Ada banyak sebab yang memengaruhi tumbuh kembang bayi. Namun rata-rata, Moms sudah cemas saat melihat berat badan Si Kecil tidak bertambah. Padahal ada banyak faktor yang memengaruhi berat badan bayi. Diantaranya adalah aktivitas fisiknya yang meningkat dan masih banyak lagi hal lain yang harus Moms ketahui.
Berbicara tentang Si Kecil memang seakan tidak ada habisnya. Setiap momen perkembangannya sulit untuk dilewatkan begitu saja. Mulai dari perkembangan berat badannya hingga perkembangan gerakan dan juga kognitifnya.
Nah membincang berat badan bayi, banyak diantara Moms yang khawatir jika berat badan Si Kecil tidak juga bertambah. Padahal naiknya berat badan tidak melulu berhubungan dengan kondisi kesehatan si Kecil.
Ada banyak faktor yang memengaruhi berat badan bayi. Terpenting adalah asupan gizi dan nutrisi Si Kecil selalu terjaga, sehingga kesehatannya bisa terus dipertahankan.
Berat badan bayi ideal
Memang, ada berat ideal yang baiknya dicapai oleh Si Kecil. Mulai dari dia berusia 0 bulan hingga 2 tahun. Hal itu dijadikan tolok ukur untuk kecukupan gizi yang diterima Si Kecil. Jika berat badan berkurang, bisa jadi asupan gizinya masih kurang dari kebutuhan hariannya. Pun jika berat badan bayi berlebih, hal itu juga tidak baik, karena dapat memicu terjadinya obesitas.
Perkembangan berat badan bayi dapat mulai dijaga sejak masih dalam kandungan. Itu mengapa Moms yang tengah mengandung juga memiliki berat badan ideal yang harus dijaga. Tujuannya adalah agar saat lahir, bayi tidak dalam kondisi berat berlebih ataupun kurang berat badannya. Moms bisa melihat berat badan ideal berdasarkan usia dan jenis kelamin di sini.
Rata-rata pertumbuhan berat badan bayi idealnya bertambah 26% hingga 36% setiap bulannya. Hal itu sejalan dengan proses metabolisme tubuhnya. Meski begitu, setidaknya ada 7 faktor yang memengaruhi berat badan bayi.
1. Usia kelahiran
Saat Si Kecil lahir secara prematur, hal itu menjadi faktor yang memengaruhi berat badan bayi. Jangan terlalu dipikirkan Moms, karena seiring dengan banyaknya asupan gizi yang diterimanya, berat badan bayi secara perlahan akan bertambah.
Meskipun begitu, harus dihadapi juga bahwa bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu memiliki bobot yang lebih rendah dari bayi yang usia kelahirannya pas, 38 minggu hingga 48 minggu. Bayi yang lahir secara prematur biasanya memiliki berat badan dibawah 2,5 kg saat dilahirkan. Bila bayi lahir prematur, Moms bisa mengkonsultasikan kebutuhan gizi Si Kecil dengan dokter anak agar ada program yang tepat bagi Si Kecil.
2. Jenis kelamin
Faktor yang memengaruhi berat badan bayi lainnya adalah jenis kelamin Moms. Secara struktur tulang dan juga proses metabolismenya, bayi laki-laki memang cenderung lebih besar dibanding bayi perempuan. Jadi, jika Moms mengukur berat badan bayi Si Kecil yang berkelamin perempuan, lalu melihat berat badan sebayanya yang berkelamin laki-laki, hal itu tidak sepadan.
Moms bisa melihatnya dengan melihat berat badan bayi perempuan lainnya. Bila berat anak perempuan Moms berbeda, Moms tidak perlu sedih. Tetap semangat untuk memberikan makanan yang bergizi dan menciptakan kondisi yang menyenangkan, akan membuat berat badan bayi bertambah.
3. Riwayat Diabetes Moms
Moms yang memiliki riwayat gula darah, harus sering mengontrol kondisi kadar gula darahnya sewaktu hamil. Pasalnya hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi berat badan bayi. JIka tidak dikontrol dengan baik atau malah cenderung tinggi sewaktu hamil, maka bayi memiliki peluang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan bobot yang berlebih.
Hal itu dikarenakan zat glukosa yang berada di aliran darah Moms, ikut masuk juga kedalam aliran darah Si Kecil. Jadi jika Moms memiliki riwayat diabetes, ada baiknya untuk terus melakukan kontrol darah dan menjaga pola makan agar berat badan bayi bisa ideal.
