Ketika Si Kecil lahir, banyak yang memiliki kondisi kulit yang sensitif dan beberapa Si Kecil bahkan memiliki kulit yang sangat sensitif, serta rentan terhadap berbagai masalah kulit. Bahkan kulit Si Kecil yang baru lahir mengalami proses adaptasi bertahap terhadap lingkungan ekstrauterin di mana perawatan khusus diperlukan.
Biasanya Si Kecil yang baru lahir akan bermasalah dengan kesehatan kulit. Pasalnya, kulit Si Kecil masih sensitif, tipis dan rapuh, dengan pH netral pada permukaan kulit, yang secara signifikan mengurangi perlindungan terhadap pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Tidak heran, kulit Si Kecil kerap iritasi mulai dari yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, Mos usahakan jauhkan Si Kecil dari beberapa penyebab iritasi kulit berikut ini!
1. Alergi makanan
Si Kecil yang masih mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) sangat mungkin mengalami iritasi kulit yang disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi oleh Sang Ibu. Banyak penelitian menyebutkan kalau telur dan susu kerap menjadi penyebab utama alergi makanan pada anak-anak yang masih sangat kecil, tetapi alergi gandum, kedelai, dan kacang tanah juga bisa.
Seiring bertambahnya usia Si Kecil, kacang dan makanan laut bisa menjadi masalah, bersama dengan alergi lingkungan seperti rumput, pohon, dan tungau debu, tetapi tidak ada aturan yang tegas tentang kapan alergen dapat berkembang. Kulit Si Kecil akan memerah, muncul bekas luka, gatal-gatal, dan pembengkakan wajah, lidah, atau bibir.
Alergi makanan pada Si Kecil juga sangat mungkin membuat kulitnya kering yang diperparah dengan kondisi udara atau juga Riwayat alergi di keluarga. Jika Moms melihat gejala pembengkakan, Si Kecil mungkin mengalami anafilaksis, reaksi alergi yang sangat serius yang biasanya terjadi segera setelah makanan dimakan. Jika bayi Moms kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.
2. Pewangi dan pengawet dalam produk Si Kecil
Pewangi dan pengawet yang biasa ditemukan pada tisu bayi, kosmetik, atau produk perawatan kulit Si Kecil lainnya adalah beberapa penyebab paling umum iritasi kulit pada Si Kecil. Pasalnya, tanpa kita sadari, zat-zat berbahaya bahkan sangat dekat dengan bayi yang usianya masih sangat kecil.
Contohnya saja parfum yang biasanya terkandung di lotion dan produk lainnya. Siapa sangka, kalau parfum pada Si Kecil bisa menyebabkan alergi, iritasi kulit, dan juga eksim. Oleh karena itu, penting bagi Moms memilihkan kosmetik untuk Si Kecil yang tidak mengandung parfum. Justru, usahakan memilih kosmetik dengan kandungan alami.
Untuk Moms ketahui, eskim terjadi jika kulit Si Kecil mengalami ruam berwarna merah atau putih dan terasa sangat gatal pada wajah. Eksim yang pada mulanya ada di wajah, lama kelamaan akan menyebar ke bagian kulit yang lain. Ia bisa muncul di kulit ketika Si Kecil mengalami iritasi pada kulit.
3. Jarang mengganti popok
Intensitas penggantian popok juga sangat berpengaruh pada kesehatan kulit Si Kecil. Popok yang tidak segera diganti setelah Si Kecil ngompol atau buang air besar mengakibatkan suhu dan kelembaban meningkat. Kondisi ini memudahkan terserapnya bahan-bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, pelindung kulit akan rusak dan jamur seperti yang bisa menyebabkan iritasi dapat berkembang biak dengan mudah.
Iritasi yang disebabkan oleh masalah popok, biasa disebut dengan ruam popok. Yaitu apabila bercak merah yang muncul pada bagian kulit Si Kecil yang tertutupi oleh popok yang bayi pakai. Paling sering ruam popok disebabkan oleh popok yang terlalu ketat, kondisi popok yang lembab akibat terkena urine atau feses, atau tidak cocok dengan material popok atau tisu basah Si Kecil.
Untuk menghindarkan Si Kecil mengalami ruam popok, rajinlah untuk mengganti popoknya. Normalnya popok harus diganti sekitar dua sampai tiga jam sekali. Namun, sering-sering mengecek pun akan lebih baik demi kesehatan kulit Si Kecil Moms.
Agar Si Kecil tidak mengalami ruam popok, Moms bisa memilih Popok Merries untuk Si Kecil. Popok Merries untuk newborn menggunakan bahan ekstra lembut dan memiliki tiga lapisan yang bersirkulasi udara, lho Moms!
Di lapisan pertama, terdapat bantalan popok yang lembut dan bersirkulasi. Karena itu, udara dengan bebas mengalir melalui permukaannya yang bergelombang. Pada lapisan kedua, terdapat lapisan penyerap. Fungsinya adalah untuk menyerap cairan dengan baik sehingga bebas pengap. Lapisan ini juga membuat daya tampung popok lebih banyak.
Alhasil, Si Kecil akan tetap merasa nyaman selama tidurnya hingga bangun pagi. Lalu pada lapisan ketiga, ada lapisan terluar yang berguna untuk melepaskan kelembaban tetapi tetap kuat menahan air. Dengan begitu, popok tidak ada lembab dan tetap tidak bocor.
Jangan sampai perkembangannya terganggu karena penggunaan popok yang tidak nyaman. Di usianya yang masih terus bertumbuh, metabolisme tubuhnya masih sangat baik. Si Kecil akan lebih sering pipis dibanding orang dewasa. Popok Merries dilengkapi dengan 3 lapisan penyerap cairan. Teknologi yang digunakan mampu membuat penyerapannya berjalan sangat cepat dan langsung menguncinya di lapisan popok paling bawah.
4. Kurang menjaga kebersihan kulit Si Kecil
Menjaga kebersihan kulit bayi dengan baik sangat penting untuk mendapat kesehatan secara keseluruhan. Membersihkan kulit bayi akan membantu menjaga kulit bebas dari zat-zat yang tidak diinginkan, termasuk iritasi baik dari air liur, sekresi hidung, urin, feses, dan enzim feses, kotoran, dan kuman.
Namun jika Moms tidak membersihkan kulit anak dengan baik, terlebih pada bagian lipatan-lipatan kulit bayi, besar kemungkinannya akan tumbuh iritasi pada kulit Si Kecil yang masih sensitif. Apalagi untuk bayi yang cukup gemuk dan mudah berkeringat, keringat yang terlalu lama dibiarkan di daerah lipatan tubuh akan menyebabkan iritasi.
Baca Juga: Membersihkan Kotoran Mata Si Kecil, Pakai Cara Ini Ya Moms!
5. Probiotik yang tidak seimbang
Penyebab iritasi kulit pada Si Kecil selanjutnya bisa terjadi karena ketidakseimbangan probiotik. Probiotik adalah bakteri bermanfaat yang dibutuhkan manusia di perut kita untuk mencerna makanan dengan baik. Ketika Si Kecil masih sangat muda, mereka masih berusaha mendapatkan bakteri yang tepat dan menjaga keseimbangan mereka di dalam perutnya. Beberapa peneliti mengatakan bahwa ketidakseimbangan probiotik adalah penyebab sebenarnya dari iritasi kulit berupa jerawat.
Tenang Moms, jerawat pada Si Kecil berbeda dengan jerawat pada remaja dan orang dewasa. Jerawat Si Kecil juga dikenal sebagai jerawat neonatal yang terjadi pada sekitar 20 persen Si Kecil baru lahir. Jerawat Si Kecil lazim terjadi pada beberapa bulan pertama kehidupan Si Kecil namun hanya bersifat sementara.
Jerawat ini ditandai dengan permukaan kulit kemerahan dengan beberapa benjolan kecil merah atau putih seperti komedo dan pustula. Pada hampir semua kasus, jerawat sembuh sendiri tanpa perawatan dalam beberapa minggu. Jadi, Moms tidak perlu memberikan obat apa pun atau menggunakan lotion.
Disisi lain, untuk mengatasi jerawat, Moms harus menjauhi produk Si Kecil yang mengandung parfum dan berjenis krim, kain berbahan keras, dan jangan usil memencet benjolannya.
Menjaga kebersihan Si Kecil menjadi kunci untuk mengurangi risiko iritasi pada kulit Si Kecil. Jadi Moms dan Dads harus rajin dalam membersihkan kulit Si Kecil ya.