Ruam popok merupakan hal yang sering ditemukan pada bayi. Menurut data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), sekitar 25% dari jumlah bayi yang ada di dunia mengalami ruam popok.
Kebanyakan bayi mengalaminya pada usia 6 bulan hingga 12 bulan. Masa-masa itu merupakan masa dimana bayi mulai banyak melakukan aktivitas. Sehingga sangat memungkinkan munculnya ruam popok pada bayi.
Ruam popok sendiri merupakan kondisi iritasi kulit yang disebabkan oleh gesekan antara kulit dan popok yang digunakannya. Namun bukan hanya bayi yang bisa mengalami ruam, golongan lanjut usia (lansia) juga rentan mengalami ruam popok.
Penyebab Ruam Popok
Munculnya ruam di wilayah sekitar popok bisa disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya sebagai berikut:
- Bayi menggunakan popok terlalu lama
Popok merupakan bentuk inovasi yang sangat memudahkan Moms semua saat mengurus bayi. Karena dengan popok, Moms tidak memerlukan celana bayi dalam jumlah banyak. Risiko kasur basah saat bayi mengompol juga rendah. Itu mengapa, popok merupakan salah satu hal pokok yang harus dipenuhi oleh Moms saat mengurus Si Kecil. Namun, popok bayi juga tidak baik digunakan dalam jangka waktu yang terlalu lama. Moms harus sering menggantinya agar tidak terjadi ruam popok pada bayi.
Penggantian popok dianjurkan untuk dilakukan dalam waktu 3 sampai 4 jam sekali. Frekuensi ini lebih banyak untuk bayi yang baru lahir. Bayi yang baru lahir lebih sering buang air dan kondisi kulitnya tipis. Meskipun ketika bayi tidak buang air selama waktu tersebut, lebih baik Moms tetap menggantinya demi kenyamanan Si Kecil.
Penggantian popok dapat membantu memastikan popok dan kulit bayi tetap kering. Popok yang lembab dapat membuat ruam popok terjadi. Sehingga ketika popok atau kulit bayi terasa lembab, Moms harus segera mengganti popok dengan yang baru. Popok bayi lembab bisa disebabkan karena adanya keringat ataupun terkena pipis bayi. Meski begitu, Moms bisa memperhatikan setiap perubahan yang ada pada bayi.
- Kulit Sensitif
Kulit sensitif juga bisa menyebabkan ruam popok. Moms tidak perlu khawatir jika ini terjadi. Moms bisa menggunakan popok yang memang cocok untuk kulit bayi yang halus. Bagi bayi yang memiliki sakit dermatitis atopik, ia memiliki kecenderungan terkena ruam popok lebih besar. Pasalnya kulit bayi akan menjadi lebih sensitif saat mengalami sakit tersebut. Pastikan permukaan popok lembut dan daya serap yang baik agar popok tetap terjaga kering dan tidak cairan tidak bersentuhan dengan kulit bayi. Salah satunya adalah popok Merries dengan 3 lapisan bersirkulasi udara dan permukaan popoknya yang bergelombang untuk daya serap yang lebih baik.
- Reaksi Bayi Ketika Memulai MPASI
Saat usia 6 bulan, bayi mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Kala itu, kotoran lunak dan pipis bayi mengalami perubahan, baik dari sisi tekstur maupun volumenya. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bayi sedang beradaptasi dengan asupan baru.
Bagi bayi dengan kulit sensitif, ruam bisa muncul sebagai respon atas adanya perubahan tersebut. Wilayah yang biasanya terkena adalah wilayah selangkangan ataupun bokong.
Ciri-Ciri Ruam Popok Akan Sembuh
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk melihat ciri-ciri ruam popok bayi akan sembuh. Salah satunya adalah kondisi bayi yang sudah tidak rewel dan kembali ceria.
- Bintik Kemerahan mulai pudar
Bintik kemerahan saat ruam popok dalam kondisi berat, akan terlihat sangat banyak dan memenuhi area selangkangan dan pantat bayi. Dalam kondisi ini rasa perihnya akan dirasakan oleh Si Kecil, rasa tidak nyaman ini alasan bayi menjadi lebih rewel dari biasanya.
