Tahap perkembangan bayi akan berjalan pesat saat Si Kecil berusia 0-6 bulan. Pada rentang usia ini, Si Kecil akan mengalami perkembangan dari segi motorik, kognitif, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan bersosialisasi.
Pastikan Moms selalu memperhatikan tahap perkembangan bayi pada rentang usia ini, serta memberikan stimulasi yang tepat untuk perkembangan Si Kecil. Berdasarkan usianya, berikut tahap perkembangan Si Kecil dari usia 0 sampai 6 bulan:
Usia 0-1 Bulan
Pada hari kedua Si Kecil dilahirkan, ia akan kehilangan 10 persen berat badannya Kondisi tersebut terjadi karena Si Kecil sedang mengalami transisi dari yang semula tinggal dalam rendaman air ketuban di dalam rahim ke dunia luar. Transisi tersebut membuat Si Kecil akan mengeringkan kulit, paru-paru, dan organ tubuh lainnya yang sebelumnya terendam air ketuban, sehingga Si Kecil pun kehilangan cairan tubuh sekaligus berat badannya. Moms tidak perlu terlalu khawatir karena kondisi tersebut tergolong normal. Setelah beberapa minggu, berat badannya akan kembali naik, dimana berat badan bayi laki-laki akan sedikit lebih besar ketimbang bayi perempuan. Saat baru lahir, Si Kecil sebaiknya harus mendapatkan vaksin Hepatitis B dosis pertama (HB-0)
Saat memasuki usia 1 bulan, bayi laki-laki akan memiliki berat badan sekitar 3,3 kg, sedangkan bayi perempuan memiliki berat badan sekitar 3,2 kg. Baik bayi laki-laki maupun perempuan, keduanya sama-sama sudah bisa melakukan berbagai hal pada rentang usia ini, seperti melihat wajah Moms dan Dads, memutar kepala ke arah cahaya, merespon suara, dan mengangkat kepala saat tengkurap.
Menurut rekomendasi IDAI, Moms harus mendapatkan vaksin polio dan BCG saat Si Kecil memasuki usia 1 bulan.
Usia 2 Bulan
Memasuki usia 2 bulan, berat badan bayi laki-laki akan mencapai 5,6 kg, sedangkan bayi perempuan akan memiliki berat badan 5,1 kg. Pada usia ini, Si Kecil sudah bisa membuka dan menutup jari tangannya, menggenggam benda dengan tangan, memasukkan tangan ke mulut, serta memainkan kedua kakinya.
Pada usia ini, Si Kecil juga bisa mengikuti bisa mengikuti wajah atau objek yang bergerak di sekitarnya, membuat suara-suara dari mulutnya, serta mulai bisa berguling ke satu arah.
Ada beragam imunisasi yang harus didapatkan Si Kecil berusia 2 bulan, yaitu: vaksin Hepatitis B yang kedua, polio dosis pertama, DTP dosis pertama, Hib dosis pertama, PCV dosis pertama, dan Rotavirus dosis pertama.
Usia 3 Bulan
Berat badan Si Kecil kembali bertambah pada usia ini, dimana bayi laki-laki akan mempunyai berat badan 6,4 kg dan perempuan punya berat 5,8 kg. Si Kecil sudah bisa tersenyum pada orang-orang yang ia kenal, meniru suara-suara yang ia dengar, serta memegang benda dengan lebih lama. Ia juga sudah bisa merentangkan tangan dan kaki, mengangkat kepala dan bahu 45-90 derajat, menggerakkan benda, serta menahan beban dengan kedua kakinya.
Bayi dengan usia ini harus mendapatkan imunisasi Hepatitis B dosis ketiga, polio dosis kedua, DTP dosis kedua, dan Hib dosis kedua.
Usia 4 Bulan
Bayi laki-laki akan mencapai 7 kg dan bayi perempuan memiliki berat badan 6,4 kg saat memasuki usia ini. Si Kecil sudah mulai bisa memegang dan memain-mainkan mainnya pada saat usianya menginjak 4 bulan. Jika ia tengkurap, ia akan mengangkat kepala dan dadanya dari permukaan tempat ia tengkurap sambil melihat ke depan.
Kedua kakinya sudah mulai bisa menjejak lantai saat berdiri walaupun harus dibantu oleh Moms. Ia pun juga mulai sering membuat suara dengan konsonan “b” dan “m”, tertawa, belajar duduk, mengoceh, serta mulai bisa mengekspresikan rasa senang atau sedih.
