Moms, tahukah pentingnya imunisasi untuk Si Kecil? Imunisasi bagi Si Kecil merupakan sebuah tahap penting yang tidak boleh terlewatkan dan harus sesuai dengan pertambahan umur anak. Proses imunisasi sendiri ternyata dilakukan untuk membuat imun Si Kecil kuat, atau dengan kata lain, membantu untuk stimulasi sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu; karena terjadinya pembentukan antibodi dengan pemberian virus yang bersangkutan dalam kadar tertentu. Agar antibodi tersebut terbentuk, seseorang harus diberikan vaksin beberapa kali sesuai jadwal yang telah ditentukan, jika tidak, maka vaksin awal yang telah diberikan tidak akan bekerja dengan semestinya. Antibodi alami yang disebut kekebalan pasif memang sudah dimiliki oleh bayi yang baru lahir. Tahukah jika Moms lah yang memberikan antibodi pasif ini saat Si Kecil masih di dalam kandungan? Namun kekebalan ini hanya memiliki ketahanan beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, Si Kecil akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit.
Imunisasi Bayi
Moms dan Dads perlu mengetahui jadwal imunisasi tergantung jenis penyakit yang hendak dicegah. Sejumlah vaksin juga ternyata cukup diberikan satu kali saja, tetapi ada juga yang harus diberikan beberapa kali dan diulang pada usia tertentu. Vaksin dapat diberikan dengan beberapa cara, tidak hanya melalui suntikan, namun bisa juga melalui tetes mulut. Pada saat pemberian imunisasi pun terkadang memiliki beberapa peraturan seperti harus menggendong bayi selama proses imunisasi maupun batas waktu menyusui bayi setelah imunisasi. Selain dari ASI, Imunisasi bayi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekebalan Si Kecil untuk bisa bertahan dari penyakit-penyakit yang spesifik, seperti polio, campak dan berbagai penyakit viral lainnya. Jadwal imunisasi bayi baiknya dilakukan sesuai dengan jadwal urutan imunisasi bayi yang telah dikeluarkan oleh otoritas pemerintah Indonesia.
Ketika seorang bayi tidak mendapatkan imunisasi secara rutin dan terjadwal, maka bayi tersebut dikhawatirkan akan mendapatkan risiko yang tinggi dari berbagai penyakit seperti hepatitis B, polio, campak, tubercoliosis (TBC) dan penyakit-penyakit lainnya yang bisa mengancam keselamatan bayi. Berita baik untuk Moms dan Dads, karena pemerintah Indonesia secara terus menerus menggalakkan program imunisasi bayi untuk mengurangi angka kematian bayi.
Imunisasi bayi lazimnya dilakukan sejak Si Kecil berumur 0 – 8 tahun, sesuai jadwal imunisasi bayi yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Di Indonesia sendiri, tahapan imunisasi bayi terbagi menjadi 2 bagian, yakni imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar dilakukan dari bayi yang berumur 0 – 9 bulan dan imunisasi lanjutan dilakukan dari bayi berumur 18 bulan – 8 tahun.
Mengapa Imunisasi Bayi Penting
Moms dan Dads pasti bertanya-tanya kenapa sih imunisasi menjadi sangat penting dilakukan kepada bayi? Pentingnya imunisasi sebenarnya terletak pada kekhawatiran akibat tingginya angka kematian bayi sebelum adanya program imunisasi nasional di Indonesia. Demi mengurangi angka kematian bayi, Kementerian Kesehatan mengupayakan imunisasi nasional dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Berkat program imunisasi, Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup pada 2017 dari yang sebelumnya 32 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2012. Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 pun sudah menurun menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dari yang sebelumnya data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan kata lain, imunisasi terbukti efektif.
Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan ada beberapa alasan beberapa orang tua tidak melakukan imunisasi terhadap anak-anaknya, antara lain karena takut efek samping seperti anaknya panas pasca vaksin, seringnya anak sakit sehingga tidak bisa diberikan vaksin, kesibukan orang tua, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh dan tidak tahu tempat imunisasi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan otoritas setempat mengadakan edukasi tentang betapa pentingnya imunisasi bayi dan tumbuh kembang bayi sehingga para Moms dan Dads bisa paham betul manfaatnya serta bahayanya jika imunisasi tidak dilakukan pada Si Kecil.