Nah jika bintik kemerahan sudah mulai pudar, itu merupakan ciri-ciri ruam popok akan sembuh. Moms bisa menjaganya supaya tetap kering dengan mengangin-anginkan wilayah yang terkena ruam popok. Moms bisa melepas dulu popok yang digunakannya, sehingga kondisi kulit bayi tidak lembab dan bisa tetap kering. Perlu diingat, dasar penyembuhan ruam popok adalah kondisi permukaan kulit harus tetap kering.
- Tidak begitu tampak warna kemerahan di sekitar bintik
Salah satu gejala iritasi ruam popok berat akan terlihat dari warna yang sangat merah pada pantat bayi. Namun jika warna merah tersebut sudah mulai hilang, itu merupakan ciri-ciri ruam popok akan sembuh. Jika kondisi kemerahan terus memburuk setelah 3 hari, Moms bisa membawanya ke dokter untuk menghindari ruam tersebut telah ditumpangi jamur.
- Kulit bayi mulai halus dan kondisi bayi tidak rewel
Di saat ruam popok mulai sembuh, Moms bisa memperhatikannya dengan meraba kulitnya langsung. Jika sudah mulai kembali halus, besar kemungkinan itu merupakan ciri-ciri ruam popok akan sembuh. Pastikan jari Moms sudah bersih ya.
Meski begitu, Moms tetap harus menjaga kondisinya tetap kering. Lihat popok dan ganti secara berkala agar tidak ada penumpukan cairan di dalam popok.
(Baca juga: Pakai Ini, Cara Mengatasi Ruam Popok Secara Alami)
Tips Agar Terhindar dari Ruam Popok
Sejatinya ruam popok adalah luka dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi. Hal tersebut yang membuat bayi menjadi rewel, tidak tenang, hingga tidak ceria. Supaya bayi bisa terhindari dari ruam popok, Moms bisa melakukan beberapa cara ini.
- Jangan gunakan detergen yang mengandung pewangi ketika mencuci
Biasanya Moms mengganti baju bayi hingga berkali-kali dalam satu hari. Frekuensi ini dilakukan agar bayi tetap merasa nyaman dan tidak kegerahan. Oleh karena itu, Moms harus menyediakan stok pakaian yang cukup di rumah atau kerap mencuci. Ketika mencuci baju Si Kecil, jangan gunakan detergen yang sudah menggunakan pewangi pakaian. Agar sisa sabun cuci juga hilang, Moms dianjurkan untuk menggunakan air panas dan bilas 2 kali sebelum menjemurnya.
- Bersihkan dan Keringkan Bokong Bayi Ketika Mengganti Popok
Pastikan bokong dan selangkangan bayi telah bersih dari kotoran di setiap mengganti popok bayi. Jangan menggunakan lap dengan alkohol ataupun wewangian apapun ya, Moms. Kandungan alkohol dan wewangian nantinya akan membuat kulit bayi menjadi sangat kering. Hal tersebut juga berpotensi menimbulkan ruam di kulitnya. Moms bisa menggunakan kapas pembersih yang telah direndam di air hangat untuk membersihkan area ini. Setelah dilap dengan kapas, keringkan bokong bayi dengan handuk mandi. Jangan gunakan tangan Moms karena hal tersebut malah dapat membuat kulit bayi lecet.
Selain cara penggunaan popok yang benar, ajak bayi untuk berjemur di bawah sinar matahari. Karena selain baik untuk tulang, berjemur juga bisa menjaga kelembaban kulit bayi. Sinar matahari mengandung vitamin D yang baik untuk pertumbuhan si kecil kelak.
Dengan mempelajari penyebab ruam popok dengan baik, Moms juga bisa mengurangi terjadinya ruam popok pada Si Kecil. Pilihlah popok bayi yang berkualitas agar dapat menghindari terjadinya ruam popok pada bayi. Ketika ruam popok sudah mulai pudar dan bayi kembali ceria, kemungkinan besar ruam popok sudah mulai sembuh.