Pada setahun pertama kehidupan bayi, mereka akan memiliki perubahan warna dan konsistensi pada poopnya. Meski begitu, hal ini adalah yang sangat wajar dan normal selama proses tumbuh kembangnya, mulai dari hitam atau hijau tua, kuning, jingga, merah, bahkan hingga hijau.
Warna pada poop bayi juga bisa menjadi salah satu indikator kesehatan bayi. Selain itu, makanan dan usia juga mempengaruhi warna dan konsistensi keseluruhan. Beberapa karakteristik kotoran bayi dapat menandakan kondisi kesehatan pada bayi.
Hitam atau hijau tua
Kotoran pertama bayi baru lahir kemungkinan berwarna hitam dengan konsistensi seperti tar. Ini disebut meconium yang mengandung lendir, sel-sel kulit, dan cairan ketuban. Zat ini secara bertahap mengisi usus saat berada di dalam kandungan. Keluarnya kotoran ini adalah pertanda usus bayi berfungsi. Sekitar hari ketiga atau keempat kehidupan bayi, Moms akan mulai melihat apa yang dikenal sebagai kotoran transisi, yang merupakan tanda bahwa bayi mulai mencerna Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula dan beralih ke kotoran bayi normal. Kotoran ini berwarna lebih terang - kuning kehijauan atau coklat - dan teksturnya lebih “longgar” dan kasar.
Suplemen zat besi atau susu formula yang diperkaya zat besi terkadang juga dapat menyebabkan feses menjadi coklat tua atau hitam, ini tak perlu dikhawatirkan. Namun, kotoran hitam yang tebal pada usia 3 bulan atau lebih sering menunjukkan pendarahan pada saluran pencernaan, yang menjadi gejala kondisi yang lebih serius dan butuh penanganan dokter.
Pada usia nol hingga tiga bulan ini, pastikan Si Kecil menggunakan popok Merries Newborn, yang yang ekstra lembut. Popok Merries Newborn juga memiliki bagian tengah yang memiliki permukaan bergelombang yang membantu memisahkan kotoran dan kulit, serta membantu penyerapan bisa maksimal agar cepat kering kembali.
Pada bagian kiri dan kanan popok Merries NB24 juga memiliki permukaan dengan serat halus untuk menangkap poop dan pipis agar tidak bocor. Popok Merries NB24 juga memiliki karet paha yang lembut, sehingga nyaman di kulit Si Kecil tapi tetap anti bocor. Merries pun bisa menjadi pilihan Moms untuk membuat Si Kecil tetap nyaman sepanjang hari.
Pada hari-hari awal kehidupan Si Kecil, pastikan kulit sensitifnya tidak bersentuhan dengan pipis atau kotoran, karena hal tersebut bisa menimbulkan ruam popok. Selain mengganti dengan rutin, pilih popok Merries yang memiliki daya serap yang cepat, popok pun bisa kembali kering dengan cepat.
Kuning
Warna kuning pada poop bayi terbagi menjadi dua jenis, yaitu kuning mustard (agak gelap) dan kuning cerah. Kuning cerah menandakan kalau Si Kecil sehat-sehat saja, namun perlu waspadai kalau kuning cerah ini disertai air yang menandakan kalau Si Kecil tengah mengalami diare yang berisiko menyebabkan Si Kecil dehidrasi.
Sedangkan pada kuning mustard biasanya warna poop Si Kecil didominasi dengan kuning, hijau, atau coklat muda. Konsistensinya biasanya encer bahkan berair, serta kadang-kadang lembek. Warna kotoran ini juga paling umum pada bayi yang disusui. Pada bayi yang diberi susu formula, tekstur kotoran biasanya akan lebih lunak. Warnanya dari kuning pucat hingga coklat kekuningan, coklat muda atau hijau kecoklatan.
Saat Si Kecil tengah mengalami diare, pastikan Si Kecil menggunakan popok yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Dalam hal ini, produk Merries memiliki tiga lapisan bersirkulasi udara sehingga terhindar dari udara lembap dan pengap pada popok. Pada lapisan pertama, permukaan popok begitu lembut dan bergelombang sehingga udara akan bebas mengalir pada bagian celah-celah. Selanjutnya pada lapisan kedua juga memiliki penyerapan yang baik sehingga dapat dilalui udara dan terhindar dari risiko pengap. Sedangkan pada lapisan ketiga atau lapisan terluar, dapat melepas dan tak menyimpan kelembapan.
