Artikel ini berisi tentang :
- Bisa Menyerang Sejak Bayi
- Ciri Si Kecil Terkena Serangan Jantung
- Cara Mengatasi Sakit Jantung Pada Si Kecil
- Mencegah Penyakit Jantung Pada Si Kecil
Penyakit jantung lebih dikenal sebagai penyakit orang dewasa, atau lansia. Padahal faktanya, penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk Si Kecil yang masih dalam masa pertumbuhan. Bagaimana cara mengenali penyakit mematikan yang satu ini?
Bisa Menyerang Sejak Bayi
Menurut data dari WHO, 8 dari setiap 1000 bayi yang baru lahir diketahui memiliki kelainan jantung bawaan, yang memicu serangan jantung. Sama seperti serangan jantung pada orang dewasa, penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung kongenital sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Dilansir dalam hellosehat, secara umum ada 3 jenis penyakit jantung yang bisa menyerang Si Kecil, diantaranya adalah.
- Penyakit jantung kongenital, atau penyakit jantung yang disebabkan karena cacat lahir yang terjadi akibat perkembangan embrio yang tidak normal.
- Aterosklerosis, atau pembentukan plak dari lemak dan kolesterol di arteri, yang jadi penyebab utama hipertensi dan penyakit jantung pada anak.
- Penyakit Kawasaki, yang merupakan penyakit jantung yang menyerang pada anak-anak. Menurut American Heart Association, penderita penyakit ini berusia di bawah 5 tahun.
Dari semua kondisi di atas, hanya penyakit jantung kongenital yang merupakaan bawaan lahir. Sementara untuk aterosklerosis bisa terbentuk selama Si Kecil dalam masa pertumbuhan karena gaya hidup yang buruk, seperti konsumsi junk food, obesitas dan malas bergerak.
Sedangkan untuk penyakit Kawasaki, hingga saat ini belum ditemukan penyebab pastinya. Hanya saja, penyakit ini cukup langka dan diderita oleh 1 dari 5 anak yang mengalami gangguan jantung.
Ciri Si Kecil Terkena Serangan Jantung
Untuk mengenali penyakit jantung pada anak, ada beberapa tanda khusus yang harus Moms waspadai, yakni terdapat biru di mulut, dan di ujung jari tangan serta kaki Si Kecil. (oleh dr Eka Guna Wijaya, SpA, dokter spesialis anak di RS Balimed Bali)
Selain itu, dr. Eka menyebut beberapa tanda lainnya, yakni Si Kecil sering mengeluh sesak napas, sering mengalami infeksi saluran napas bawah, berat badan sulit naik, dan bahkan mengalami kurang gizi, serta Si Kecil yang terlalu cepat lelah saat beraktivitas.
Tanda lainnya yang harus diwaspadai adalah, Si Kecil sering mengeluh sakit dada setelah beraktivitas, bahkan sering pingsan saat terlalu lelah.
Sedangkan khusus untuk penyakit Kawasaki, terdapat beberapa tanda khusus yang jadi ciri khas utamanya (selain tanda di atas), yakni peradangan di pembuluh darah, demam dan kelenjar getah bening yang membengkak.
Untuk memastikan, dan mendapat solusi yang lebih tepat, sebaiknya Moms segera memeriksakan kondisi kesehatan Si Kecil ke dokter. Pemeriksaan kesehatan ini sebaiknya dilakukan saat Si Kecil berusia 0 tahun, dan dapat diulang setiap tahunnya.
Jika Si Kecil mengalami serangan jantung, pertama Moms harus tetap tenang dan jangan panik. Sebelum dibawa ke rumah sakit, berikut pertolongan pertama yang bisa Moms berikan.
- Longgarkan pakaiannya
Dengan pakaian yang lebih longgar, Si Kecil diharapkan bisa bernapas dengan lebih baik baik.
- Jika ada, beri Si Kecil obat sesuai resep dokter
Hal ini berlaku untuk Si Kecil yang memiliki riwayat atau sudah diketahui berisiko mengalami serangan jantung. Pasien biasanya diberi obat yang harus dikonsumsi sesuai resep dokter jika terjadi serangan jantung.
- Segera bawa Si Kecil ke rumah sakit
Setelahnya, Moms harus segera hubungi Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit terdekat. Si Kecil harus dibawa secepatnya untuk sehingga bisa segera menerima pengobatan sesuai kebutuhan.
Cara Mengatasi Sakit Jantung Pada Si Kecil
Untuk mengatasi masalah ini, ada banyak pilihan alternatif. Untuk kategori penyakit jantung ringan, mungkin dokter hanya akan meresepkan beberapa obat dengan menggunakan obat-obatan anti-radang (NSAID), dan memantau kondisi kesehatan Si Kecil secara berkala.
Untuk kasus yang lebih berat, terkadang tindakan operasi sangat dibutuhkan. Tapi jika Moms tidak ingin melewati prosedur yang sangat mendebarkan tersebut, kini ada metode baru yang bernama Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Metode ini merupakan metode pengobatan penyakit jantung tanpa bedah dengan menggunakan alat Amplatzer Duct Occluder (ADO), dengan cara menyisir langsung bagian pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan pembuluh paru.
Metode pengobatan ini cukup berhasil, tapi sayang biaya yang harus dikeluarkan masih sangat tinggi, dan di Indonesia masih jarang penggunanya.
Mencegah Penyakit Jantung Pada Si Kecil
Program pencegahan penyakit jantung pada Si Kecil seharusnya dilakukan sejak jauh-jauh hari Moms merencanakan kehamilan, yakni dengan fokus menjalankan gaya hidup sehat. (oleh Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., dokter spesialis kardiovaskular dari Siloam Hospital Lippo Village )
Konsumsi makanan sehat, terutama buah-buahan, sayuran segar, kacang dan biji-bijian. Pilih juga sumber makanan tinggi protein tanpa lemak (daging merah, dada ayam tanpa kulit), dan makanan tinggi omega-3 (ikan salmon, tuna, sarden dan lainnya).
Jangan lupa, Moms dan pasangan pun harus rajin olahraga, istirahat yang cukup, dan kendalikan stres yang bisa memicu banyak masalah kesehatan.
Nah setelah Si Kecil lahir, Moms wajib mengajarkan gaya hidup sehat sejak dini, dengan cara aktif bergerak dan hindari konsumsi junk food. Pastikan Si Kecil mendapat ASI eksklusif, dan selalu periksakan kondisi kesehatan keluarga secara berkala (minimal 1 tahun sekali).