Baby blues adalah kondisi yang akan Moms alami setelah melahirkan si Kecil. Moms akan merasakan gejolak emosi yang tidak menentu selepas persalinan yang diakibatkan perubahan hormon. Dalam hal ini Moms akan mendapat tekanan karena harus segera beradaptasi dari masa kehamilan menuju menyusui yang sangat cepat. Namun, meski baby blues lebih sering dialami ibu-ibu melahirkan, ternyata Dads juga berpotensi untuk mendapatkan pengalaman serupa, lho.
Berbeda dengan Moms, para Dads yang mengalami baby blues atau postpartum depression terkejut saat melihat kondisi si Kecil yang baru lahir. Kemudian, Dads yang masih kaget dilanda kekhawatiran kalau-kalau mereka menyakiti bayi tersebut. Padahal semestinya Dads memberikan dukungan kepada Moms yang baru selesai bersalin. Di sisi lain, baby blues yang Dads alami tergolong normal, karena Dads tidak tahu harus melakukan pertolongan seperti apa saat menyaksikan si Kecil dilahirkan.
Baby Blues, Perubahan Emosi yang Tak Terduga
Baby blues paling sering terjadi pada pasangan suami-istri yang baru memiliki momongan. Ada banyak hal yang dirasakan Dads saat mengalami postpartum depression, mulai dari enggan menimang si Kecil, panik, sampai menolak bertemu anaknya yang baru lahir. Meski jarang terjadi, ada beberapa ayah baru yang merasakan perubahan suasana hati saat hendak menyambut anaknya.
Sangat penting bagi Dads untuk mempelajari baby blues, baik untuk mendukung Moms atau diri sendiri. Pihak keluarga dan tim medis juga umumnya membantu pasangan yang akan menyambut kedatangan sang buah hati. Untuk menekan risiko baby blues, dokter biasanya akan memanggil Dads dan memberi penjelasan kondisi Moms dan si Kecil.
Ada banyak ketakutan yang dialami Dads saat Moms akan masuk ke tahap persalinan. Antara lain bayi yang tidak menangis, lalu ditepuk beberapa kali untuk mendapatkan respons tangisan. Situasi lain seperti si Kecil yang ternyata harus dimasukan ke inkubator pun tak jarang membuat Dads syok karena selama ini menganggap sang buah hati akan baik-baik saja.
Maka dari itu, Dads harus melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Misalnya dengan membaca artikel atau menonton video tentang kondisi bayi yang baru dilahirkan. Awalnya Dads pasti kaget, tetapi lama-lama akan terbiasa dan tak akan terkejut lagi saat Moms akan melahirkan. Kemudian, Dads juga harus ingat kalau Moms lebih membutuhkan kehadiran Dads di saat-saat penting tadi. Jangan sampai Dads ikut panik dan membuat Moms semakin cemas.
Dads dapat mempersiapkan kondisi dan mental ini bersama Moms supaya proses persalinan nanti bisa berjalan lancar dan selamat. Konsultasi bersama dokter atau bidan juga membantu para ayah sebelum berhadapan dengan postpartum depression. Jadi kelak, Dads maupun Moms tidak merasakan tekanan atau penolakan.