Perkembangan sel-sel otak Si Kecil sudah dimulai sejak masih dalam kandungan. Tepatnya saat usia kehamilan sudah masuk bulan 3 dan ke 4, saat itu pertumbuhan sel otak sudah mulai terjadi. Ketika Si Kecil lahir ke dunia, Moms juga bisa mulai deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita sejak usia 1 bulan.
Hal itu perlu untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan Moms dan Dads ketika proses tumbuh kembang Si Kecil tidak sesuai dengan perkembangan usianya.
1. Bayi usia 1 bulan
Kala berusia 1 bulan, Si Kecil sudah mulai memperlihatkan perkembangan yang terjadi pada dirinya, Biasanya Si Kecil sudah bisa tersenyum, tertawa atau memekikkan suaranya ketika diajak berbicara atau bercanda.
Moms bisa mengajaknya bermain peek-a-boo untuk memperkuat interaksi sekaligus mempertajam pertumbuhannya. Selain itu, penglihatan dan juga pendengaran Si Kecil juga terus mengalami peningkatan di usianya yang baru menginjak 1 bulan.
Karena itu, sering-seringlah mengajaknya berbicara dan bercanda. Meskipun ekspresi yang ditampilkan datar, tetapi hal tersebut menstimulasi perkembangan anak kedepannya.
2. Bayi usia 2 bulan
Saat Si Kecil berusia 2 bulan, indera penglihatannya sudah semakin tajam. Dalam masa tersebut Si Kecil sudah mulai mengenal warna. Jika Moms menunjukkan warna yang membuatnya nyaman, dia akan memperlihatkan ekspresi ketertarikan.
Selain itu, saat usianya sudah 2 bulan, Si Kecil juga sudah mulai menggenggam, baik itu mainan ataupun jari Moms dan Dads. Sensor motoriknya sudah mulai berkembang dengan baik. Si Kecil akan mulai memperlihatkan ekspresinya ketika lapar, haus ataupun tidak nyaman ketika popoknya basah.
Untuk membuatnya tetap nyaman, Moms bisa menggunakan Popok Merries. Bahannya yang ekstra lembut dan memiliki perekat yang dapat dilepas pasang dapat membantu Moms mengganti popok Si Kecil sambil Si Kecil berbaring. Popok Merries tipe perekat ini juga memiliki permukaan yang bergelombang. Pola ini membantu menampung kotoran lunak Si Kecil dan menjaga agar kotoran tidak menyentuh kulit Si Kecil secara langsung.
Dengan melakukan hal itu, proses tumbuh kembang bayi bisa berjalan lebih maksimal. Potensi munculnya ruam popok yang kerap terjadi juga semakin kecil. Karena kulit Si Kecil akan selalu terjaga kelembapannya dengan menggunakan popok yang tepat.
Perkembangan lainnya yang terlihat adalah Si Kecil mulai sering menghisap tangan dan ada juga yang sudah mulai belajar duduk. Si Kecil juga sudah mulai bisa mengangkat kepala dan memutarnya sewaktu berbaring. Kata-kata seperti ”ooh” dan “ah” juga sudah sering terdengar. Suasana rumah akan bertambah ramai.
Sensitivitas terhadap suara yang sering didengar nya juga terus bertambah. Dia akan terus mencari suara yang selama ini dikenalnya, meskipun kamu berbicara dalam jarak yang sangat dekat. Masa emas perkembangan Si Kecil memang sudah dimulai sejak usia 0 bulan hingga 5 tahun. Si Kecil akan dengan mudah menyerap kalimat dan juga kebiasaan yang sering didengarnya. Nah pada usia 2 bulan, Si Kecil sudah bisa membaca gerak bibir Moms dan Dads.
Maka tak aneh, ketika diajak berbicara, ekspresi Si Kecil kerap akan tersenyum, sebagai tanda bahwa dia mengerti tentang apa yang Moms bicarakan.
3. Bayi 3 bulan
Saat usianya menginjak 3 bulan, Si Kecil sudah mulai aktif bermain. Tangannya adalah mainan pertama Si Kecil. Biasanya dia akan menyatukan tangan, memasukkannya ke mulut, memainkan jari-jari dan banyak lagi aktivitas dengan tangannya yang pastinya bisa membuat senyum Moms bertambah lebar.
