Butuh keterampilan dan juga intuisi yang tepat dari seorang ibu untuk bisa merawat bayi baru lahir. Karena periode emas pertumbuhan bayi itu dimulai sejak masa 0 bulan hingga 2 tahun. Artinya sejak bayi baru lahir, jenis perawatan dan juga pola komunikasi yang diberikan orang tua akan berdampak dalam pendewasaannya kelak.
Menjadi seorang ibu memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Menjadi ibu adalah anugerah yang diberikan sang pencipta kepada Moms. Sejak bayi baru lahir atau newborn, Moms sudah harus memperhatikan setiap perubahan yang ada pada bayi.
Merawat Bayi Baru Lahir
Meski begitu, Moms tidak perlu khawatir berlebihan. Lakukan secara perlahan dan tenang, banyak menimba ilmu dari sumber yang terpercaya dan terpenting adalah asah kepekaan terhadap kondisi bayi.
Beberapa hal yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir dapat Moms pelajari. Tujuannya adalah agar tidak panik dan khawatir saat menemui hal tersebut. Terlebih, hal tersebut merupakan sesuatu yang normal dan akan hilang dengan sendirinya. Ada beberapa kondisi yang perlu Moms pahami sebagai suatu yang lumrah dialami oleh bayi yang baru lahir.
1. Ketombe Bayi (Cradle Cap)
Ini merupakan bentuk peradangan pada kulit kepala yang lazim terjadi pada bayi baru lahir. Moms hanya perlu mengoleskannya dengan baby oil di lokasi yang terdapat cradle cap. Bentuknya kadang menyerupai ketombe pada orang dewasa.
Nah sebagai cara untuk yang baik merawat bayi baru lahir, Moms bisa juga menyisir kepala Si Kecil dengan sisi yang sangat halus. Namun Moms juga perlu mewaspadai jika cradle cap menyebar di seluruh kulit kepala, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk berkonsultasi.
2. Bersin
Saat bayi baru lahir, Moms akan mendengar suara bersin dari bayi. Jangan panik, bersin bukan berarti sakit. Bersin merupakan respon alamiah tubuh ketika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Karena bayi baru saja lahir, saluran pernapasannya biasanya akan sangat sensitif. Tubuh bayi merespon bahwa ada partikel yang masuk ke saluran hidungnya. Kadang ada juga bayi yang bersin saat dibawa berjemur di sinar matahari. Moms juga tidak perlu khawatir, karena bisa jadi bayi melakukan adaptasi atas sinar matahari yang diterimanya kala itu.
Jadi dengan mampu merawat bayi baru lahir dengan baik. Moms bisa membantu dia dalam masa dewasanya kelak. Karena apa yang dilakukan sedari bayi, akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya.
3. Baby Boobage (Payudara Bayi)
Hal ini akan tampak pada wilayah dada bayi. Moms mungkin akan melihat payudara bayi membesar. Meski tidak terjadi pada semua bayi, tetapi itu adalah hal yang normal. Hal tersebut disebabkan oleh paparan hormon kehamilan saat Si Kecil berada di kandungan. 9 bulan di kandungan Moms bukanlah waktu yang sebentar, jadi ada kemungkinan bayi mengalami paparan hormon ibu hamil.
Namun itu akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan luruhnya hormon tersebut di tubuh bayi. Moms perlu juga mengawasi wilayah sekitar dada yang berpotensi terjadinya ruam, apalagi jika lipatan antara dada dan perut muncul. Tiap lipatan di tubuh bayi memiliki kemungkinan muncul ruam. Maklum, di lokasi tersebut biasanya memiliki tingkat kelembaban yang lebih tinggi.
Nah, Moms perlu khawatir jika ruam yang muncul disertai demam. Naik turunnya suhu tubuh merupakan indikasi bahwa adanya perlawanan dari imunitas terhadap zat asing yang ada di tubuh. Moms harus segera memeriksakannya ke dokter jika tubuh bayi mengalami ruam yang disertai demam ya.
Beberapa hal di atas sejatinya merupakan hal yang normal yang tidak perlu Moms khawatirkan. Namun Moms perlu mengetahuinya agar tahu betul cara merawat bayi baru lahir dengan baik.
Meskipun Moms dan Dads adalah orang tua baru yang mencoba banyak rutinitas baru dengan Si Kecil, tetap tenang ya. Ingat, proses tumbuh kembang anak terus berjalan dan bisa terasa cepat karena tidak begitu terlihat. Nah agar Si Kecil kelak bisa mengalami tumbuh kembang yang sempurna, Moms juga perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Cara Memandikan bayi
Moms juga perlu mengetahui cara memandikan bayi dengan baik. Karena hal tersebut merupakan ilmu dasar dalam proses merawat bayi baru lahir. Bayi yang baru lahir memiliki rasa sensitivitas yang tinggi. Jadi Moms disarankan untuk menggunakan air bersih dengan permukaan tangan Moms terlebih dahulu. Moms tidak perlu memasukkan langsung tangan ke air, tapi taruh telapak tangan Moms di atas permukaan air untuk merasakan panas uapnya.
