Tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu kebutuhan mendasar Si Kecil yang harus terpenuhi. Kebutuhan ini bisa membantu tubuh Si Kecil beristirahat sehingga ia bisa lebih segar dan berenergi saat nanti bangun pagi. Si Kecil pun juga bisa bertumbuh dengan baik jika kebutuhan tidurnya terpenuhi.
Tidur juga memberikan berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan Si Kecil. Mulai dari membantu memperbaiki suasana hati sampai membantu otak Si Kecil memproses semua yang sudah ia lihat selama beraktivitas di siang hari.
Dalam menidurkan Si Kecil, ada dua cara menidurkan bayi yang sering jadi bahan perdebatan, yakni: apakah Si Kecil tidur sendiri atau harus terus bersama orangtua. Perdebatan ini cukup membuat para ibu baru kebingungan. Mungkin Moms adalah salah satunya.
Lalu, mana sebetulnya yang lebih baik: Si Kecil tidur sendiri atau harus tetap bersama orangtua?
Jika Si Kecil Harus Tidur Sendiri, Kapan Harus Melakukannya?
Untuk opsi tidur sendiri, Moms harus melakukan cara ini saat Si Kecil sudah masuk ke usia tertentu. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Moms harus mulai membiasakan Si Kecil tidur di kamarnya sendiri saat usianya memasuki 6 bulan. Sementara itu, beberapa studi justru menyarankan supaya Si Kecil punya kamar sendiri saat ia memasuki usia 4 bulan.
Menurut beberapa studi itu, Si Kecil yang sudah tidur sendiri bisa tidur 46 menit lebih lama dibanding Si Kecil yang masih tidur bersama orangtuanya. Cara menidurkan bayi ini juga akan membantu Si Kecil terbiasa tidur sendiri saat ia memasuki usia anak-anak dan remaja.
Jika tidak memungkinkan membuat ruang kamar sendiri untuk Si Kecil, Moms bisa melakukan metode bed sharing. Sebuah metode dimana Moms dan Si Kecil masih bisa berada pada satu ruang kamar yang sama, namun tidur di ranjang berbeda. Moms tidur di ranjang tidur, sedangkan Si Kecil tidur di tempat tidur bayi atau boks yang diletakkan di dekat ranjang Moms.
Supaya Si Kecil bisa terbiasa tidur di kamarnya sendiri, Moms bisa melakukan berbagai cara berikut:
- Buat Si Kecil terbiasa di kamar barunya dengan cara mengajaknya bermain di kamar tersebut. Lakukan cara ini selama 10-15 menit per hari sampai ia merasa nyaman di ruang kamar baru itu.
- Lakukan juga kebiasaan sebelum tidur di kamar baru itu. Misalnya: membacakan cerita,bersenandung, atau mandi sebelum tidur.
- Jika Si Kecil sudah merasa nyaman dan ingin tidur di kamar tersebut, Moms baru bisa membiarkan Si Kecil tidur sendiri di kamar tersebut.
Jika Si Kecil Tidur Bersama Orangtua, Apa Dampaknya?
Si Kecil tidur bersama orangtua dalam satu ranjang adalah cara yang paling sering dilakukan, terutama pada bayi baru lahir. Cara ini bisa membuat Moms bisa lebih dekat dengan Si Kecil.
Moms pun bisa langsung menenangkan Si Kecil saat rewel pada malam hari. Mulai dari memeluk Si Kecil sampai memberikan ASI. Cara ini juga bisa menjadi pilihan bagi Moms yang memiliki rumah dengan ruangan terbatas, sehingga Moms belum bisa memberikan ranjang atau kamar khusus untuk Si Kecil.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan saat Si Kecil tidur seranjang dengan orangtuanya, yaitu:
- Mencegah Si Kecil dari kedinginan.
- Meningkatkan durasi menyusui dan kelekatan Si Kecil terhadap payudara Moms.
- Membantu menciptakan kontak sensorik yang penting untuk tumbuh kembang SI Kecil.
Jika ingin melakukan cara ini, IDAI meminta supaya Moms harus memenuhi syarat-syarat berikut:
- Pastikan Si Kecil tertidur dalam posisi terlentang.
- Pastikan tempat tidurnya tidak memiliki celah antara kasur dan tempat tidur.
- Tempat tidur yang digunakan harus padat dan rata.
- Jika Moms ingin memakaikan Si Kecil selimut, gunakanlah selimut yang tipis. Pastikan selimutnya tidak menutupi kepala Si Kecil saat ia tertidur.
Sayangnya, cara ini tidak bisa dilakukan dalam jangka panjang. Menurut beberapa ahli, Si Kecil yang terlalu lama tidur dengan orangtuanya rentan mengalami risiko sindrom kematian mendadak (SIDS).
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Jawaban soal mana yang lebih baik antara Si Kecil tidur sendiri atau bersama orangtua sangat relatif. Tergantung dari usia Si Kecil, serta kondisi yang terjadi pada Si Kecil dan Moms. Jika Si Kecil masih berstatus newborn, tidur bersama orangtua bisa menjadi pilihan. Cara ini juga dipilih jika Moms belum memiliki tempat tidur khusus bayi atau ruang untuk kamar tidur pribadi Si Kecil.
Jika Si Kecil sudah berusia 6-12 bulan, membiasakan Si Kecil tidur sendiri adalah pilihan tepat. Cara ini bisa membuatnya tidur nyenyak dan terbiasa tidur sendiri saat ia memasuki usia anak-anak dan remaja.
Beberapa ahli memang menyarankan supaya Si Kecil tidur sendiri sejak usia 4 bulan. Namun, jika ingin lebih aman, Moms bisa melakukan cara itu saat Si Kecil memasuki usia 6 bulan.
Apa pun pilihan yang Moms ambil, pastikan Si Kecil mendapatkan waktu tidur yang sesuai dengan usianya. Pastikan juga ia memakai popok yang nyaman supaya ia bisa tidur lebih nyenyak. Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Skin Protection.
Merries Skin Protection merupakan popok dengan lapisan antibakteri yang mengandung ekstrak natural daun teh, yang secara aktif dapat cegah bau pipis dan ruam dan kulit Si Kecil jadi sehat terawat.
Popok Merries Skin Protection juga memiliki sirkulasi udara baik dan terowongan udara pada karet pinggangnya, sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas. Daya tampungnya banyak dan cepat, sehingga kulit Si Kecil tetap kering dan terhindar dari kebocoran.
Popok Merries Skin Protection memiliki permukaan popok lembut serta karet pinggang lembut, jadi nyaman dipakai dan tidak meninggalkan bekas kemerahan pada kulit Si Kecil. Popok Merries Skin Protection memiliki teknologi +Anti Bau yang mampu mengurangi bau pipis.
Tertarik membeli popok Merries Skin Protection? Langsung saja klik link berikut ini!