Seorang wanita yang melahirkan anak pertamanya lewat operasi Caesar tentu tidak ingin lagi melahirkan dengan cara caesar. Jadi pada saat hamil kedua, Moms sebaiknya mulai menemui dokter kadungan untuk mendiskusikan apakah Moms memungkinkan untuk melakukan persalinan normal setelah operasi caesar.
Sebelum Moms memutuskan apakah Moms dapat melakukan persalinan normal, dokter kandungan biasanya akan memberi pertimbangan dengan hati-hati. Salah satu faktor penting yang dipertimbangkan adalah alasan di balik caesar pada persalinan Anda yang pertama. Bila caesar disebabkan oleh hal yang kemungkinan besar tak akan terjadi lagi misal kasus bayi sungsang, Moms memiliki peluang lebih tinggi untuk melahiran secara normal daripada jika operasi caesar karena masalah yang mungkin muncul lagi, salah satunya adalah tidak mengalami pembukaan. Akhirnya dokter yang akan memutuskan mana persalinan yang paling aman. Namun semakin cocok Moms dengan kategori berikut, makin besar pula kemungkinan Moms melakukan persalinan normal.
Melahirkan Normal
Bila Moms sudah melahirkan 2 kali tetapi hanya kelahiran pertama yang ditempuh melalui Caesar, resiko Moms lebih rendah untuk mengalami kasus robekan di dinding uterus. Tubuh Moms menunjukkan bahwa tubuh sudah siap melengkapi persalinan. Jadi kemungkinan besar Moms dapat melahirkan normal lagi.
Mempunyai Bekas Operasi Horisontal
Dokter mungkin membuat potongan melintang di bawah rahim dan pulih dengan baik. Bekas luka yang diperhitungkan adalah yang terdapat pada rahim bukan di kulit. Jika Moms pernah menjalani caesar darurat, mungkin dokter akan membuat potongan di rahim secara vertikal. Cara seperti ini menyingkirkan kemungkinan persalinan normal karena biasanya bekas luka tidak pulih secara optimal.
Ingin 3 Anak atau Lebih
Moms dapat mengatakan pada dokter kandungan, Pasalnya menjalani caesar dua kali lebih akan meningkatkan resiko dibandingkan mencoba persalinan normal. Resiko mengalami komplikasi juga akan meningkat seiring dengan jumlah operasi Caesar yang dialami. Resiko yang paling serius adalah placenta accreta. Pada kondisi ini, plasenta melekat di dinding rahim secara tidak normal. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pendarahan.