Menyimpan ASI yang sudah diperah bisa dilakukan oleh Moms yang ingin memberikan asupan ASI, namun tidak sempat menyusui bayi karena harus bekerja atau beraktivitas di luar rumah. Pastikan ASI yang sudah diperah disimpan dengan aman dan benar supaya ASI tidak pecah sehingga mudah dikonsumsi Si Kecil.
Berikut ini ada beberapa tips menyimpan ASI perah yang aman dan benar yang bisa Moms praktikkan di rumah:
1. Simpan ASIP di Wadah yang Sudah Food Grade
Setelah ASI diperah, Moms bisa langsung menyimpannya di wadah yang aman untuk makanan dan minuman alias food grade. Wadah tersebut bisa berbentuk wadah kaca yang tertutup dan bersih atau wadah plastik bertekstur keras. Khusus untuk wadah plastik, pastikan wadah tersebut tidak mengandung bahan kimia bisphenol A.
Apapun wadah yang dipakai, disarankan wadahnya memiliki volume untuk sekali menyusui, yaitu 60-120 milliliter. Hindari mengisi wadahnya dengan ASI sampai penuh karena ASI akan cenderung mengembang saat disimpan di tempat yang dingin. Wadah yang dipakai bisa berbentuk botol kaca, botol plastik, atau kantong plastik.
2. Bersihkan Dulu Wadah yang Akan Digunakan
Sebelum wadah digunakan, Moms harus membersihkannya terlebih dulu untuk mencegah bakteri dan kuman yang menempel pada wadah. Adapun cara membersihkan wadahnya adalah sebagai berikut:
- Cuci wadah penyimpanan ASI dengan air hangat dan sabun khusus yang aman untuk Si Kecil.
- Rebus wadah penyimpanan ASI yang sudah dicuci selama ke dalam air mendidih selama kurang lebih 5-10 menit. Cara ini dilakukan supaya wadah penyimpanan ASI semakin steril.
- Jika ingin lebih praktis, Moms juga bisa mensterilkan wadahnya dengan alat sterilisasi elektrik. Sebaiknya Moms gunakan cara ini hanya untuk wadah plastik bebas bahan kimia bisphenol A. Hindari menggunakan alat sterilisasi elektrik pada wadah berbahan kaca karena bisa membuat wadahnya berisiko pecah.
3. Berikan Label Pada Wadah ASI
Setelah wadah bersih dan terisi ASI, Moms bisa memberikan label pada wadah tersebut. Label yang digunakan harus ditulisi hari dan tanggal ASI diperah. Cara ini bisa membantu Moms mengingat kapan wadah ASI tersebut pertama kali disimpan.
Jika Moms menyimpan wadah ASI di tempat penitipan anak, Moms bisa menuliskan nama Si Kecil pada label tersebut supaya tidak tertukar dengan wadah ASI lainnya. Saat ingin mengambil wadah ASI, dahulukan wadah yang tanggalnya sudah lama.
4. Simpan Wadah Berisi ASI ke dalam Freezer
Simpan wadah berisi ASI ke dalam freezer maksimal satu jam setelah proses pemompaan ASI. Untuk menghindari perubahan suhu yang terlalu drastis, Moms bisa simpan dulu wadah ASI-nya ke dalam kulkas baru setelahnya disimpan ke dalam freezer. Jika Moms tidak memiliki freezer, Moms bisa menyimpannya ke cooler box atau cooler bag.
Durasi Penyimpanan ASI Perah yang Dianjurkan Sesuai Kegunaan
Menyimpan ASI perah tidak bisa sembarangan karena Moms harus menyimpannya sesuai dengan kegunaan. Berdasarkan jangka waktu penggunaan ASI perah, berikut durasi penyimpanan ASI perah yang dianjurkan:
- Jika ASI perah akan segera dikonsumsi, Moms bisa menyimpan ASI perah di tempat dengan suhu kamar. ASI perah yang disimpan di dalam suhu kamar akan memiliki daya tahan maksimal 4 jam.
- Jika ASI perah tidak langsung dikonsumsi, Moms bisa menyimpannya ke dalam lemari es, dimana ASI-nya akan bertahan sampai 4 hari.
- Jika ASI perah ingin disimpan dalam waktu lama, Moms bisa menyimpannya ke dalam freezer, dimana nantinya ASI akan bertahan sampai 6 bulan.
Jika ASI perah disimpan ke dalam freezer, sebagian kandungan gizinya mungkin akan hilang, apalagi jika disimpan terlalu lama. Walaupun begitu, ASI perah yang disimpan ke dalam freezer nilai gizinya tetap masih jauh lebih baik tinimbang susu formula.
Cara Memanaskan ASI Perah yang Sudah Tersimpan
Saat ASI perah akan diberikan ke Si Kecil, Moms harus memanaskannya terlebih dulu dengan menempatkan wadah ASI di atas mangkok berisi air hangat. Hindari memanaskan ASI perah dengan microwave atau bahkan merebus wadah ASI karena kandungan gizi pada ASI perah bisa rusak jika Moms melakukan cara-cara tersebut.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat memanaskan ASI, yaitu:
- Jika ASI perah yang dicairkan memiliki perubahan warna, bau, dan konsistensi, Moms jangan panik karena hal itu tergolong normal. Moms hanya perlu menggoyang-goyangkan wadah ASI secara perlahan sampai ASI-nya tercampur. Jika ditemukan gumpalan setelah menggoyangkan wadah ASI, ASI tersebut sebaiknya langsung dibuang karena kemungkinan ASI tersebut sudah basi.
- Setelah ASI dipanaskan, Moms bisa meneteskan ASI-nya ke telapak tangan Moms untuk memastikan apakah suhu ASI-nya sudah pas atau belum. Hindari memberikan ASI yang terlalu panas kepada Si Kecil.
- Pastikan ASI langsung dihabiskan Si Kecil setelah dipanaskan dan jangan disimpan lagi ke dalam kulkas atau freezer karena hal itu justru membuat ASI jadi basi dan tidak bisa dikonsumsi lagi.
Demikianlah tips menyimpan ASI yang aman dan benar. Semoga bisa dipraktikkan oleh Moms yang tidak sempat menyusui bayi secara langsung dan harus menyimpan stok ASI perah.
Selama memperhatikan kebutuhan ASI Si Kecil, Moms jangan sampai lupa memenuhi kebutuhan Si Kecil lainnya, termasuk popok bayi. Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Tape New Born.
Tiga lapisan pada popok Merries ini bisa membuat Si Kecil yang baru lahir nyaman sepanjang hari. Popok Merries ini juga dilengkapi teknologi permukaan bergelombang untuk menyerap pup dan pipis secara maksimal sehingga popok Merries ini terhindar dari kebocoran, serta membuat kulit Si Kecil tetap kering.
Moms tidak akan kebingungan soal kapan popok Merries ini harus diganti, karena popok Merries Premium Tape New Born sudah dilengkapi alarm penanda pipis. Alarm ini memiliki garis berwarna kuning yang berubah warna menjadi biru saat popok Merries ini sudah penuh.
Masih banyak kelebihan yang dimiliki popok Merries Premium Tape New Born. Moms penasaran? Yuk klik langsung link berikut ini!