Sebelum nanti memasuki masa menyusui bayi, Moms harus tahu seluk-beluk soal ASI, terutama jenis-jenis dari ASI itu sendiri. Ada dua jenis ASI yang dikenal masyarakat, yaitu foremilk dan hindmilk. Keduanya sama-sama berperan penting bagi pertumbuhan Si Kecil. Lalu, apa sebetulnya ASI foremilk dan hindmilk dan perbedaan keduanya?
Pengertian ASI Foremilk dan Hindmilk
Foremilk adalah jenis ASI yang keluar saat Moms pertama kali menyusui bayi. Jenis ASI ini dikenal memiliki laktosa yang tinggi serta rendah lemak. Foremilk mampu menghilangkan haus pada Si Kecil sekaligus memberikan energi dan menstimulasi otak Si Kecil.
Sementara itu, hindmilk adalah jenis ASI yang keluar saat sesi menyusui akan berakhir. Jenis ASI ini memiliki kadar lemak tinggi yang membantu meningkatkan berat badan Si Kecil
Baik ASI foremilk maupun hindmilk sama-sama terbentuk dari sel-sel dalam payudara. Saat sel-sel payudara membuat ASI, bagian lemak pada ASI akan menempel pada sel-sel tersebut, sedangkan bagian airnya akan bergerak ke puting payudara dengan cepat. Bagian air itulah yang kelak kita kenal sebagai ASI foremilk.
Saat Si Kecil terus menyusui, bagian ASI foremilk akan terus berkurang dan memicu pergerakan sel-sel payudara yang menyimpan lemak pada ASI yang kita kenal dengan ASI hindmilk.
Perbedaan ASI Foremilk dan Hindmilk
Secara umum, perbedaan ASI foremilk dan hindmilk terletak pada tekstur dan kandungan lemak yang ada di dalamnya. ASI foremilk memiliki tekstur encer seperti air putih, sedangkan hindmilk cenderung lebih creamy.
ASI foremilk cenderung rendah lemak dan tinggi laktosa sedangkan hindmilk justru memiliki kadar lemak yang tinggi dan rendah laktosa.
Cara Mendapatkan ASI Foremilk dan Hindmilk
Baik ASI foremilk dan hindmilk sama-sama bermanfaat bagi tubuh Si Kecil karena kandungan laktosa pada keduanya. Laktosa pada ASI foremilk dan hindmilk dapat membantu pertumbuhan bakteri baik di tubuh Si Kecil, melawan bakteri jahat dan virus, serta membantu perkembangan jaringan otak.
Pastikan Si Kecil mendapatkan ASI foremilk dan hindmilk secara seimbang. Sebab, ASI foremilk dan hindmilk yang diberikan tidak secara seimbang akan membuat Si Kecil kesulitan mendapatkan dari laktosa pada dua jenis ASI itu. Bahkan, bisa saja Si Kecil justru mendapatkan asupan laktosa berlebih.
Untuk mendapatkannya, Moms bisa lakukan cara-cara berikut:
1. Fokus Pada Satu Payudara
Selama menyusui, Moms jangan terlalu sering memindahkan Si Kecil dari satu payudara ke payudara lain dalam waktu singkat. Cara ini membuat Si Kecil akan lebih banyak menerima foremilk ketimbang hindmilk.
Sebagai gantinya, Moms bisa fokuskan Si Kecil menyusui di satu payudara sampai payudara terasa kosong atau melunak. Beri jeda beberapa saat, baru setelahnya Moms bisa susui Si kecil di bagian payudara lainnya. Pastikan jedanya tidak terlalu lama supaya kadar lemak pada ASI hindmilk akan semakin berkurang.
2. Lakukan Pelekatan dengan Benar
Pelekatan adalah salah satu kendala yang sering dialami ibu menyusui. Padahal, pelekatan yang baik bisa membantu Si Kecil mendapatkan ASI foremilk dan hindmilk secara seimbang.
Berikut ini adalah beberapa cara melakukan pelekatan yang benar pada Si kecil”
- Gendong Si kecil dalam posisi kepala menghadap Moms, serta tubuhnya dalam posisi lurus.
- Usap bagian hidung dan mulut Si Kecil dengan menggunakan salah satu puting Moms.
- Jika mulut Si Kecil terbuka, arahkan puting payudara Moms ke langit-langit mulutnya, serta dagunya berada di bagian bawah payudara Moms.
- Arahkan Si Kecil supaya mulutnya bisa menutupi sebagian besar area areola payudara Moms.
3. Perhatikan Asupan Makanan Moms
Asupan makanan penting Moms perhatikan supaya Moms bisa menghasilkan ASI foremilk dan hindmilk berkualitas. Pastikan makanan yang Moms konsumsi mengandung gizi seimbang, seperti buah, sayuran, telur, serta olahan daging dan ikan. Selain mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, Moms juga harus memperbanyak minum air putih.
Mitos Seputar ASI Foremilk dan Hindmilk dan Fakta yang Mematahkannya
Banyak mitos yang beredar soal ASI foremilk dan hindmilk. Mitos-mitos tersebut biasanya seputar dampak negatif konsumsi foremilk terlalu banyak, serta konsumsi hindmilk yang terlalu sedikit. Adapun mitos tersebut adalah:
- Si Kecil yang sering menyusui akan lebih banyak mendapatkan ASI foremilk ketimbang hindmilk
- Konsumsi ASI foremilk yang lebih banyak ketimbang hindmilk akan membuat penambahan berat badan Si kecil jadi lebih lambat.
Dibalik mitos-mitos tersebut, pasti ada fakta-fakta yang mematahkannya. Berikut ini adalah fakta di balik mitos-mitos tersebut:
- Sering menyusui justru akan membuat Si Kecil mendapatkan ASI foremilk dan hindmilk secara berimbang, apalagi jika dilakukan dengan pelekatan yang benar. Saat pertama kali menyusui, Si Kecil akan menerima ASI foremilk terlebih dulu. Setelah itu, ia akan mendapatkan mendapatkan ASI hindmilk dalam jumlah cukup saat sesi menyusui akan berakhir.
- Penambahan berat badan yang lambat terjadi pada bayi yang kurang asupan ASI , bukan pada bayi yang kelebihan ASI foremilk.
Itulah informasi seputar perbedaan ASI foremilk dan hindmilk. Semoga bisa menjadi panduan untuk Moms yang menyusui. Selama menyusui, Moms jangan sampai melupakan kebutuhan Si Kecil lainnya, terutama popok. Pilihlah popok yang nyaman dan cocok bisa membuat Si kecil nyaman sepanjang hari, bahkan saat ia sedang menyusui.
Sebagai rekomendasi, Moms bisa menggunakan popok Merries Good Skin. Sirkulasi udaranya yang baik bisa membuat kulit Si kecil bebas bernapas dan Si Kecil pun bisa nyaman sepanjang waktu, bahkan saat ia sedang menyusui.
Daya serapnya pun tinggi dan mampu menyerap pipis sampai 5 kali. Popok Merries ini juga sudah teruji klinis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) mampu mencegah iritasi pada kulit bayi. Masih banyak kelebihan dari popok Merries Good Skin. Untuk mengetahuinya, Moms bisa klik link berikut ini!