Memasuki usia 6 bulan, Si Kecil sudah bisa diperkenalkan dengan berbagai menu MPASI 6 bulan. Supaya Si Kecil mau makan dan tidak merasa bosan, pastikan Moms memberikan jenis makanan yang cocok di awal MPASI, serta menawarkan banyak ragam jenis resep menu MPASI 6 bulan.
Dalam praktiknya, pemberian menu MPASI 6 bulan tidak akan semudah yang Moms harapkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai faktor, salah satunya adalah keengganan Si Kecil mengkonsumsi makanan tertentu.
Bagi kebanyakan orangtua, keengganan tersebut akan membuat mereka menganggap Si Kecil picky eater. Padahal bisa saja Si Kecil justru mengalami sensory food aversion (SFA). Lalu, apa itu SFA dan bedanya dengan picky eater?
Definisi Sensory Food Aversion (SFA)
Sensory Food Aversion atau SFA adalah reaksi sensorik Si Kecil terhadap beberapa jenis makanan. Reaksi tersebut bisa berupa makanan yang ia lepeh, tersedak, serta memuntahkan makanan yang baru ia makan.
Sistem sensorik Si Kecil akan mengirimkan sinyal ke otaknya tentang apa yang dialami tubuh setelah berhadapan dengan makanan tertentu. Setelah itu, otak memberitahu sistem motorik tubuh Si Kecil untuk merespon sinyal yang dikirimkan sistem sensorik.
Umumnya, makanan yang bisa memicu SFA adalah makanan yang teksturnya belum bisa diterima Si Kecil atau warna makanannya berbeda dari biasanya.
Perbedaan SFA dengan Picky Eater
Dua perbedaan mendasar antara SFA dan picky eater adalah reaksi Si Kecil terhadap makanan tertentu, berapa varian makanan yang masih bisa ditoleransi. Pada kondisi SFA, Si Kecil akan mengalami reaksi berlebihan pada makanan tertentu, tidak seperti Si Kecil yang mengalami picky eater.
Dari segi jenis makanan, Si Kecil yang mengalami SFA hanya bisa mengkonsumsi kurang dari 20 jenis makanan. Sedangkan Si Kecil dengan picky eater masih bisa mengkonsumsi 30 jenis makanan.
Belum diketahui pasti apa penyebab dari SFA. Beberapa pihak menyebut bahwa gangguan makan tersebut disebabkan oleh input sensorik yang berlebih. SFA umumnya dialami oleh Si Kecil yang mengalami gangguan spektrum autisme dan gangguan pemrosesan sensorik yang didiagnosis.
Cara Mengetahui Si Kecil SFA
Si Kecil dengan SFA akan cenderung terlalu sensitif terhadap beberapa makanan, bahkan jika makanan tersebut hanya sedikit naik tekstur. Bagi Si Kecil dengan SFA, makanan yang teksturnya sedikit kental akan terasa seperti makanan bertekstur keras dengan potongan besar.
Pada beberapa kasus, Si Kecil dengan SFA justru kurang sensitif terhadap makanan tertentu. Misalnya ia tidak akan merasakan rasa apa pun saat mengkonsumsi makanan yang cenderung manis.
Selain sensitivitas terhadap makanan tertentu, Si Kecil dengan SFA bisa dikenali lewat tanda-tanda berikut:
- Hanya memiliki sedikit makanan favorit dan sulit sekali menerima makanan baru.
- Sangat rewel selama sesi makan.
- Jika menerima makanan baru, ia akan memperlihatkan gestur menolak bahkan muntah.
Cara Mengatasi SFA Pada Si Kecil
Menurut child therapist, Susan Stutzman, salah satu cara mengatasi Si Kecil dengan SFA adalah dengan menerapkan mindful eating. Cara ini bisa membuat rasa ingin tahu Si Kecil terhadap berbagai macam makanan. Sehingga Si Kecil pun sedikit demi sedikit bisa toleran terhadap makanan yang bervariasi.
Ada lima langkah dalam menerapkan mindful eating pada Si Kecil dengan SFA, yaitu:
- Lihat
Perlihatkanlah makanan baru kepada Si Kecil. Saat akan memperlihatkan makanan tersebut, Moms bisa berkata kepadanya, “ayo, lihat makanan baru ini!”
- Sentuh Makanannya
Ajak Si Kecil untuk merasakan tekstur makanan tersebut dengan menyentuhnya. Untuk melakukannya, Moms sentuh makanan tersebut lalu kemudian minta Si Kecil untuk melakukannya. Tanyakan kepada Si Kecil bagaimana tekstur makanan tersebut, apakah keras atau lembek.
- Cium Aroma Makanannya
Ajak Si Kecil mencium aroma makanan tersebut. Seperti cara sebelumnya, Moms harus mencium aroma makanannya terlebih dahulu di hadapan Si Kecil supaya ia ikut melakukannya.
Jika ia mau mencium aroma makanannya, tanyakan Si Kecil seperti apa aromanya, apakah enak atau terlalu menyengat.
- Cicipi Makanannya
Moms cicipi makanannya terlebih dahulu, lalu minta Si Kecil untuk melakukan hal yang sama. Perhatikan bagaimana reaksi Si Kecil setelah mencicipi makanan tersebut,apakah ia mau menelannya atau bahkan memuntahkannya.
- Perhatikan Reaksi Tubuhnya
Tanyakan kepada Si Kecil bagaimana reaksi tubuhnya setelah mencicipi makanan tersebut, apakah menerima atau menolak. Jika ia kesulitan mengungkapkannya, Moms bisa perhatikan sendiri bagaimana reaksi tubuhnya terhadap makanan yang baru ia cicipi.
Si Kecil dengan SFA punya kecenderungan memiliki reaksi tubuh berlebih saat menerima suatu makanan. Misalnya rewel berlebihan. Jika ia tidak menunjukkan reaksi berlebihan, maka ia sudah bisa menerima makanan tersebut.
Sekilas, Sensory Food Aversion (SFA) terlihat sama seperti picky eater. Padahal keduanya berbeda dari berbagai aspek. Terlepas apa pun bentuk penolakan Si Kecil terhadap makanan, pastikan Moms tetap memberikan makanan sehat untuk Si Kecil. Apalagi jika ia sudah masuk tahap MPASI.
Lakukanlah dengan sabar dan perlahan sampai Si Kecil mau menerima berbagai macam makanan sehat yang Moms berikan. Jika Si Kecil masih kesulitan makan, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil lainnya, seperti popok bayi. Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Pants. Bagian permukaan popok Merries ini begitu lembut sehingga Si Kecil nyaman sepanjang hari. Bagian pinggang popok Merries ini memiliki terowongan udara yang dapat melepaskan kelembaban pada kulit Si Kecil, sehingga kulit Si Kecil pun bebas bernapas.
Daya serapnya pun tinggi sehingga kulit Si Kecil tetap kering. Bagian popok Merries ini sudah dilengkapi karet pinggang dengan 2,5 kali lebih elastis yang membuat Moms mudah memasangkan popok ini. Ada juga roll up tape dengan ukuran lebih panjang dari sebelumnya yang membuat Moms dapat membuang popok ini dengan rapi dan higienis.
Tertarik membeli popok Merries Premium Pants? Yuk klik link berikut ini!