Semenjak Moms hamil besar atau masuk trisemester ketiga, biasanya Moms sudah tahu perkiraan berat badan Si Kecil. Apalagi biasanya pilihan baju bayi lahir berukuran new born akan cocok untuk hampir semua bayi baru lahir.
Namun sebagai ibu baru Moms kerap kebingungan bagaimana memilih baju yang cocok untuk Si Kecil, apalagi kalau ternyata Si Kecil memiliki alergi dan sensitif terhadap serat kain. Agar tidak salah memilih baju untuk Si Kecil coba perhatikan beberapa tips berikut!
1. Bahan yang adem dan menyerap keringat
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif terhadap berbagai lingkungan di sekitarnya, termasuk pakaian yang digunakan, apalagi kalau Moms atau Dads memiliki bakat alergi yang tinggi.
Untuk mencegah kulitnya iritasi dan mengalami ruam kemerahan, sebaiknya pilih pakaian berbahan katun atau kaos yang tidak terlalu tebal sehingga menyerap keringat dan mencegah biang keringat. Bahan ini juga sejuk saat digunakan bayi.
Selain itu, Moms juga harus memastikan kalau baju yang dibeli baju bayi memenuhi standar yang baik untuk pakaian anak, misalnya terbuat dari kain yang lembut dan tidak ada bahan kimia di baju tersebut.
Oleh karena itu, pastikan juga mencuci baju yang akan digunakan dicuci dengan baik. Kalau memungkinkan dan mau lebih aman, Moms juga bisa memilih detergen khusus untuk bayi yang biasanya diformulasikan khusus untuk kulit bayi.
Sediakan pula baju yang tipis untuk digunakan saat siang hari ketika cuaca panas. Selain memberikan aliran udara yang lebih lancar, bahan tipis juga menghindari bayi mengalami biang keringat.
Untuk malam hari atau pada cuaca yang cukup dingin, baiknya pilih baju yang lebih tebal dan bahannya memberikan kehangatan. Si kecil juga akan lebih nyaman jika bahan baju hangat sangat lembut, pastikan ukuran untuk baju hangat pas tidak kekecilan agar si kecil tidak merasa kesempitan dan makin kegerahan.
Selain pakaian, Moms juga bisa memilih popok Merries New Born yang memiliki bahan ekstra lembut agar Si Kecil merasa making nyaman. Bahan popok ini cocok dengan kulit Si Kecil yang baru lahir dan masih sangat sensitif.
2. Ukuran yang lebih besar
Pertumbuhan tubuh bayi cukup cepat, sehingga sebaiknya tidak membeli baju yang terlalu pas dengan tubuhnya. Selain menghemat pengeluaran, baju yang agak longgar juga membuat bayi lebih nyaman dan mudah bergerak.
Memilih pakaian bayi yang ukurannya sedikit lebih besar juga dapat menghindari risiko baju yang tiba-tiba menjadi kekecilan atau terlalu pas untuk bayi akibat mengkerut setelah dicuci dan setelah digunakan beberapa kali.
Pada tahap awal kehidupan bayi, ia akan tumbuh dengan sangat cepat. Ia juga membuat ‘kekacauan’ lebih sering, misalnya lebih sering membasahi bajunya dengan gumoh atau lainnya.
Karena itu, kemungkinan besar ia akan butuh setidaknya dua pakaian untuk dikenakan selama pagi hingga sore hari, dan satu baju tidur atau piyama di malam hari.
Selain itu rencanakan pula, berapa banyak kebutuhan pakaian bayi di setiap tahapan usianya. Memiliki perkiraan tentang seberapa banyak dari setiap ukuran yang dibutuhkan akan membantu memastikan bahwa Si Kecil tidak akan kelebihan atau kekurangan pakaian.
Untuk berjaga-jaga, sebaiknya saat belanja baju bayi siapkan baju sampai bayi usia 6 bulan bahkan 1 tahun. Karena pertumbuhan bayi tidak dapat diprediksi, bisa saja bayi usia 3 bulan tapi ukuran bajunya yang cukup untuk usia 6 bulan. Maka dari itu sebaiknya tidak mempersiapkan baju dengan satu ukuran saja.
Seperti juga saat memilih popok, Gunakan popok Merries yang mampu membuat Si Kecil nyaman dalam beraktivitas.
