Hai Moms, senangnya yang lagi jadi calon ibu. Sebagai calon ibu, pasti Moms penasaran sama aktivitas apa saja yang sering dilakukan si kecil selama masa perkembangan dalam kandungan bukan? Ya, selama proses kehamilan pasti sering dong ngerasain kalo si kecil banyak bergerak?
Selama masa kehamilan, janin tidak hanya tidur atau menendang saja, Moms. Tenyata di dalam kandungan, janin kita juga belajar banyak hal misalnya makan, tersenyum, tertawa, marah, bahkan janin menangis di dalam kandungan.
Lalu sejak kapan sih si kecil mulai menangis?
Menurut penelitian yang dilakukan para ilmuan di Durham dan Lancaster University, sejak dalam kandungan janin telah melatih berbagai bentuk ekspresi, salah satunya ekspresi kesakitan misalnya menangis atau menunjukkan mimik sedih. Semenjak itu, para peneliti percaya jika si kecil sedang belajar untuk berkomunikasi.
Mengapa Janin Harus Menangis?
Moms, pasti penasaran mengapa si kecil bisa menangis di dalam kandungan. Sebenarnya, janin menangis di kandungan merupakan salah satu bentuk cara komunikasi yang harus diasah agar ketika lahir nanti si kecil bisa berkomunikasi dengan baik. Menurut penelitian melalui teknologi USG, bila sang janin sedang menangis, bibir bagian bawah akan bergetar dan melatih gerakan otot bibir. Ketika bibir janin bergetar maka akan menghasilkan gerakan-gerakan seperti sedang berkomunikasi.
Tidak hanya janin menangis di dalam kandungan, kondisi ini juga bisa menghasilkan ekspresi wajah untuk melatih beberapa gerakan sederhana seperti tersenyum, menurunkan alis atau mengerutkan hidung. Namun menurut penelitian, ada juga yang mengindikasikan bahwa gerakan wajah dapat berkaitan dengan perkembangan otak daripada perasaan. Ekspresi janin sangat rumit dijelaskan sebab berjalan seiring perkembangan dan pertumbuhannya selama berada dalam kandungan.
Selama dalam kandungan, aktivitas si janin menangis di dalam kandungan adalah satu bentuk perasaan tanpa membatasi dirinya. Selain itu, apa yang diucapkan ibu selama proses kehamilan dapat didengar dan dirasakan oleh janin. Hal ini sudah pasti memberikan pengaruh baik bagi perkembangannya. Janin menangis di dalam kandungan merupakan satu bentuk perasaan sekaligus cara janin mulai belajar untuk berkomunikasi. Jadi janin mampu bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang berasal dari luar atau dalam tubuh Moms.
Mengapa Harus Berkomunikasi Dengan Janin?
Bentuk komunikasi yang bisa para Moms dan si janin lakukan akan memberikan ikatan hubungan lebih dekat dan pengalaman yang tak terlupakan. Dengan mengetahui kondisi janin ternyata akan membuat para ibu hamil mengetahui pertumbuhan serta perkembangan indra-indra janin dapat tumbuh sempurna. Beberapa bentuk komunikasi yang bisa dilakukan adalah sentuhan, rangsangan cahaya dan mengajak bicara.
Jangan takut bila si kecil menangis di dalam kandungan ya Moms. Hal inilah bukti menakjubkan bagaimana janin tumbuh berkembang dan mulai belajar berkomunikasi.