Memasuki usia 9 bulan, Moms mulai bisa melatih Si Kecil belajar berdiri dan berjalan. Melatih kemampuan tersebut bisa memperkuat otot kaki, sehingga nantinya Si Kecil bisa berdiri dan berjalan kaki dengan baik pada usia 12 bulan.
Umumnya, beberapa orangtua akan menggunakan baby walker sebagai alat penunjang untuk melatih kemampuan berdiri dan berjalan Si Kecil. Lalu, apa itu baby walker? Baby walker adalah alat seperti kursi dengan dilengkapi roda yang bisa diputar ke segala arah.
Dengan alat ini, diharapkan Si Kecil bisa melatih kemampuan berdiri dan berjalan secara mandiri tanpa harus selalu dipegangi oleh orangtua. Namun, beberapa pihak menyatakan bahwa penggunaan baby walker sebaiknya dilarang. Lalu, apakah sebetulnya penggunaan baby walker masih diperlukan atau tidak? Jika pun tidak boleh, kenapa baby walker dilarang?
Tidak Diperlukan
Menurut American Academy of Pediatric, Moms sebaiknya tidak menggunakan baby walker sebagai alat untuk melatih Si Kecil berdiri dan berjalan. Penggunaan alat tersebut justru tidak bisa membantu Si Kecil dalam melatih kemampuannya dalam berdiri dan berjalan. Malahan, alat tersebut bisa memberikan bahaya dan efek samping kepada Si Kecil.
Bahaya Menggunakan Baby Walker
Salah satu faktor kenapa tidak boleh pakai baby walker adalah bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian alat tersebut. Berikut ini adalah sejumlah bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan baby walker:
1. Si Kecil Rentan Mengalami Kecelakaan
Penggunaan baby walker akan memperbesar risiko mengalami kecelakaan. Mulai dari terjatuh dari tangga, menabrak benda atau menyentuh permukaan yang tidak rata, sampai terjatuh dari tepi tangga yang tinggi.
Hal ini bisa terjadi karena motorik dan keseimbangan tubuh Si Kecil belum sepenuhnya sempurna, sehingga ia akan kesulitan mengendalikan baby walker yang ia pakai. Dari situlah berbagai risiko kecelakaan muncul.
2. Si Kecil Lebih Mudah Menjangkau Benda-Benda Berbahaya
Saat menggunakan baby walker, Si Kecil akan lebih leluasa bergerak dan menyentuh benda-benda di sekitarnya. Hal ini cukup membahayakan apalagi jika benda yang akan disentuh adalah benda-benda berbahaya seperti obat-obatan, bahan kimia yang bisa menimbulkan iritasi dan bintik merah pada bayi, benda tajam seperti pisau, dan benda panas. Risiko tersebut akan semakin tinggi jika Si Kecil sampai menyentuh benda-benda itu di luar pengawasan Moms.
3. Si Kecil Bisa Hilang Kendali Saat Bergerak Melalui Baby Walker
Baby walker memiliki roda yang memungkinkan Si Kecil bergerak lebih cepat. Bahkan saat ia diawasi oleh Moms. Jika Si Kecil belum punya kemampuan kontrol yang baik, ia akan berisiko hilang kendali yang membuatnya rentan mengalami cedera dan kecelakaan.
4. Si Kecil Berisiko Mengalami Jari Kaki Terjepit
Perlu Moms ketahui bahwa roda pada baby walker mempunyai celah di antara setiap rodanya. Celah-celah itu bisa membuat kaki Si Kecil terjepit saat ia menggerakkan baby walker.
Efek Samping Penggunaan Baby Walker
Selain menimbulkan bahaya, pemakaian baby walker juga bisa memberikan efek samping untuk Si Kecil. Berikut ini adalah berbagai efek samping tersebut:
- Membuat Si Kecil mengalami ketegangan otot yang menghambat perkembangan otot, serta membatasi gerakan alami saat Si Kecil belajar berjalan.
- Si Kecil tidak bisa belajar menyeimbangkan tubuhnya dengan baik. Hal ini dikarenakan saat menggunakan baby walker, Si Kecil tidak perlu menggunakan otot inti mereka untuk menyeimbangkan tubuhnya.
- Si Kecil akan cenderung berjalan dengan cara menjinjit ketimbang berjalan kaki biasa. Hal ini dikarenakan saat menggunakan baby walker, Si Kecil cenderung mendorong baby walker dengan jari-jari kakinya supaya bisa bergerak. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, Si Kecil nantinya akan memiliki kecenderungan berjalan jinjit.
Alternatif Dari Baby Walker
Karena baby walker tidak diperlukan sebagai alat untuk melatih Si Kecil berdiri dan berjalan, Moms harus memakai beberapa langkah alternatif sebagai gantinya. Adapun beberapa alternatif itu adalah:
- Ajak Si Kecil untuk bermain di area yang aman dan berlantai. Area ini cocok dipakai untuk melatih Si Kecil merangkak, berdiri, berjalan, dan menyeimbangkan tubuh secara alami. Pastikan Moms selalu menemani dan membimbingnya selama berlatih. Alternatif ini juga bisa dilakukan oleh Dads sebagai salah satu cara menciptakan bonding dengan Si Kecil.
- Gunakan meja aktivitas yang sudah dilengkapi dengan mainan interaktif dan fitur-fitur menarik. Meja semacam ini membantu membangun motorik Si Kecil sekaligus melatihnya berdiri dan berjalan.
- Gunakan mainan dorong yang bisa melatih Si Kecil berdiri tanpa harus menggunakan baby walker.
- Supaya Si Kecil bisa belajar berdiri dan berjalan dengan lebih aman, Moms harus menggunakan playpen atau baby fence.
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa penggunaan baby walker sudah tidak diperlukan karena bisa membahayakan dan memiliki efek samping. Lebih baik ajari Si Kecil berdiri dan berjalan tanpa alat tersebut atau lakukan saja beberapa cara alternatif yang sudah Merries sebutkan.
Selama merawat Si Kecil, pastikan Moms selalu memenuhi kebutuhan Si Kecil seperti pakaian dan popok. Khusus untuk popok, Moms bisa memilih popok Merries Good Skin.
Popok Merries ini memiliki permukaan yang begitu lembut sehingga Si Kecil bisa nyaman sepanjang hari. Daya serapnya pun tinggi karena mampu menyerap hingga 5 kali pipis sehingga kulit Si Kecil tetap kering. Sirkulasi udaranya pun baik sehingga kulit Si Kecil bisa bebas bernapas.
Popok Merries ini juga sudah allergy tested dan memiliki kandungan ekstrak alami witch hazel yang membuat popok Merries ini aktif kurangi risiko alergi pada Si Kecil yang bisa memicu bintik merah pada bayi, serta menjaga kelembutan kulit Si Kecil.
Popok Merries Good Skin dilengkapi karet pinggang elastis lembut dan tidak meninggalkan bekas kemerahan pada kulit Si Kecil. Popok Merries ini merupakan satu-satunya popok di Indonesia yang sudah teruji klinis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dalam mencegah iritasi pada kulit bayi.
Tertarik membeli popok Merries Good Skin? Yuk langsung kunjungi marketplace berikut!