Ukurannya yang pas dan juga ekstra lembut, akan menjaga kulit halus Si Kecil terhindari dari resiko iritasi dan ruam popok. Moms bisa menentukan ukuran popok berdasarkan berat badan Si Kecil. Bila popok sudah meninggalkan bekas di kulit, atau berada di bawah pusar bayi, berarti ukuran popok sudah terlalu kecil. Namun, bila popok terlihat longgar dan mudah bergeser di sekitar selangkangan dan paha, kemungkinan ukuran popok terlalu besar. Jangan sampai perkembangannya terganggu karena penggunaan popok yang tidak nyaman.
Baca Juga: Trik Memilih Popok Bayi Sesuai Berat Badan
Di usianya yang masih terus bertumbuh, metabolisme tubuhnya masih sangat baik. Si Kecil akan lebih sering pipis dibanding orang dewasa.
Popok Merries dilengkapi dengan 3 lapisan penyerap cairan. Teknologi yang digunakan mampu membuat penyerapannya berjalan sangat cepat dan langsung menguncinya di lapisan popok paling bawah.
Jadi kulit Si kecil akan tetap terjaga kelembabannya. Karena bagian dalam Popok Merries akan selalu kering.
3. Model simpel dan minim aksesori
Perhatikan model pakaian bayi yang akan Moms beli. Meski baju bayi kini banyak yang unik modelnya dan menarik saat digunakan, sebaiknya tetap pilih yang simpel, sehingga mudah dipakaikan pada bayi yang baru lahir.
Usahakan pakaian bayi tidak menggunakan kerah yang malah membuat bayi menjadi tidak nyaman.
Hindari pula memilih baju bayi dengan banyak aksesori, termasuk berupa boneka mungil yang ditempel di bajunya dan juga kancing.
Aksesori pun berisiko tertelan oleh bayi, terutama jika dia sudah aktif menggerakkan tangannya dan hobi memasukkan berbagai benda ke dalam mulut.
Selain itu, hindari model sequin atau penuh manik-manik yang tengah naik daun, karena rentan melukai Si Kecil yang tengah aktif karena rentan menggores bayi yang masih sangat sensitif.
Demi kemudahan, pilih baju yang mudah dilepas, untuk pengaitnya, pilih pakaian yang menggunakan kancing jepret, bukan kancing biasa karena khawatirnya bayi bisa meraihnya dan berisiko tertelan.
Selain itu, hindari pengait yang terletak di bagian punggung karena akan membuatnya terganggu saat tidur. Untuk memudahkanmu mengganti popok, carilah pakaian dengan bukaan di bagian bawah.
Baju bayi yang mudah dibuka juga akan memudahkan saat akan memandikan bayi. Seperti saat Moms memilih Popok Merries untuk Si Kecil.
Popok Merries untuk newborn menggunakan jenis perekat tape yang berada di samping popok. Jadi Moms bisa dengan mudah membuka dan memasangnya.
4. Pilih warna yang sesuai
Pastikan juga memilih warna yang sesuai dengan cuaca di Indonesia. Meski Moms menyukai warna pakaian yang gelap, sebaiknya hindari untuk memakaikannya pada bayi baru lahir, terutama saat musim pancaroba.
Pasalnya, musim ini nyamuk muncul lebih banyak, dan nyamuk selalu menyukai hal yang berwarna gelap, termasuk pakaian.
Jika ingin bayi aman dari gigitan nyamuk, tidak hanya memastikan kamar dalam kondisi bersih, tidak sumpek, dan sejuk, tapi juga gunakan pakaian berwarna cerah pada bayi.
Ditambah lagi, kalau warna gelap di musim hujan akan menimbulkan bau tidak sedap bila tidak kering. Apalagi saat ini warna-warna baju bayi dengan warna cerah juga makin beragam, dengan tingkat gradasi yang berbeda.
5. Baju untuk berbagai kondisi
Memilih baju bayi yang baru lahir memang kebanyakan tidak lepas dari kaos dan celana. Jangan lupa juga harus siapkan baju di berbagai kondisi.
Misalnya jaket atau sweater, topi, celana panjang dan baju santai untuk keluar rumah. Kalau di rumah Si Kecil cukup menggunakan baju santai seperti setelah kaos dan celana.
Terakhir untuk tidur jangan lupa biasakan si kecil dengan baju tidur khusus model piyama yang membuat tidurnya lebih nyaman.
Pastikan baju-baju ini mudah dirawat ya Moms! Beberapa bahan baju biasanya rusak ketika sudah beberapa kali dicuci. Ingat, baju bayi mungkin perlu sering dicuci karena terkena tumpahan ASI, kena ompol, atau kena pup. Moms bisa memilih baju dengan bahan katun agar memudahkan untuk dicuci.