Selain menggendong bayi, menjemur bayi di pagi hari adalah hal lain yang mesti dilakukan orang tua baru. Kegiatan ini bisa membuat SI Kecil mendapatkan asupan vitamin D yang bermanfaat untuk tulang, sehingga mencegah kulit tubuh menjadi kuning. Vitamin D sendiri berasal dari sinar Ultraviolet atau UV yang diserap oleh kulit bayi. Tak hanya mencegah kulit menjadi kuning, vitamin tersebut juga dapat membantu membangun sistem tubuh, serta menjaga kesehatan otot-otot bayi.
Seperti halnya menggendong bayi, menjemur bayi pun mesti dilakukan secara hati-hati. Menjemur dengan cara yang salah bisa membuat Si Kecil rentan mengalami kulit terbakar atau terasa perih.
Pada artikel ini, Merries akan bagikan apa saja tips menjemur bayi yang aman dilakukan oleh para orang tua baru. Tips-tips itu bisa dibaca di bawah ini!
Tips Aman Menjemur Bayi
1. Pilih Tempat yang Terbuka
Tempat adalah hal pertama yang mesti diperhatikan sebelum menjemur Si Kecil. Untuk soal ini, pilihlah tempat terbuka yang dapat menerima sinar matahari. Halaman depan atau belakang rumah adalah contoh tempat tersebut. Hindari menjemur Si Kecil di dalam ruangan atau dibalik jendela. Melakukan hal tersebut akan membuat Si Kecil sulit menerima sinar matahari.
2. Lakukan di Waktu yang Tepat
Pastikan berjemur dilakukan di waktu yang tepat. Sebagai saran, lakukan hal tersebut pada jam 7 sampai 9 pagi atau jam 4 sore. Di waktu-waktu itu, sinar matahari tidak terlalu panas, sehingga aman untuk kulit Si Kecil. Durasi berjemurnya pun perlu diperhatikan, dimana durasi terbaik untuk melakukannya adalah 10 sampai 15 menit. Lebih dari itu, kulit si Kecil akan rentan kepanasan dan terbakar.
3. Perhatikan Bagian Tubuh yang Dijemur
Saat menjemur Si Kecil, jangan lepaskan seluruh pakaiannya karena tubuhnya masih cukup rentan. Sebagai saran, jemur Si Kecil dengan posisi memakai popok dan bertelanjang dada.
Sinar matahari yang menyinari bagian dada bisa membantu melancarkan pernapasan dan mengurangi dahak. Setelah dirasa cukup, Moms bisa membalikkan posisi tubuhnya hingga telungkup dan bagian punggungnya terlihat. Cara ini dilakukan agar bagian punggung Si Kecil bisa mendapatkan paparan sinar matahari.
4. Berhentilah Saat Tubuh Si Kecil Sudah Terasa Hangat
Selain tahu kapan harus menjemur Si Kecil, Moms pun juga harus tahu kapan mesti berhenti melakukannya. Adapun waktu terbaik untuk berhenti menjemur Si Kecil adalah saat tubuhnya mulai terasa hangat akibat sinar matahari.
Moms juga bisa menghentikan kegiatan menjemur saat Si Kecil mulai menangis atau kegerahan. Bila Si Kecil selesai berjemur, segera berikan ia asupan ASI agar ia tidak dehidrasi. ASI sendiri bisa mengganti cairan tubuh bayi yang menguap selama berjemur.
5. Gunakan Pelindung Pada Bagian Kepala dan Mata Si Kecil
Selama menjemur SI Kecil, pastikan bagian kepala dan matanya terlindungi dari sinar matahari. Sebab, sinar matahari yang mengenai dua bagian tubuh itu bisa menimbulkan dampak negatif, salah satunya membuat retina mata menjadi rusak. Untuk melindunginya, Moms bisa gunakan topi dan pelindung mata.
Moms juga mesti menghindari penggunaan tabir surya, khususnya pada Si Kecil berusia 0 sampai 6 bulan. Direntang usia itu, kulit bayi masih sensitif, sehingga kurang cocok diolesi tabir surya.
6. Jangan Beri Si Kecil Obat
Jika kondisi Si Kecil tengah mengalami pilek, demam atau batuk ringan, Moms masih bisa menjemurnya. Dengan catatan, Moms jangan langsung kasih obat sebelum ia dijemur. Sinar matahari yang nantinya didapat Si Kecil bisa membantu menyembuhkan penyakit yang tengah diderita Si Kecil.
Walau begitu, tips ini tidak berlaku bila kondisi penyakitnya sudah parah. Alih-alih menjemurnya, Moms harus membawa Si Kecil ke dokter bila kondisi memang betul-betul sudah parah.
Tak Harus Berjemur Setiap Hari
Walau berjemur bisa memberi nutrisi vitamin D pada bayi, bukan berarti Moms harus menjemur Si Kecil setiap hari. Terlalu sering menjemur bayi akan membuat kulitnya menerima sinar UV berlebih yang berisiko merusak kulit dalam jangka panjang.
Intensitas berjemur sendiri sangat tergantung dari kondisi kulit Si Kecil. Bila Si Kecil memiliki kulit berwarna putih, kegiatan berjemur bisa dilakukan 30 menit seminggu. Sementara itu, bayi dengan kulit lebih gelap atau sedang dianjurkan untuk berjemur selama 2 sampai 5 jam perminggu.
Intinya, kegiatan berjemur bisa dilakukan seminggu sekali dengan durasi tertentu sesuai warna kulit Si Kecil. Adapun waktu berjemurnya bisa disesuaikan dengan waktu yang sudah Merries sebutkan sebelumnya.
Bila keluarga Moms masih ragu menjemur Si Kecil atau punya keluarga dengan riwayat kanker kulit, Moms bisa berkonsultasi dulu dengan dokter untuk tahu apakah Si Kecil perlu berjemur atau tidak.
Itulah berbagai tips aman menjemur bayi bagi orang tua baru beserta informasi lainnya yang masih terkait. Semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan Moms dan Dads yang baru pertama kali punya anak.
Saat nanti menjemur Si Kecil, pastikan ia mengenakan popok yang nyaman dan mudah dipakaikan. Moms dan Dads bisa coba Merries Skin protection. Popok Merries Protection dilengkapi perlindungan higienis dengan lapisan antibakteri yang mengandung ekstrak natural daun teh, sehingga kulit Si Kecil terhindar dari iritasi ruam dan gatal. Popok Merries ini punya lapisan bersirkulasi udara yang baik sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas dan nyaman seharian. Silakan klik di sini jika Moms dan Dads tertarik membelinya.