Artikel ini berisi tentang :
- Minta Penjelasan Pada Si Kecil
- Ajarkan Cara Mengungkapkan Rasa Kecewa
- Hati-hati Saat Bicara di Depan Si Kecil
- Perhatikan Lingkungan Si Kecil
Siapapun pasti akan terkejut saat mendengar ucapan kasar, sumpah serapah, dan kalimat tidak pantas lainnya diucapkan oleh anak yang usianya di bawah 5 tahun. Terkadang, hobi bicara kasar ini kerap diiringi dengan tingkah yang kasar, seperti sering memukul dan tindakan agresif lainnya.
Bagaimana jika hal ini dilakukan Si Kecil. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut merupakan trik yang bisa Moms coba.
Minta Penjelasan Pada Si Kecil
Terkadang Si Kecil bicara kasar atau bersikap agresif karena dia terpengaruh oleh tontonan atau meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa, tanpa tahu arti yang sebenarnya. (oleh Michael Grose, pakar pengasuhan dalam buku Parents Guide Growing Up Usia 2 Tahun)
Sebelum Moms mengambil tindakan, ada baiknya untuk memanggil dulu Si Kecil, kemudian duduklah dalam posisi berhadapan. Sambil memandangnya dengan penuh kasih sayang, cobalah untuk meminta penjelasan kenapa dia melakukan hal tersebut.
Misalnya, Nak, tadi kamu mengatakan an***g dan memukul Mama, kenapa kamu melakukan itu? Dari penjelasan Si Kecil, Moms bisa menyimpulkan apakah yang dilakukan Si Kecil merupakan luapan emosi, atau hanya sekedar meniru orang lain.
Jika hanya meniru orang lain karena dianggap bagus, Moms bisa menjelaskan jika apa yang dilakukannya itu tidak baik. Mintalah dia untuk segera melupakan kalimat tersebut, dan pastikan Si Kecil tidak mengulangi tindakannya.
Ajarkan Cara Mengungkapkan Rasa Kecewa
Jika ternyata Si Kecil tahu arti dari kalimat yang diucapkan, dan sengaja dilakukan sebagai ungkapan rasa kecewa, Moms bisa meminta Si Kecil untuk menjelaskan apa yang membuatnya kecewa, dan kenapa dia memilih tindakan tersebut (bicara kasar dan memukul).
Setelah menerima penjelasan Si Kecil, Moms bisa mengajarkan Si Kecil bagaimana caranya mengungkapkan rasa kecewa, tanpa harus mengeluarkan kata-kata kasar dan tindakan agresif.
Misalnya, Nak, jika kamu tidak setuju Mama melarang hujan-hujanan, tolong bilang dan jelaskan kenapa kamu sangat ingin hujan-hujanan. Jika kamu punya alasan yang jelas, mungkin Mama bisa mengizinkan kamu, bahkan bisa memfasilitasi kamu agar main hujan-hujannya makin seru!
Dengan gaya komunikasi seperti ini, Moms tidak hanya sedang mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi dan menyampaikan pendapat dengan baik, tapi juga sudah membuktikan jika Moms merupakan sosok orang tua yang demokratis dan mau mendengarkan aspirasi Si Kecil.
Hati-hati Saat Bicara di Depan Si Kecil
Selain fokus kepada memperbaiki sikap Si Kecil, Moms pun harus menganalisa dari mana Si Kecil tahu kata-kata kasar dan cara melampiaskan kekecewaan dengan cara bersikap agresif. Jangan-jangan apa yang dia lakukan, ternyata hasil meniru dari kebiasaan Moms atau pasangan.
Pasalnya, di usia prasekolah Si Kecil cenderung mudah menyerap berbagai macam frasa yang didengarnya, kemudian menirunya karena menganggap jika kata-kata tersebut merupakan hal yang biasa. (oleh Kathy L Reschke, pakar tumbuh kembang anak dari Ohio State University, Amerika)
Menurut Kathy, meniru merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui anak usia prasekolah. Pada tahap ini, aspek sensomotorik Si Kecil sedang diasah, sehingga apa yang dilihat dan diamati, akan lebih mudah diserap dan digunakan sebagai bahan untuk berkomunikasi.
Maka dari itu, berhati-hatilah saat meluapkan kekecewaan pada orang lain, apalagi saat berada di dekat Si Kecil. Sebisa mungkin, pilihlah kata-kata dan tindakan yang positif untuk meluapkan rasa kecewa tersebut, atau minimalnya berusahalah untuk diam saat Moms kecewa.
Perhatikan Lingkungan Si Kecil
Selain memperhatikan apa yang diucapkan saat bersama Si Kecil, Moms pun wajib memperhatikan lingkungan tempat bermain. Termasuk memperhatikan cara bicara teman-temannya, bagaimana dan dengan siapa dia bergaul, serta tontonan yang dikonsumsi Si Kecil.
Pasalnya, selain bersumber dari orang rumah (mungkin Moms, pasangan atau kakaknya), bisa jadi apa yang diucapkan Si Kecil merupakan kata-kata yang sering dia dengar dari lingkungannya, baik saat Si Kecil bermain, ataupun saat memperhatikan orang dewasa bicara.
Jika ada indikasi Si Kecil bergaul dengan anak-anak yang kurang baik dalam bersikap, sebaiknya Moms segera mengambil langkah untuk memisahkan mereka. Misalnya, dengan menambah jam pendidikan, atau memperkenalkan Si Kecil dengan lingkungan yang lebih sehat.
Bagaimanapun juga, dalam menerapkan pendidikan karakter, ketersediaan lingkungan yang sehat merupakan hal yang sangat penting agar kepribadian Si Kecil dapat terbentuk dengan maksimal. (oleh Rita Rahmawati A.md. TW, S.Pd, terapis wicara di RS Harapan Kita dan Rumah Terapi)