Anak perlu diperkenalkan apa saja yang termasuk sifat baik dan sifat buruk. Moms perlu memberikan contoh-contoh sederhana kepada anak. Sifat yang tertanam dalam diri anak dapat baik dan buruk. Tergantung dari lingkungan sekitar anak dan sifat dari Moms. Jika anak bermain dengan teman yang suka marah dan keras kepala maka anak akan mudah terpengaruh. Memiliki Moms yang keras kepala juga akan diikuti anak. Moms perlu menasehati sifat keras kepala tidak baik dimiliki.
Sifat keras kepala menjadi sifat yang cenderung dimiliki anak. Ketika menginginkan sesuatu dan dituruti berulang kali akan membuat anak manja. Ketika Moms menolak keinginan anak maka anak akan marah. Berbagai ancaman dan mengambek akan anak keluarkan sebagai bentuk membangkang.
Moms tidak boleh ikut keras kepala. Sama-sama keras kepala maka anak tidak akan sembuh dari sifat buruk. Keadaan yang sering terjadi membuat anak keras kepala karena menginginkan sesuatu yang sudah terbiasa dituruti, tiba-tiba tidak terpenuhi. Contoh di atas, biasa Moms belikan mainan tiba-tiba tidak dibelikan. Anak akan marah seperti menangis, merengek, membanting mainan, atau mengambek diam tidak mau bicara. Moms harus membiarkan anak untuk sementara waktu.
Jika Moms paksa untuk mengajak bicara anak saat emosi sedang tidak stabil maka akan sama saja. Baru setelah anak memberikan sinyal tenang, dekatilah anak Moms. Belai kepala anak sambil mulai mengajak ngobrol. Berikanlah anak pengertian megapa tidak setiap waktu keinginannya dapat terpenuhi. Moms juga harus mengingatkan anak untuk tidak bersikap keras kepala. Ingatkan kembali pada anak, sifat buruk itu termasuk keras kepala yang membuat diri tidak baik dan tidak sehat. Mungkin anak akan mengerti untuk sementara waktu.
Namanya anak akan kembali beraksi keras kepala saat merasa jengkel. Moms harus kembali bersikap bijaksana sebagai orangtua. Selalu berikan nasehat bijak kepada anak. Harapan terbaik yang Moms lakukan adalah dapat membuat anak bersikap lebih sayang dan nyaman.