aspek pada tubuh Si Kecil yang akan diperiksa, yaitu: Appearance (warna kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace (pernapasan), Activity (tonus otot), dan Reflex (reaksi tubuh terhadap rangsangan).
2. Tes Fisik
24 jam pertama setelah lahir, dokter akan memeriksa kondisi fisik Si Kecil. Umumnya, pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter anak, terutama jika Moms melahirkan di rumah sakit. Untuk Moms yang melahirkan di bidan atau di rumah, pemeriksaannya akan dilakukan oleh bidan atau dokter.
Adapun bagian-bagian fisik yang akan diperiksa adalah:
-
Jantung dan Paru-Paru
Dua organ ini akan diperiksa sekaligus oleh dokter. Dengan memakai stetoskop Aspek yang diperiksa pada dua organ tubuh ini adalah pola pernapasan paru-paru dan detak jantung.
-
Telinga dan Mulut
Dua organ ini diperiksa untuk memastikan tidak adanya cairan abnormal yang masuk ke telinga, serta tidak adanya kelainan pada langit-langit mulut.
-
Tulang Belakang
Pemeriksaan bagian tulang ini dilakukan untuk mendeteksi potensi terjadinya spina bifida pada tulang belakang Si Kecil. Spina bifida sendiri adalah gejala cacat lahir yang diakibatkan celah yang terbentuk pada tulang belakang.
-
Pinggul
Saat memeriksa bagian tubuh ini, dokter akan memutar kaki bayi secara perlahan, kemudian ditekuk ke bagian dada Si Kecil dan dikembalikan lagi ke posisi semula. Lewat pemeriksaan ini, dokter bisa mendeteksi potensi kelainan pada bagian tubuh ini.
-
Organ Genital
Pemeriksaan bagian tubuh ini disesuaikan dengan jenis kelamin Si Kecil. Untuk bayi laki-laki, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan posisi testis tidak turun, serta memastikan bukaannya ada di ujung testis. Sedangkan pada bayi perempuan, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah vagina Si Kecil mengeluarkan cairan keputihan atau darah.
-
Perut
Bagian tubuh lainnya yang akan diperiksa adalah perut. Pada bagian ini, dokter akan memastikan apakah limpa, ginjal, dan organ hati Si Kecil memiliki ukuran ideal, serta berada di posisi seharusnya.
3. Oximetry Pulse
Ini adalah tes pemeriksaan kadar oksigen dalam darah SI Kecil baru lahir. Tes ini dilakukan untuk memastikan apakah kadar oksigennya stabil atau tidak. Jika kadar oksigen cenderung fluktuatif atau rendah, Si Kecil berpotensi mengalami Critical Congenital Heart Defect (CCHD) atau penyakit jantung bawaan kritis.
Jika Si Kecil mengalami sesak napas atau henti jantung, dokter akan memberikan penanganan berupa resusitasi. Resusitasi sendiri adalah pemberian napas buatan untuk menambah kadar oksigen dalam darah.
Pemberian resusitasi tidak bisa sembarangan. Ada beberapa kondisi yang membolehkan Si Kecil baru lahir mendapat resusitasi, yaitu:
- Bayi lahir prematur.
- Bayi kesulitan bernapas sesaat setelah dilahirkan.
- Bayi yang kondisinya dipengaruhi gangguan kehamilan, seperti terlilit tali pusar dan solusio plasenta.
- Bayi lahir prematur atau lahir kurang dari 37 minggu.
- Bayi kembar.
- Bayi yang lahir sungsang.
- Bayi yang lahir dengan gangguan pernapasan.
4. Tes Pendengaran
Selain memastikan bagian dalam telinganya tidak memiliki cairan, dokter juga akan mengetes daya pendengaran bayi yang baru lahir. Ada dua jenis tes pendengaran yang akan digunakan, yaitu Otoacoustic Emissions (OAEs) dan Auditory Brainstem Response (ABR).
OAEs dilakukan dengan menggunakan earphone dan mikrofon kecil yang ditempatkan di telinga bayi. Dokter nantinya akan memutar suara tertentu yang keluar dari earphone tersebut. Jika gema mikrofon mendeteksi adanya gema dari pantulan suara tersebut, bisa dipastikan pendengaran Si Kecil normal.
Metode yang hampir sama juga dipakai pada tes pendengaran ABR. Hanya saja, metode ABR memakai alat khusus yang diletakkan di sekitar kepala bayi. Alat itu nantinya akan mendeteksi apakah otak Si kecil merespon saat mendapatkan suara.
5. Tes Penglihatan
Khusus untuk bayi lahir prematur, ia akan menjalani tes pemeriksaan kesehatan ini. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit retinopathy of prematurity (ROP) yang sering terjadi pada bayi lahir prematur. Pemeriksaan berlaku pada bayi prematur dengan berat kurang dari 1.500 gram, serta lahir pada masa kehamilan kurang 34 minggu. Umumnya, tes penglihatan dilakukan dengan oftalmoskop untuk melihat sejauh mana refleks pada pupil mata.
Itulah berbagai pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan bayi baru lahir. Pastikan Si Kecil baru lahir mendapatkan semua pemeriksaan tersebut supaya terhindar dari potensi gangguan kesehatan yang bisa menghambat tumbuh kembangnya.
Setelah menjalani semua pemeriksaan, Moms harus selalu memenuhi kebutuhan Si Kecil termasuk popok bayi. Untuk urusan popok, Merries Premium Tape New Born bisa jadi pilihan.
Tiga lapisan udara di dalam popok Merries ini bisa membuat kulit Si kecil bebas bernapas, sehingga Si Kecil pun nyaman sepanjang hari. Permukaannya yang bergelombang membuat kotoran lunak dan cairan terserap dengan mudah.
Moms yang baru pertama kali memakaikan popok bisa memakaikan Popok Merries ini dengan mudah. Sebab, popok Merries Premium Tape New Born sudah dilengkapi perekat di bagian atasnya yang bisa dilepas dan dipasang dengan mudah. Popok Merries ini bisa Moms pesan langsung disini!