Fungsi Imunisasi Bayi
Peranan penting imunisasi bayi yang dilakukan di Indonesia adalah untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidup Si Kecil agar jauh dari penyakit. Berdasarkan peranan penting tersebut, berbagai upaya telah dilakukan seperti halnya berbagai jenis vaksin yang saat ini sudah ditemukan dan digunakan. Cek tabel daftar beberapa imunisasi yang dilakukan dan diketahui juga fungsinya:
Nama Imunisasi | Fungsi |
Imunisasi Hepatitis B | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap penyakit hepatitis B |
Imunisasi BCG | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap penyakit TBC |
Imunisasi Polio | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap penyakit Polio |
Imunisasi DPT | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus |
Imunisasi Campak/MMR | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap penyakit campak |
Imunisasi Hib | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap penyakit berbahaya akibat infeksi bakteri Haemophilus influenzae type B. |
Imunisasi PCV | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap beberapa penyakit infeksi seperti pneumonia, meningitis dan septikemia |
Imunisasi Rotavirus | Untuk mempertebal daya imun Si Kecil terhadap infeksi rotavirus dan tercegah dari diare |
Jadwal Imunisasi Bayi
Imunisasi bayi ini dilakukan secara bertahap yakni melalui tahapan imunisasi bayi yang sudah ditetapkan oleh Kemenkes. Jadwal imunisasi bayi terbagi menjadi dua tahap yakni imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, mengutip dari alodokter, berikut adalah jadwal imunisasi bayi yang perlu diketahui oleh Moms dan Dads yang akan mengimunisasi Si Kecil:
Jadwal Imunisasi bayi dasar:
Umur | Jenis imunisasi dan dosis |
0 bulan | 1 dosis hepatitis B |
1 bulan | 1 dosis BCG dan polio |
2 bulan | 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio |
3 bulan | 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio |
4 bulan | 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio |
9 bulan | 1 dosis campak/MR |
Jadwal imunisasi lanjutan:
Umur | Jenis imunisasi dan dosis |
18 – 24 bulan | 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR |
7 tahun | 1 dosis campak dan DT |
8 – 11 tahun | 1 dosis Td |
Jadwal lengkap imunisasi anak 0 – 18 tahun:
Dengan melaksanakan imunisasi bayi yang sesuai dengan jadwal dan sesuai dengan urutan tahapan yang berlaku berdasarkan dengan pedoman imunisasi di Indonesia, maka diharapkan akan meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil dari beberapa penyakit spesifik yang mematikan seperti yang sudah disebutkan di atas. Dengan mengurangi risiko terhadap penyakit-penyakit mematikan tersebut, maka diharapkan angka kematian bayi akan menurun dan juga diharapkan akan bisa meningkatkan angka harapan hidup bayi di Indonesia.
Ketika angka harapan hidup bayi sudah membaik, hal ini pun bisa menjadi salah satu indikator kesuksesan bangsa Indonesia dalam menangani masalah kesehatan. Pada skala makro, ketika sebuah negara sampai pada taraf masyarakat sehat, maka aktivitas ekonomi akan berlangsung dengan cepat dan meningkatkan kondisi perekonomian negara tersebut, dan secara makro akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada skala mikro, Moms dan Dads tentu lebih tenang karena Si Kecil dapat lebih kuat dan terhindar dari terjangkit penyakit serta dapat tumbuh kembang secara optimal.
Sekarang Moms dan Dads pun sudah mengetahui betapa pentingnya melakukan imunisasi pada Si Kecil. Ayo Moms dan Dads, tidak hanya disiplin imunisasi untuk Moms dan Dads tapi juga disiplin imunisasi Si Kecil, demi masa depan yang lebih sehat!