Untuk imunisasi, Si Kecil berusia 4 bulan harus mendapatkan vaksin Hepatitis B keempat, polio dosis ketiga, Hib dosis ketiga, PCV dosis kedua, serta Rotavirus dosis kedua.
Usia 5 Bulan
Perkembangan fisik Si Kecil akan semakin pesat saat memasuki usia ini. Berat badannya pun bertambah, dimana bayi laki-laki akan memiliki berat badan 7,5 kg, sedangkan bayi perempuan punya akan punya berat badan 6,9 kg.
Berkat pesatnya perkembangan fisiknya, Si Kecil jadi bisa melakukan berbagai hal saat memasuki usia 5 bulan. Misalnya berguling dari depan ke belakang, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain, serta meraih jari kakinya.
Si Kecil pun sudah bisa duduk dalam waktu lama walaupun masih harus dibantu oleh Moms. Ia juga sudah bisa tersenyum saat berada di depan cermin, menangis jika mainannya direbut, mengenali setiap anggota keluarga, serta mulai mahir menggabungkan bunyi konsonan dan vokal seperti “ya-ya” dan “bu-bu”.
Usia 6 Bulan
Berbeda dengan bayi usia 5 bulan, bayi usia 6 bulan sudah bisa duduk sebentar tanpa dibantu oleh Moms. Ia juga sudah bisa melakukan berbagai aktivitas seperti memukul-mukul mainan ke lantai, mengangkat kepala dengan baik, mengangkat sebagian perut dan dada dengan menahan beban di tangannya, serta bisa menggoyang-goyangkan tubuhnya saat ia tengkurap.
Jika Moms memanggil namanya, Si Kecil akan langsung menyadari dan menoleh ke arah Moms. Pada usia ini, Si Kecil sudah mulai mengkonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Untuk imunisasi, bayi berusia 6 bulan harus mendapatkan vaksin PCV dosis ketiga, Rotavirus dosis ketiga, dan vaksin Influenza dosis pertama.
Beberapa Aktivitas yang Bisa Menstimulasi Perkembangan Bayi
Supaya tumbuh kembang Si Kecil semakin optimal, Moms bisa melakukan beberapa aktivitas yang bisa menstimulasi tumbuh kembangnya. Aktivitas-aktivitas itu adalah:
- Memberikan sentuhan yang lembut ke beberapa bagian tubuhnya, seperti tangan, kaki, dan perut. Aktivitas ini bisa merangsang indera peraba sekaligus melatihnya bereaksi ketika ada sentuhan di tubuhnya.
- Memperdengarkan musik pada Si Kecil supaya indera pendengarannya terasah, serta membantunya mengenal musik sejak dini. Moms bisa melatih Si Kecil dengan bernyanyi atau bersenandung.
- Melatih Si Kecil untuk duduk, bangun, dan berdiri supaya otot-otot tubuhnya lebih kuat.
- Mengajarinya memegang mainan atau benda-benda lainnya supaya motoriknya semakin berkembang.
- Ajak Si Kecil untuk berbicara, membacakan cerita, serta menyanyikan lagu untuk merangsang kecerdasan berbahasa Si Kecil.
- Memberikan mainan yang bisa mengasah logika seperti puzzle atau mainan angka. Cara ini bisa membantu merangsang kemampuan logika Si Kecil.
- Mengajak Si Kecil untuk melatih kemampuan visualnya dengan melihat gambar dan foto atau bisa juga dengan mengajaknya menggambar.
Selama melakukan aktivitas-aktivitas di atas, pastikan Moms selalu memenuhi setiap keperluan Si Kecil, termasuk popok bayi. Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Good Skin.
Permukaan popok Merries ini begitu lembut sehingga Si Kecil bisa nyaman sepanjang hari. Daya serapnya pun tinggi karena mampu menyerap 5 kali pipis sehingga kulit Si Kecil tetap kering. Sirkulasi udaranya pun tinggi sehingga kulit Si Kecil pun bisa bebas bernapas.
Bagian popok Merries ini dilengkapi karet pinggang elastis yang lembut dan tidak meninggalkan bekas kemerahan pada kulit Si Kecil. Popok Merries ini sudah teruji secara klinis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) mencegah iritasi pada kulit Si Kecil. Kini, popok Merries ini memiliki kandungan ekstrak witch hazel alami untuk menjaga kelembutan kulit Si Kecil dan sudah allergy tested yang membuat popok Merries Good Skin aktif kurangi risiko alergi pada Si Kecil. .
Tertarik membeli popok Merries Good Skin? Yuk klik langsung link berikut ini!