Artikel ini berisi tentang :
- Hati-Hati Bekas Luka yang Terbuka Lagi
- Apa Penyebab Bekas Luka Operasi Bisa Terbuka Kembali?
- Waspada Infeksi Bekas Luka Operasi
- Apa Ciri Infeksi pada Bekas Jahitan Operasi Caesar?
- Bagaimana Solusi Terbaiknya?
Walaupun kemungkinannya tergolong kecil, jahitan operasi caesar masih ada peluang untuk terbuka kembali. Selain menyakitkan, tentu saja terbukanya kembali bekas operasi caesar akan membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama.
Hati-Hati Bekas Luka yang Terbuka Lagi
Berhati-hati lah dengan risiko bekas luka operasi caesar yang kembali terbuka Moms. Pasalnya, akibat dari kondisi ini bisa sangat mengerikan lho! Selain rasa sakit yang benar-benar menyiksa, bekas operasi yang terbuka pun merupakan pengalaman yang benar-benar horror.
Contohnya saja yang dialami seorang Ibu muda asal Liphook, Hampshire, Inggris, Sam Bell, yang mengalami insiden mengerikan terkait bekas jahitan operasi caesar.
Dilansir dalam dream.co.id, karena bekas operasi caesarnya yang terbuka, organ dalam Sam, seperti lambung dan usus, seolah meloncar ingin keluar dari perutnya. Beruntung pertolongan cepat datang, hingga akhirnya tragedi ini tidak sampai merenggut korban jiwa.
Baca Juga : Pentingnya mengatur jadwal menu MPASI bayi 6 bulan
Apa Penyebab Bekas Luka Operasi Bisa Terbuka Kembali?
Mengenai penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa membuat bekas operasi caesar ini terbuka kembali, diantaranya adalah :
- Moms mengangkat beban yang terlalu berat
- Mengedan atau mengalami batuk terus menerus hingga menyebabkan peningkatan tekanan di area perut.
- Kurangnya konsumsi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan kulit baru, seperti makanan tinggi protein.
- Moms memiliki riwayat penyakit Diabetes.
Untuk menjaga agar bekas luka operasi caesar tidak terbuka lagi dan cepat pulih, ada beberapa trik yang bisa Moms lakukan, seperti dilansir dalam shape.com :
- Mengompres luka menggunakan kain kassa yang dibasahi Rivanol. Cara ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, dan membuat luka cepat kering.
- Menghindari aktifitas yang bisa memberikan tekanan ke perut, seperti mengangkat beban terlalu berat, dan lainnya.
- Usahakan untuk tidak sering batuk, atau bersin. Jika Moms mengalami sakit batuk dan flu, sebaiknya segera atasi dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
- Konsumsi makanan sehat, terutama makanan yang tinggi protein, seperti ikan, daging merah, telur, susu, kacang-kacangan dan lainnya.
- Pastikan Moms mematuhi jadwal kontrol yang sudah ditetapkan dokter.
Ingat Moms, menurut Dinda Derdameisya, ahli kandungan Brawijaya Womens Hospital, Jakarta, bekas operasi caesar sangat rawan infeksi jika tidak dijaga kebersihannya. So, pastikan Moms menjaga kebersihan area bekas luka, dan patuhi jadwal kontrol yang telah ditentukan dokter
Baca Juga : Cara Tepat Memakaikan Popok Bayi Baru Lahir
Waspada Infeksi Bekas Luka Operasi
Dalam kondisi tertentu, bekas operasi caesar yang terbuka bisa mengeluarkan cairan yang sudah terinfeksi bakteri. Biasanya, hal ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri, bengkak kemerahan, keluar nanah kehijauan yang disertai demam. Inilah pertanda infeksi yang patut diwaspadai.
Menurut Dr.Catherine Wloch, peneliti dari Departemen of Healthcare Associated Infection and Antimicrobial Resistance, infeksi minor bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat mengerikan, dan berisiko mempengaruhi jaringan dalam.
Bahkan untuk infeksi yang lebih serius, Wloch menyebutkan jika kondisi ini akan membutuhkan perawatan yang lebih lama di rumah sakit, dan secara otomatis akan mempengaruhi juga efektifitas Moms saat ingin memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil.
Apa Ciri Infeksi pada Bekas Jahitan Operasi Caesar?
Seperti disebutkan diatas, infeksi yang terjadi pada bekas operasi caesar bisa sangat berbahaya. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya perhatikan beberapa tanda yang memperlihatkan luka bekas jahitan caesar Moms mengalami infeksi.
Baca Juga : Deteksi Masalah Tumbuh Kembang Bayi Sejak Dini
- Terasa sakit, bengkak dan terlihat kemerahan. Biasanya terlihat di sekitar tempat luka.
- Di beberapa bagian, luka terlihat mengeluarkan nanah, gatal dan terasa panas.
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius
- Mengalami masalah saat buang air kecil, termasuk sensasi seperti terbakar, nyeri atau bahkan tidak dapat buang air kecil sama sekali.
- Munculnya keputihan yang mengeluarkan bau tidak sedap
- Terjadi perdarahan berlebihan dari vagina. Biasanya terjadi sekitar satu jam
- Terdapat gumpalan darah dari vagina, dan kaki yang terasa sakit dan bengkak.
Jika sampai kondisi ini menimpa Moms, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Terkadang, pemberian antibiotik sangat dibutuhkan untuk mencegah meluasnya infeksi dan akibat buruk lainnya terkait infeksi.
Bagaimana Solusi Terbaiknya?
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah, pastikan area bekas operasi benar-benar bersih, jangan sentuh bekas luka dengan tangan dan pastikan Moms selalu mengenakan pakaian bersih.
Selain itu, penuhi jadwal kontrol Moms dengan dokter. Biasanya, selama proses kontrol ini dokter akan memantau sejauh mana perkembangan penyembuhan bekas operasi caesar. Dengan demikian, saat dokter menemukan gelagat yang tidak normal, dia akan langsung melakukan upaya pencegahan sebelum hal mengerikan menimpa Moms.