Moms, walaupun kebanyakan masalah anak susah makan disebabkan karena faktor psikologis, tapi selain itu ternyata ada juga lho beberapa penyakit berupa infeksi atau kelainan bawaan, yang akan menurunkan nafsu makan si kecil. Padahal, kalau kondisi ini dibiarkan, asupan nutrisi yang masuk ke tubuh si kecil tidak akan mencukupi untuk menunjang pertumbuhannya.
Dilansir dalam Health Me Up, berikut merupakan beberapa jenis penyakit yang arus diwaspadai karena bisa menurunkan nafsu makan si kecil.
Gangguan Susunan Saraf
Beberapa anak akan kehilangan selera makan ketika mengalami gangguan susunan saraf. Kondisi ini akan semakin diperparah dengan timbulnya gejala kejang dan panas yang tinggi. Penyebab masalah ini sendiri bisa bersifat genetik atau karena faktor lainnya. Untuk gangguan sistem saraf sendiri bisa langsung di deteksi dari tampilan fisik si kecil.
Tuberculosis (TB/TBC)
Basil tuberculosis yang dikenal juga dengan nama Mycobacterium tuberculosis, merupakan penyebab utama penyakit ini. Penyakit ini merupakan jenis penyakit menular, dan bisa ditularkan lewat makanan, minuman, udara dan lainnya. Ciri khas serangan penyakit ini adalah, demam yang tidak kunjung sembuh, nafsu makan berkurang, dan batuk yang tidak kunjung sembuh.
Influenza
Walaupun tergolong sebagai penyakit musiman, tapi influenza tidak bisa di anggap enteng. Penyakit ini sendiri merupakan infeksi virus yang umumnya akan membuat si kecil batuk, pilek, mengalami radang tenggorokan, nyeri sendi, demam dan lainnya. Penyakit ini pun sangat berperan penting untuk menurunkan nafsu makan seseorang.
Demam
Jika menyangkut masalah demam, banyak sekali penyebab si kecil demam. Dari mulai imunisasi, flu atau bahkan penyakit lainnya yang termasuk dalam kategori penyakit serius. Untuk itu, ketika Moms menemukan si kecil demam selama 3 hari berturut-turut, sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika salah satu dari ketiga penyakit tersebut menyerang si kecil, sehingga membuatnya sulit untuk makan, sebaiknya Moms segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Kalau memang dibutuhkan, perawatan di rumah sakit bisa menjadi alternatif agar pangkal permasalahan ini bisa segera diselesaikan.