Perkembangan lain yang bisa terlihat adalah, Si Kecil akan mulai menendang-nendang dengan lebih kencang, mulai meraba permukaan halus dan menggenggam benda.
Baca Juga: Deteksi Masalah Tumbuh Kembang Bayi Sejak Dini
Pentingnya deteksi dini tumbuh kembang bayi balita
Dengan mengetahui perkembangan Si Kecil sejak usia 1 bulan hingga 3 bulan, Moms bisa melakukan deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita. Jika perkembangnnya dirasa lambat, Moms bisa mengintervensinya dengan melakukan stimulasi dalam bentuk lain.
Nah beberapa benda yang bisa dijadikan deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita diantaranya adalah,
1. Flash Card (Kartu Bermain)
Biasanya flash card terdiri dari beberapa kartu dengan informasi singkat di tiap kartunya, misal flash card warna akan memiliki warna yang berbeda di tiap kartu; atau flash card hewan akan menunjukkan hewan berbeda di tiap kartunya. Flash card dapat berguna untuk mengajarkan sesuatu dan membuat anak mengenal perbedaan tiap warna/hewan. Umumnya Si Kecil memiliki ketertarikan dengan warna yang terang. Oleh karena itu, jika Moms memperlihatkan flash card yang berisi banyak warna dan Si Kecil tidak menunjukkan respon apapun ketika dihadapkan dengan flash card berwarna ketika ia sudah berusia 2-4 bulan, Moms bisa memeriksanya langsung ke dokter.
Bisa jadi kemampuan mata Si Kecil mengenal warna Si Kecil terhambat. Semakin cepat Moms mengetahuinya, semakin banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Si Kecil nantinya.
2. Memberikan mainan
Mainan juga bisa dijadikan alat deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita. Jika Si Kecil kesulitan untuk menggenggam mainan yang diberikan ketika ia sudah berusia 3-4 bulan, bisa jadi motoriknya belum berkembang secara sempurna. Moms bisa memberikan mainan dengan berbagai ukuran besar dan kecil, juga dengan mainan yang memiliki banyak tekstur (misal kasar seperti karpet atau halus seperti kain)
Moms bisa terus melatihnya hingga akhirnya dirasa, keadaan berjalan normal dan tidak mengkhawatirkan. Tetapi jika perkembangannya tidak kentara, Moms lebih baik langsung membawanya ke dokter. Untuk mengetahui apa yang terjadi dan mendapatkan saran medis secara tepat.
(Baca juga: Menu MPASI 6 Bulan untuk Tumbuh Kembang Bayi yang Optimal)
3. Mengajaknya bercerita
Dengan sering mengajak Si Kecil bercerita, Moms juga bisa melakukan deteksi tumbuh kembang bayi dan balita. Karena saat mengajaknya berbicara, Moms bisa memperhatikan dengan seksama bagaimana tatapan matanya.
Bagaimana Si Kecil membaca gerak bibir Moms dan bagaimana tanggapan Si Kecil. Saat usianya sudah menginjak 2 bulan, ekspresi ketertarikan akan topik yang diceritakan Moms akan terlihat.Responnya juga akan semakin baik ketika Moms melakukan hal yang dia sukai. Seperti melakukan peek-a-boo atau permainan lainnya yang dia suka. Dengan menarik perhatiannya dari segala sisi, Moms bisa membantu Si Kecil menggerakan lehernya, membantu leher Si Kecil semakin kuat. Pada usia 1-3 bulan, kemampuan mengangkat kepala dengan sendirinya terus berkembang, sehingga Moms bisa terus memberikan stimulasi.
Tetapi ingat ya Moms, Si Kecil juga sama seperti orang dewasa pada umumnya. Jika suasana hatinya sedang tidak baik, bisa jadi dia akan malas merespon apa yang diceritakan oleh Moms atau Dads.
4. Menyusui Si Kecil sambil Ia tengkurap
Ketika Moms sedang memberikan ASI ke Si Kecil, Moms bisa melakukannya sambil Moms berbaring. Taruh Si Kecil di atas dada Moms, agar Ia dalam posisi tengkurap. Posisi ini akan mendorong Si Kecil untuk mengangkat kepala dan menggerakkan lehernya. Lakukan posisi ini bergantian dengan menyusu Si Kecil dalam posisi menggendong, agar kekuatan leher Si Kecil terus terlatih dan Si Kecil juga terbiasa dengan posisi ini.