Langkah pertama adalah masukkan air hangat ke dalam ember. Idealnya suhu air berada pada tingkat 37 hingga 38 derajat celcius. Alasannya adalah bayi berusia 0 hingga 3 bulan belum memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya secara mandiri. Sehingga Moms atau Dads harus membantu menyediakan suhu air yang nyaman.
Setelah itu, letakkan si kecil di ember atau bak mandi lainnya. Moms bisa menggunakan waslap dan sabun khusus bayi untuk membersihkan bagian tubuh bayi. Lakukan mulai dari telinga, hidung, kemaluan, lipatan leher, siku, paha dan juga kepala.
Setelah itu, basuh dengan air hangat yang bersih. Moms juga bisa mengajaknya berinteraksi sambil memasukkannya ke dalam bak mandi. Satu hal lagi yang perlu diingat adalah, jangan memandikan bayi saat sedang tidur. Hal itu malah akan berbahaya untuk kesehatan bayi. Setelah bersih, lap seluruh bagian tubuh bayi dengan handuk lembut. Pastikan tubuhnya sudah kering ya Moms, karena jika tidak bisa berpotensi menimbulkan jamur di kulit. Cara mandi yang baik dapat menghindarkan anak dari potensi ruam, jamur, dan iritasi.
Selain cara mandi, Moms bisa lebih sering menggantikan popok bayi atau memasang popok dengan tepat. Tentunya hal ini akan membantu bayi untuk tumbuh optimal dengan nyaman. Moms bisa cek di sini untuk cara mengganti popok bayi dengan tepat.
2. Menyusui
Ini merupakan bagian terpenting dalam merawat bayi baru lahir. Pasalnya, melalui Air Susu Ibu (ASI), bayi mendapatkan nutrisi yang sangat lengkap dan baik untuk kesehatannya. Bayi disarankan diberikan ASI eksklusif selama paling tidak 6 bulan hingga ia berusia 2 tahun. Artinya pada usia 0 bulan hingga 6 bulan, Moms harus terus menjaga asupan makanan yang Moms makan ya. Karena nutrisi makanan yang Moms makan akan menjadi nutrisi yang terkandung di dalam ASI untuk Si Kecil. Jadi, semakin baik dan lengkap nutrisi yang Moms santap, akan semakin baik untuk ASI. Jadi, tidak usah takut akan gemuk ya Moms, karena nanti akan dikonversi ke dalam ASI.
3. Jangan terlalu membatasi ruang gerak bayi
Saat melihat bayi bertumbuh seiring dengan bertambahnya usia, Moms perlu melonggarkan ruang geraknya. Jangan biarkan si kecil terlalu lama berada dalam gendongan, letakkan bayi di kasur hingga dia bisa bebas bergerak. Dengan begitu, bayi juga bisa mengasah kemampuan motoriknya dengan lebih baik. Hal tersebut perlu Moms lakukan saat merawat bayi baru lahir. Moms juga bisa mulai meriset tentang mainan stimulasi sesuai usia, misalnya untuk indera penglihatan dan mengenalkan warna, Moms bisa memberikan buku atau kartu warna-warni dan berpola untuk bayi berusia 3 bulan.
4. Bangun hubungan kedekatan
Karena kesibukan, kerap kali ditemui banyak orang tua yang memberikan kepercayaannya untuk merawat bayi kepada baby sitter. Hal ini tentunya tidak salah, namun sempatkan waktu agar Moms bisa banyak memegang dan merawat bayi secara langsung. Hal ini membantu untuk membangun hubungan antara Moms dan bayi. Bayi akan merasa nyaman dan aman jika sering bersentuhan dengan Moms.
Sentuhan yang dirasakan oleh bayi merupakan cara komunikasi yang paling awal bisa dirasakan oleh Si Kecil. Moms bisa sering menggendong atau menyentuhnya. Sambil menyusui, ajak bicara Si Kecil untuk menambah kosakata dan perbendaharaan katanya. Hal tersebut terbukti mampu meningkatkan kecerdasan intelektual anak di masa yang akan datang.
Moms bisa saling sharing dengan keluarga atau teman tentang pengalaman merawat Si Kecil. Namun, terus ingat bahwa cerita tumbuh kembang setiap anak itu unik, sehingga usahakan tidak panik ketika pengalaman yang Moms atau Dads alami sedikit berbeda ya.