Artikel ini berisi tentang :
- Apa itu prenatal depression?
- Si Kecil Rentan Alami Depresi
- Tanda Moms Mengalami Prenatal Depression
- Apa yang harus Moms lakukan?
Selama masa kehamilan, ada banyak hal yang harus Moms hadapi, dari mulai morning sickenss yang biasanya terjadi di trimester awal kehamilan, perubahan hormon yang menyebabkan Moms mengalami mood swing, hingga gejala prenatal depression.
Apa itu prenatal depression?
Dilansir dalam parents.com, prenatal depression merupakan kondisi gangguan kejiwaan yang menyerang selama masa kehamilan, umumnya terjadi di trimester akhir kehamilan. Umumnya, masalah ini disebabkan karena perubahan hormon yang cukup ekstrem.
Kondisi ini bisa semakin parah jika Moms sedang mengalami kehidupan yang cukup sulit, terutama faktor ekonomi dan kehidupan rumah tangga yang kurang harmonis.
Menurut The American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), prenatal depression umum dialami oleh banyak ibu hamil di seluruh dunia, bahkan jumlahnya mencapai 33%. Sayang, hanya 20% dari mereka yang menyadari kondisi ini, dan mau mencari pertolongan medis untuk mengatasinya.
Sedangkan sisanya, lebih memilih untuk mengatasinya sendiri, atau bahkan tidak menyadari jika mereka mengalami prenatal depression.
Prenatal depression sendiri merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang cukup berbahaya bagi kesehatan karena bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, meningkatkan risiko baby blues syndrome, hingga meningkatkan risiko bunuh diri.
Si Kecil Rentan Alami Depresi
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry, menyebut jika Moms mengalami prenatal depression selama masa kehamilan, berisiko menularkan depresi tersebut pada Si Kecil, dan berisiko membuat mereka mengalami masalah psikologis saat dewasa nanti.
Dalam penelitian ini, tim peneliti mengamati data lebih dari 4.500 ibu hamil dan anak mereka dalam sebuah studi komunitas. Hasilnya, tim peneliti menyebut jika anak yang lahir dari Moms yang mengalami depresi selama kehamilan, 1,5 kali lebih rentan mengalami depresi saat mereka berusia 18 tahun.
Penelitian ini merupakan bukti jika prenatal depression merupakan kondisi yang sangat berbahaya, dan harus segera dihentikan agar dampaknya tidak menyebar pada janin dalam kandungan. (oleh Rebecca M. Pearson, Ph.D, pimpinan penelitian dari University of Bristol di Inggris)
Tanda Moms Mengalami Prenatal Depression
Gejala prenatal depression umumnya mudah dilihat secara kasat mata, dan bahkan Moms sendiri bisa langsung merasakannya. Berikut merupakan beberapa gejala Prenatal depression, dan umumnya gejala ini akan muncul selama 2 minggu berturut-turut.
- Moms menjadi sangat cengeng, bahkan mudah menangis untuk hal-hal yang terbilang sepele, misalnya karena sulit tidur, atau tidak kuat dengan gejala mual dan muntah selama morning sickness.
- Moms gampang merasa capek dan putus asa, merasa ditinggalkan, sulit berkonsentrasi dan seolah orang-orang tidak mendukung kehamilan Moms.
- Moms mengalami emotional eating, atau lebih banyak makan saat merasa sedih atau saat merasa sendiri, atau terkadang malah Moms pun akan kehilangan selera makan sama sekali.
- Selalu merasa bersalah, dan tidak menginginkan kehamilan ini. Terkadang, dalam hati timbul untuk mencari cara bagaimana cara menggugurkan kandungan dengan cepat dan mudah.
- Perasaan terasa sangat hampa, dan muncul keinginan untuk bunuh diri.
Jika ada tanda-tanda di atas, Moms sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog terdekat untuk memastikan apakah gejala yang Moms alami merupakan prenatal depression.
Apa yang harus Moms lakukan?
Menurut American Pregnancy, hal pertama yang harus Moms lakukan untuk mengatasi masalah prenatal depression adalah, berusaha sebisa mungkin untuk mencari dukungan dan perhatian dari orang terdekat, terutama pasangan.
Jelaskan jika kehamilan ini bukan hanya tanggung jawab Moms, tapi pasangan pun harus berpartisipasi dengan cara memberikan perhatian lebih. Misal, minta pasangan untuk memijat Moms, berbagi cerita, dan berbagai aktivitas menyenangkan lainnya.
Di sisi lain, Moms harus menyadari jika kehamilan ini merupakan sebuah anugerah yang harus disyukuri. Saat rasa penyesalan atas kehamilan datang menyerang, cobalah untuk melihat ada jutaan pasangan yang justru memimpikan kehamilan, tapi tidak kunjung datang.
Jika masalah prenatal depression ini masih sulit untuk dikendalikan, cobalah untuk meminta bantuan profesional. Terkadang, konsumsi obat-obatan dibutuhkan di sini. Tapi pastikan sesuai petunjuk dokter!