Salah satu masalah kulit yang banyak dialami bayi adalah ruam popok. Iritasi dan peradangan kulit yang dialami bayi ini seringkali membuat bayi menjadi rewel. Apa ya penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi ruam popok? Yuk Moms, kita simak uraiannya.
Moms mungkin panik begitu melihat kulit Si Kecil tampak memerah di area paha, bokong dan alat kelaminnya. Kondisi tersebut tentunya membuat bayi tak nyaman sehingga mungkin sering menangis dan rewel.
Hal itu memang umum dialami Si Kecil. Kulit yang mengalami radang (dermatitis) kebanyakan disebabkan ruam popok. Ya, ruam popok bisa terjadi di antaranya karena kulit yang sensitif dan adanya iritasi karena infeksi. Biasanya ruam popok bisa sembuh dengan perawatan dan penanganan yang tepat. Namun, Moms mungkin masih bingung ya bagaimana cara mengatasi ruam popok tersebut.
Nah, sebelum kita kupas cara mengatasi ruam popok pada bayi, Moms perlu tahu dulu beberapa penyebab terjadinya ruam popok pada Si Kecil, yaitu:
Baca Juga : Menu MPASI 6 Bulan untuk Tumbuh Kembang Bayi yang Optimal
Penyebab Terjadinya Ruam Popok
Kemudian, apa penyebab terjadinya ruam popok?
-
Iritasi dari air pipis dan kotoran
Kontak yang terlalu lama dengan air pipis atau kotoran dapat mengiritasi kulit sensitif bayi. Si Kecil mungkin lebih rentan terhadap ruam popok jika ia sering buang air besar atau diare karena kotoran lunak bisa lebih mengiritasi daripada air pipis.
-
Gesekan antara kulit dan popok/pakaian
Penggunaan popok atau pakaian yang terlalu ketat dapat menggosok-gosok kulit. Hal ini bisa menyebabkan ruam pada Si Kecil.
-
Iritasi dari produk baru
Kulit bayi mungkin bereaksi terhadap produk-produk baru yang digunakan, seperti tisu, deterjen, pemutih atau pelembut kain yang digunakan untuk mencuci popok kain. Zat lain yang dapat menambah masalah di antaranya bahan-bahan yang terkandung di beberapa lotion, minyak dan bedak bayi.
-
Infeksi bakteri atau ragi
Bila bayi mengalami infeksi kulit maka dapat menyebar ke area sekitarnya. Nah, area yang tertutup popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin sangat rentan karena suasana hangat dan lembab, menjadikan tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri dan ragi. Ruam ini dapat ditemukan pada lipatan kulit dan mungkin ada titik-titik merah yang tersebar di sekitar lipatan kulit.
-
Pengenalan makanan baru
Ketika bayi mulai dikenalkan makanan padat, otomatis komposisi kotoran lunak akan berubah. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya ruam popok. Ya, perubahan dalam pola makan bayi juga dapat meningkatkan frekuensi kotoran lunak, yang dapat menyebabkan ruam popok.
-
Kulit sensitif
Bayi dengan kondisi kulit, seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik (eksim), kemungkinan besar mengalami ruam popok. Namun, kulit yang teriritasi dari dermatitis atopik dan eksim terutama mempengaruhi area selain area popok.
-
Penggunaan antibiotik
Perlu kita tahu Moms, antibiotik dapat membunuh bakteri yang buruk dan yang baik. Ketika bayi mendapatkan antibiotik, bakteri baik tak mampu menjaga pertumbuhan ragi. Alhasil, menyebabkan ruam popok karena infeksi ragi. Penggunaan antibiotik juga meningkatkan risiko diare. Bayi yang disusui oleh ibu yang minum antibiotik juga berisiko tinggi mengalami ruam popok.
Baca Juga : Yuk, Kenali Tahapan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 bulan
Cara Mengatasi Ruam Popok
Lalu, bagaimana cara mengatasi ruam popok pada bayi secara alami?
-
Berikan ASI (Air Susu Ibu)
Memang hasilnya beragam apakah ASI yang diberikan lebih berhasil mengobati ruam popok atau tidak, bila dibandingkan dengan upaya perawatan lainnya. Satu studi menunjukkan bahwa pemberian ASI adalah pengobatan ruam popok yang efektif dan aman.
-
Memberikan obat ruam popok
Berbagai obat ruam popok dapat dibeli tanpa resep. Namun demikian, sebaiknya Moms konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang spesifik. Dokter akan melakukan analisa apakah diberikan obat berupa krim, salep atau antibiotik.
Penting diperhatikan Moms, gunakan krim atau salep yang mengandung steroid hanya jika dokter anak atau dokter kulit anak menganjurkannya. Kenapa? Karena steroid yang kuat atau penggunaan yang sering dapat menyebabkan masalah lainnya.
Karena itu, bicarakan dengan dokter tentang jenis produk apa yang lebih baik untuk ruam Si Kecil. Sebagai aturan umum, pilih produk yang dirancang untuk bayi. Hindari produk-produk yang mengandung soda kue, asam borat, kapur barus, fenol, benzokain, diphenhydramine, atau salisilat. Bahan-bahan ini bisa menjadi racun bagi bayi.
