Memasuki usia bayi umur 6 bulan, biasanya Si Kecil mulai menunjukkan tanda kesiapan untuk makan makanan pendamping ASI atau MPASI. Tahap ini sering kali membuat Moms bersemangat sekaligus bingung karena ada banyak hal baru yang perlu diperhatikan, mulai dari tekstur makanan hingga jadwal pemberiannya.
ASI tetap menjadi sumber gizi utama, namun pada masa bayi umur 6 bulan ini, kebutuhan energi dan nutrisi sudah meningkat sehingga MPASI menjadi pelengkap yang penting. Tantangannya, Moms perlu menyesuaikan jenis, porsi, dan cara pengolahan agar sesuai dengan kemampuan makan Si Kecil.
Selain itu, ketika bayi mulai mengkonsumsi MPASI, Moms juga harus menghadapi fase adaptasi Si Kecil yang mungkin rewel, menolak makanan baru, atau gampang bosan. Butuh kesabaran ekstra supaya Si Kecil bisa belajar makan dengan nyaman dan tetap mendapatkan gizi seimbang.
12 Mitos MPASI yang Perlu Moms Ketahui
Nah, dalam perjalanan memberikan MPASI pada bayi umur 6 bulan, banyak sekali mitos yang beredar di sekitar kita. Mitos-mitos ini bisa membuat Moms bingung bahkan cemas, padahal tidak semuanya benar dan sebagian besar sudah terbantahkan oleh penelitian maupun ahli kesehatan.
1. MPASI boleh dimulai sejak 4 bulan
Banyak orang tua atau keluarga yang percaya kalau semakin cepat bayi dikenalkan dengan makanan padat, maka tumbuh kembangnya lebih cepat juga. Faktanya, pencernaan bayi belum siap menerima makanan selain ASI hingga usia 6 bulan. Jika MPASI diberikan terlalu dini, risiko diare, sembelit, hingga obesitas di kemudian hari bisa meningkat. Jadi, Moms tenang saja, tunggu tanda siap MPASI sesuai anjuran dokter.
2. Harus dimulai dengan sereal beras
Dulu, ada anggapan bahwa bubur beras adalah makanan “paling aman” untuk memulai. Namun, saat ini dokter anak merekomendasikan variasi sejak awal. Saat bayi umur 6 bulan, Moms bisa kenalkan makanan kaya zat besi seperti daging ayam, ikan, telur, juga sayuran dan buah. Pemberian menu tunggal terlalu lama justru bisa membuat bayi cepat bosan.
3. ASI bisa langsung digantikan dengan MPASI
Ada yang mengira begitu bayi bisa makan, ASI bisa digantikan oleh MPASI. Padahal, saat bayi umur 6 bulan, ASI masih jadi sumber utama gizi dan cairan. MPASI hanya pelengkap, bukan pengganti. Moms sebaiknya tetap menyusui on demand sambil perlahan melatih Si Kecil menerima makanan padat.
4. MPASI harus ditambah gula dan garam agar enak
Orang dewasa terbiasa dengan rasa asin dan manis, sehingga ada yang khawatir bayi tidak suka kalau makanannya hambar. Faktanya, lidah bayi sangat sensitif sehingga mereka bisa menikmati rasa alami dari bahan makanan. Jika Moms ingin menambahkan gula atau garam, maka jumlahnya sangat sedikit dan hati-hati. Tambahan gula dan garam berlebihan justru bisa membebani ginjal dan meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari.
5. Pemberian MPASI membuat tidur lebih nyenyak
Beberapa orang percaya bayi akan tidur lebih lama setelah kenyang makan. Padahal, kualitas tidur bayi umur 6 bulan lebih dipengaruhi oleh rutinitas tidur, kenyamanan, dan rasa aman. Jadi jangan kecewa kalau setelah MPASI pertama, Si Kecil tetap bangun malam ya Moms, itu normal sekali.
6. Telur dan ikan harus ditunda karena bisa bikin alergi
Ada saran untuk menunda konsumsi telur dan ikan. Namun faktanya, telur dan ikan adalah sumber protein yang baik untuk bayi umur 6 bulan. Moms bisa mulai dengan porsi kecil, misalnya telur matang penuh atau ikan yang lembut, sambil memantau reaksi tubuh bayi. Dengan catatan, penting agar Moms memasaknya dengan seksama sampai bena-benar matang untuk menghindari bakteri.
7. Jus buah baik untuk bayi
Jus sering dianggap praktis dan menyehatkan. Sayangnya, jus cenderung tinggi gula, rendah serat, dan membuat cepat kenyang. Untuk bayi umur 6 bulan, lebih baik Moms berikan buah segar dalam bentuk puree atau potongan lembut sesuai kemampuan makan, agar serat dan gizinya tetap utuh.
8. Bayi harus selalu menghabiskan makanannya
Ada kekhawatiran kalau bayi tidak menghabiskan porsi, maka gizinya kurang. Faktanya, bayi umur 6 bulan sudah bisa menunjukkan tanda lapar dan kenyang. Jika dipaksa, tentu akan membuat Si Kecil lebih rewel karena rasa tak nyaman pada perutnya. Lebih baik Moms fokus pada kualitas makanan dan pengalaman positif Si Kecil, bukan jumlah yang dihabiskan.
9. MPASI harus urut: sayur dulu baru buah
Mitos ini muncul dari kekhawatiran bayi akan menolak sayur jika keburu kenal manisnya buah. Padahal, penelitian menunjukkan urutan tidak menentukan preferensi makan jangka panjang. Saat bayi umur 6 bulan, Moms bisa mengenalkan sayur dan buah bergantian atau bersamaan, yang penting variasinya luas dan konsisten.
10. Hati ayam tidak boleh diberikan karena “kotor”
Banyak yang menghindari hati ayam karena dianggap menyimpan racun. Faktanya, hati ayam adalah sumber zat besi yang sangat baik untuk perkembangan saraf dan otak bayi umur 6 bulan. Selama dimasak matang dan tidak berlebihan, hati ayam bisa menjadi bagian dari menu gizi seimbang.
11. Tekstur padat hanya untuk bayi yang sudah tumbuh gigi
Bayi tidak harus menunggu tumbuh gigi untuk belajar makan tekstur. Gusi mereka cukup kuat untuk menghancurkan makanan lembut. Justru, memperkenalkan tekstur bertahap penting untuk perkembangan kemampuan mengunyah dan mencegah masalah picky eater di kemudian hari. Untuk mengenali tahapan tekstur MPASI yang sesuai dengan usia Si Kecil, Moms bisa baca lebih lengkap di artikel ini.
12. Memberi madu itu sehat untuk bayi
Madu sering dianggap “alami” dan menyehatkan. Tapi, untuk bayi umur 6 bulan, pemberian madu adalah hal yang berisiko karena dapat menyebabkan botulisme, yang mengganggu sistem saraf dan perkembangan Si Kecil. Berikan madu setelah bayi berusia minimal 1 tahun, saat sistem pencernaan dan kekebalan sudah lebih matang.
Selain MPASI, Kenyamanan Si Kecil juga Penting
Selain soal MPASI, Moms juga pasti ingin memberikan yang terbaik untuk kenyamanan bayi umur 6 bulan. Salah satunya adalah memilih popok yang tepat agar Si Kecil tetap nyaman seharian. Nah, Merries Good Skin hadir dengan inovasi popok yang tidak hanya menyerap cepat, tetapi juga mengurangi risiko alergi dan iritasi.
Popok Merries Good Skin punya 14 jam daya serap, jadi Moms tidak perlu khawatir popok Si Kecil akan bocor. Popok tetap kering dan tidak menggembung dengan teknologi 3 jalur penyerapan. Ditambah dengan ekstrak alami Witch Hazel, popok ini menjaga kelembutan kulit bayi terutama pada kulit bayi umur 6 bulan yang masih sensitif.
Tak hanya itu, popok ini memiliki sirkulasi udara baik, sehingga kulit bayi tetap bisa bernapas dan nyaman dipakai tanpa rasa gerah. Lalu, karet pinggangnya elastis dan lembut sehingga tidak meninggalkan bekas merah di kulit. Moms bisa temukan Merries Good Skin di minimarket terdekat dan beberapa marketplace favorit yang ada di sini.
Semangat untuk Moms Terbaik!
Memberikan MPASI pada bayi umur 6 bulan memang penuh tantangan, tapi ingat Moms, ini juga momen indah yang akan jadi kenangan. Jangan terlalu stres dengan mitos yang beredar, karena faktanya sudah banyak penelitian yang bisa dijadikan acuan. Nikmati setiap prosesnya, dan percayalah bahwa setiap suapan penuh cinta dari Moms akan jadi bekal berharga untuk tumbuh kembang Si Kecil.