Dengan demikian, popok bayi akan tetap kering sehingga kulit Si Kecil tidak akan mudah iritasi dan merasa nyaman sepanjang hari.
coklat hingga coklat gelap
Warna poop bayi juga biasanya akan berubah saat mulai makan alias MPASI. Saat mulai MPASI, poopnya akan berubah dari lunak, lembek dan ringan menjadi tebal, gelap dan berbau. Jangan kaget jika poop mereka mencerminkan makanan terbaru dalam warna atau teksturnya. Katakanlah, warna poop Si Kecil tampak oranye terang setelah makan wortel. Itu terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang terkadang tidak banyak mengubah makanan dalam prosesnya. Jika kotoran bayi berwarna coklat keras atau jika mereka menyebabkan rasa sakit atau perdarahan, itu kemungkinan merupakan tanda sembelit pada bayi.
Moms bisa menambahkan menu sayuran atau buah-buahan yang lebih berserat agar Si Kecil tidak lagi mengalami sembelit. Selain itu, Moms bisa menggunakan popok Merries Premium dengan tipe pants. Popok Merries ini memiliki, tidak hanya karet yang lembut sehingga Si Kecil tidak merasa sesak setelah makan, tapi juga memiliki pola bergelombang pada popok. Pola ini membantu memisahkan kulit agar tidak bersentuhan dengan kotoran, dan membantu popok bisa cepat kembali kering.
Merah
Warna merah pada poop bayi bisa disebabkan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi Si Kecil, seperti jus tomat atau bit, dan juga buah naga yang membuat poop berwarna merah muda hingga keunguan gelap. Di sisi lain, poop berwarna merah juga bisa berarti ada darah dalam pergerakan usus bayi dari infeksi usus yang harus ditangani dokter anak. Garis-garis merah muda pada kotoran bayi juga sangat mungkin karena alergi susu atau dari fisura anus. Sehingga sangat penting untuk curiga saat poop Si Kecil berwarna merah terang, apalagi bila Moms tidak ada memberikan menu makanan dengan unsur warna merah, Moms bisa langsung memeriksakan kondisi ini ke dokter anak.
Hijau
Kotoran berair yang lebih hijau dari biasanya dan sering muncul beberapa kali sehari merupakan kemungkinan bayi mengalami diare. Ini paling sering terjadi ketika ada perubahan dalam makanan bayi atau ketika si kecil memiliki alergi atau intoleransi makanan. Diare berat dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti virus atau infeksi bakteri. Diare juga biasanya berarti bayi mengalami dehidrasi, sehingga pastikan bayi mendapat banyak cairan.
Baca juga: Tanda Bayi Cukup ASI yang Perlu Moms Tahu
Ada pula saat warna poop Si Kecil berubah menjadi berwarna hijau berlendir. Jika kotoran bayi berwarna kuning muda atau hijau dan bergaris lendir, bisa jadi ia memproduksi air liur lebih dari biasanya terutama jika ia sedang tumbuh gigi. Atau, bisa menjadi tanda virus, seperti virus flu atau perut. Jika hal ini terjadi, Moms bisa membawa Si Kecil ke dokter anak apabila kondisi ini berlangsung selama lebih dari satu atau dua hari.
Putih dan abu-abu
Meskipun jarang, kotoran bayi putih bisa menjadi tanda masalah hati. Kotoran putih dan abu-abu dapat menunjukkan bahwa bayi tidak memproduksi cukup empedu di hati mereka untuk membantu mereka mencerna makanan dengan benar. Ini juga bisa menandakan reaksi antibiotik yang dikonsumsi anak. Bisa juga merupakan alergi susu atau kutu lambung. Hubungi dokter anak segera untuk memastikan masalah yang sesungguhnya jika Moms melihat poop Si Kecil berwarna putih dan abu-abu, apalagi jika kotoran memiliki konsistensi seperti kapur. Kotoran putih pada tahap apa pun harus ditangani oleh dokter anak.
Nah sekarang Moms sudah tahukan warna-warna yang boleh jadi indikator kesehatan Si Kecil? Bila warna poop Si Kecil tiba-tiba berwarna putih dan abu-abu, merah, dan hijau, Moms bisa berkonsultasi ke dokter. Pastikan pula popok yang digunakannya nyaman demi tumbuh kembangnya!