Terkadang, banyak orang tua yang merasa khawatir ketika si kecil tidak seperti anak-anak lainnya, dimana dia terlihat lebih banyak diam seolah nyaman dengan kesendiriannya. Si kecil pun terlihat malas bergerak, sulit untuk bersosialisasi, bahkan cenderung menutup diri.
Apakah kita harus khawatir dengan kondisi anak seperti ini?
Wajar dan perlu untuk khawatir Moms. Pasalnya, anak yang pendiam terkait erat dengan masalah kesehatan mental. Bisa jadi dia depresi, sedang memendam ketakutan yang mendalam, tidak percaya diri atau bahkan si kecil mengalami trauma yang sulit untuk dihilangkan.
Sebagai solusi, pertama kenali apa yang membuat si kecil menjadi pendiam. Yang ditakutkan, perubahan sikapnya ini disebabkan karena takut akan sesuatu, Contohnya, dia sedang berada dibawah ancaman orang dewasa, bulying dari teman-temannya, atau karena alasan lainnya.
Jika ini terjadi, berikan pengertian jika anda adalah ibu terbaiknya, dan pasti akan selalu melindunginya dengan cara apapun. Yakinkan si kecil jika dia akan bak-baik saja, dan akan menjadi anak baik kalau mau berterus terang tentang penyebab kenapa dia jadi pendiam.
Ini penting lho Moms, soalnya banyak anak yang berubah jadi murung karena sebelumnya dia mendapatkan perlakukan kasar dari lingkungannya. Contoh sederhana adalah, anak korban pelecehan seksual atau bullying, cenderung takut untuk bicara karena takut dengan ancaman atau predikat sebagai tukang ngadu.
Bagaimana kalau sejak lahir si kecil sudah pendiam?
Selain karena ada hal yang ditakutkan atau sedang menanggung beban, si kecil pun bisa jadi anak yang pendiam karena faktor bawaan lahir. Biasanya, masalah ini menimpa kepada anak yang terlahir dari seorang Ibu yang mengalami stres berat ketika sedang hamil, atau bisa juga karena faktor genetik.
Apakah ini bisa disembuhkan?
Bisa banget Moms, solusi terbaik adalah, menanamkan rasa percaya diri sejak dini, dan yakinkan kalau dia merupakan anak yang istimewa. Selain itu, berikan si kecil perhatian penuh, buka wawasannya, tidak menekannya, dan perbanyak berkumpul dengan orang-orang yang mencintainya, seperti keluarga.
Dengan cara ini, kepercayaan diri si kecil akan tumbuh subur, sehingga dia tidak minder lagi dengan kekurangannya. Jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk jadi pendengar keluh kesah si kecil, perbanyak quality time dan jangan terlalu banyak menuntut prestasi.
Ingat Moms, anak yang ceria akan cenderung lebih percaya diri dan berhasil dimasa depannya. So, jangan biarkan masa depan si kecil tenggelam dalam dunia kesendirian dan ketakutan.