4. Jumlah bayi dalam janin
Faktor yang memengaruhi berat badan bayi lainnya adalah jumlah bayi yang ada di dalam kandungan. Moms yang memiliki bayi kembar umumnya berat badan Si Kecil akan berada di bawah rata-rata. Hal itu dikarenakan kecilnya ruang gerak dan juga asupan nutrisi yang harus dibagi dengan saudaranya yang berada di satu kandungan. Selain itu, memiliki bayi kembar juga memiliki potensi untuk melahirkan secara prematur. Namun hal itu semua bisa dicegah dengan nutrisi yang cukup untuk Ibu hamil dan juga banyaknya aktivitas fisik.
5. Kadar gizi
Perihal gizi, tentunya telah berpengaruh sejak Moms masih mengandung Si Kecil. Kecukupan gizi yang diterima oleh Moms yang sedang hamil, lalu pola makan dan jenis makanan yang dimakan, bisa menjadi faktor yang memengaruhi berat badan bayi.
Oleh karena itu, Moms yang sedang hamil harus memprioritaskan asupan gizi yang Moms peroleh. Rencanakan makanan yang Moms makan, agar asupan yang diterima Si Kecil sejak dikandungan telah terpenuhi dengan baik. Tujuannya adalah agar Moms bisa mendapatkan gizi yang berimbang sehingga diharapkan berat badan bayi dan juga kesehatannya bisa ideal juga. Sehingga, jangan khawatirkan dulu berat badan Moms yang naik ketika sedang mengandung ya.
5. Gaya hidup
Moms yang masih merokok ketika hamil, berpeluang membuat berat badan bayi berkurang 12 gram hingga 18 gram per hari per satu batang rokok. Jadi lebih baik, Moms menghindari kebiasaan tersebut. Tidak hanya secara aktif merokok, Moms harus perhatikan lingkungan Moms jika ada yang merokok. Moms bisa menjadi perokok pasif jika ada suami atau kerabat yang tinggal di rumah yang sama merokok secara aktif. Moms yang menjadi perokok pasif karena lingkungan bisa lebih berbahaya bagi keadaan janin. Jadi mulailah hidup sehat, rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi, dan jangan sungkan untuk meminta kerabat untuk tidak merokok di sekitar Moms. Hal ini akan membantu Si Kecil untuk tumbuh kembang bayi yang sempurna.
6. Bertambahnya berat badan ketika hamil
Saat sedang mengandung, Moms biasanya akan rutin diukur berat badannya setiap kontrol. Hal itu perlu dilakukan untuk menghitung berat badan bayi saat masih didalam kandungan. Karena semakin banyak penambahan berat Moms saat hamil, potensi Si Kecil untuk memiliki berat badan berlebih juga semakin besar.
Pasalnya jumlah kalori yang diserap oleh bayi juga bertambah. Jadi teruslah menjaga pola makan dan kecukupan nutrisinya saat hamil ya Moms. Sejatinya, kunci dari penambahan berat badan bayi adalah asupan nutrisi dan juga kesabaran Moms dalam memberikan kasih sayang yang cukup kepada Si Kecil. Karena dengan begitu, dengan segala upaya Moms pasti akan mencukupi kebutuhan gizinya, baik itu saat mengandung ataupun kala sudah melahirkan.
Kondisi Moms saat mengandung ternyata sangat memengaruhi berat badan bayi ya. Pastikan Moms mendapatkan nutrisi yang optimal selama hamil agar Si Kecil bisa tumbuh dengan ideal. Hal ini yang menyebabkan konsultasi rutin ke dokter kandungan menjadi penting Moms lakukan.
Dengan banyaknya faktor yang memengaruhi berat badan bayi, tidak aneh jika tiap bayi memiliki berat badan yang berbeda-beda. Persebaran massa tubuh tiap bayi juga berbeda. Sehingga, Moms harus bisa memilih ukuran popok bayi yang sesuai dengan kebutuhannya agar Si Kecil bisa tetap merasa nyaman menggunakan popoknya. Popok yang tidak pas ukurannya bisa menyebabkan popok lebih mungkin bocor dan membuat bayi rewel karena ukuran terlalu ketat. Moms bisa mengikuti bagan pemilihan popok Merries berdasarkan berat badan di bawah sebagai rujukan menentukan ukuran popok yang tepat.
Bagan Pemilihan Popok Merries Berdasarkan Berat Badan