Selama satu tahun terakhir, Zika menjadi pusat perhatian dunia, terutama di dalam bidang kesehatan. Penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes ini bisa menular dari satu penderita ke penderita lainnya. Namun satu hal yang paling menakutkan dari Zika adalah penyakit ini rentan menyerang Moms yang sedang hamil dan si Kecil dalam kandungan. Kendati Zika belum sampai ke wilayah Asia, waspada dan siaga harus Moms siapkan, karena penyakit ini membahayakan kesehatan si Kecil.
Sebelum mengetahui dampaknya, mari kenali lebih dalam tentang Zika.
Zika, Mimpi Buruk Ibu Hamil dan Bayi
Virus yang membawa penyakit Zika berasal dari jenis di familii flaviviridae dan genus flavivirus. Dua jenis virus tersebut dibawa oleh nyamuk Aedes dan dapat menginfeksi manusia lewat darah. Seseorang yang sudah terjangkit virus Zika akan mengalami beberapa gangguan seperti demam, nyeri di bagian sendi, konjungtivitis (mata merah), hingga muncul ruam pada kulit. Zika sekilas mirip chikungunga dan dengue, lalu berlangsung dalam hitungan hari hingga satu minggu.
Para pasien yang menderita Zika pun menunjukkan kondisi yang cukup mengkhawairkan. Apalagi kalau penyakit ini menulari si Kecil yang sistem kekebalannya masih belum stabil. Sebagai orangtua, Moms dan Dads pasti tidak tega melihat si Kecil menderita selama berhari-hari dan harus mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya Moms dan Dads terus mengontrol asupan makanan agar si Kecil tidah mudah terserang penyakit.
Risiko Terhadap Mata si Kecil
Para ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap Zika menemukan bukti bahwa virus penyakit ini dapat memicu kerusakan terhadap penglihatan si Kecil. Satu studi yang dilakukan Universitas Stanford berhasil mendeteksi luka dan darah abnormal dalam mata tiga bayi serta ibunya yang sudah terinfeksi virus Zika sejak mereka hamil. Kemudian para ilmuwan meminta bayi yang sudah terpapar virus penyakit tersebut untuk diperiksakan matanya. Penemuan ini semakin diperkuat bukti dari Journal of Ophtamology.
Sebelumnya, Zika juga sudah berhasil mengakibatkan microchephaly, yaitu kecacatan yang menyiutkan otak. Sehingga, selain bentuknya kecil, organ vital ini pun tidak bisa berkembang dengan baik. Berkaitan dengan kasus di atas, penelitian masih dilakukan untuk menemukan bukti keterkaitan microchephaly dan virus Zika. Satu hal yang pasti, hal ini menjadi peringatan bagi Moms dan Dads untuk mengawasi si Kecil saat beraktivitas atau menunjukkan gejala penyakit tertentu.
Sejauh ini, peneliti juga masih mencari akar atau penyebab utama dari kelainan mata yang dialami tiga bayi tersebut. Sebagai bentuk antisipasi, Moms dan Dads bisa mempersiapkan obat untuk mencegah gangguan mata si Kecil semakin parah. Jangan lupa juga untuk melakukan kontrol rutin dengan dokter tepercaya.