-
Mandi setiap hari
Sampai ruam hilang, mandikan bayi setiap hari. Gunakan air hangat dengan sabun bebas pewangi.
Ruam popok biasanya membutuhkan beberapa hari untuk membaik. Akan tetapi, bisa jadi ruam mungkin kembali berulang kali. Jika ruam tetap ada meskipun telah mendapatkan obat yang diresepkan dokter, sebaiknya Moms menemui dokter spesialis kulit.
Hubungi dokter bila Moms mendapatkan kondisi seperti ruam memburuk atau tak kunjung sembuh setelah pemberian obat dalam 2-3 hari dan/atau bayi mengalami demam atau tampak lamban. Sedangkan, gejala infeksi jamur yang dapat Moms perhatikan di antaranya adalah ruam merah bengkak dengan sisik dan lesi putih, tampak seperti jerawat merah kecil di luar area popok, dan kemerahan di lipatan kulit bayi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan analisa kemudian dapat meresepkan obat di antaranya krim hidrokortison (steroid) ringan,krim anti jamur, jika bayi diketahui memiliki infeksi jamur, antibiotik topikal atau oral, jika bayi diketahui memiliki infeksi bakteri.
Mencegah Ruam Popok
Perawatan terbaik untuk ruam popok adalah menjaga kulit bayi tetap kering dan sebersih mungkin. Berikut beberapa hal yang bisa Moms lakukan di rumah:
-
Menjaga area popok bersih dan kering
Cara terbaik untuk menjaga area popok bayi tetap bersih dan kering adalah dengan mengganti popok segera setelah terasa basah atau kotor. Periksa popok bayi sesering mungkin dan gantilah segera setelah basah atau kotor.
-
Bilas pantat bayi dengan air hangat setiap penggantian popok
Moms dapat menggunakan bak cuci, atau botol air untuk keperluan ini. Handuk basah, bola kapas, dan tisu bayi dapat membantu membersihkan kulit tetap lembut. Tepuk-tepuk area kulit yang akan tertutup popok dengan bersih dan keringkan, hindari digosok-gosok. Pastikan area tersebut benar-benar bersih dan kering sebelum mengenakan popok yang baru.
Jangan gunakan tisu dengan alkohol atau pewangi. Jika Moms ingin menggunakan sabun, pilih jenis yang ringan, bebas pewangi.
-
Jangan gunakan popok terlalu ketat
Popok yang ketat mencegah aliran udara ke daerah popok sehingga lingkungan lembab. Popok yang ketat juga dapat menyebabkan radang di bagian pinggang atau paha. Selain itu, hindari penggunaan bedak. Dokter tidak lagi merekomendasikan penggunaan bedak karena berisiko mengganggu pernapasan atau mengiritasi paru-paru bayi.
Baca Juga : 7 Cara Mengatasi Ruam Popok yang Perlu Moms Tahu
-
Meningkatkan aliran udara
Untuk membantu penyembuhan ruam, lakukan upaya untuk meningkatkan paparan udara ke area di sekitar kulit yang tertutup popok dengan cara:
- Coba biarkan bayi tanpa menggunakan popok dalam waktu singkat, mungkin tiga kali sehari selama 10 menit, misalnya setiap saat tidur siang.
- Hindari bayi menggunakan celana plastik yang kedap udara dan penutup popok.
- Gunakan popok dengan ukuran yang lebih besar dari biasanya sampai ruam hilang.
Nah, hal penting lain yang perlu Moms perhatikan adalah:
- Cuci tangan sebelum sebelum dan sesudah penggantian popok. Mencuci tangan dapat mencegah penyebaran bakteri atau ragi ke bagian lain tubuh bayi.
- Jika Moms menggunakan tisu, hindari penggunaan produk yang mengandung wewangian atau alkohol. Atau, gunakan lap bersih yang lembut.
- Jika Moms menggunakan popok kain, ganti deterjen yang digunakan untuk mencuci popok kain. Pilih deterjen hipoalergenik ringan. Atau, tambahkan setengah cangkir cuka saat proses membilas popok.
Pilih Popok yang Berkualitas
Nah Moms, salah satu solusi agar Si Kecil tidak mengalami ruam popok adalah memilih produk popok bayi yang berkualitas. Moms dapat memilih popok Merries karena tidak menimbulkan ruam. Moms juga tidak perlu lagi khawatir bila Si Kecil mengalami ruam popok dan tak perlu membeli krim anti ruam.
Selain itu, produk popok Merries memiliki berbagai keunggulan lain. Di antaranya adalah sudah teruji secara klinis, memiliki tiga lapisan bersirkulasi udara, dan permukaan popok lembut.
Bahkan Moms, popok Merries memiliki perekat lembut yang dapat dilepas pasang berulang kali, ada alarm penanda pipis, karetnya elastis dan lembut, serta mampu menyerap banyak dan cepat.
Nah, pasti senang ya Moms kalau Si Kecil bebas ruam popok!
Referensi: