Artikel ini berisi tentang :
- Dampak Buruk Si Kecil Susah Makan
- Kenapa Si Kecil Susah Makan?
- Susah Makan Karena Cacingan
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Setelah lepas dari ASI, selanjutnya Si Kecil akan mengonsumsi makanan padat sebagai penunjang tumbuh kembangnya. Selain harus memperhatikan kualitasnya, tentu saja Moms pun harus memperhatikan kuantitas makanan yang masuk ke dalam tubuh Si Kecil.
Dampak Buruk Si Kecil Susah Makan
Ada banyak dampak buruk yang mungkin terjadi jika Si Kecil susah makan, beberapa diantaranya adalah : (Oleh Dr Aditya Suryansyah SpA, Dokter anak dari RSAB Harapan Kita)
- Si Kecil berisiko mengalami gangguan pertumbuhan (baik fisik, otak dan lainnya), karena kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
- Otot area mulut akan cenderung lemah karena kurang mendapat stimulasi. Alhasil, kondisi ini menyebabkan beberapa dampak buruk, termasuk bisa menyebabkan masalah artikulasi
- Si Kecil akan cenderung sulit bersosialisasi karena pertumbuhannya yang terganggu dan masalah artikulasi yang disebabkan karena lemahnya otot rahang.
- Masalah emosi karena perutnya yang lapar tapi dia enggan untuk menyantap makanan, cara bicara yang kurang jelas membuat dia sulit menyampaikan keinginan dan penyebab lainnya.
- Sistem kekebalan tubuh Si Kecil akan melemah hingga akhirnya mudah sakit. Dalam kondisi tertentu, dampaknya bisa sangat parah lho, bahkan menyebabkan kematian.
Selain itu, tentu masih ada beberapa dampak buruk lainnya yang bisa disebabkan karena Si Kecil yang susah makan, termasuk prestasi akademik Si Kecil yang terganggu.
Kenapa Si Kecil Susah Makan?
Ada banyak alasan kenapa Si Kecil tiba-tiba saja jadi susah saat disuruh makan, salah satunya kebiasaan jajan (mengonsumsi makanan ringan).
Jelas ini kebiasaan buruk Moms, mengingat jajanan yang berada di pasaran kebanyakan tidak memiliki nilai gizi yang cukup untuk menunjang aktivitas Si Kecil. Misalnya gorengan. Alih-alih menyehatkan, makanan ini justru bisa meningkatkan risiko obesitas, pertumbuhan tidak optimal dan lainnya.
Selain itu, makanan yang terbuat dari tepung dan lainnya, hanya mengandung karbohidrat sederhana yang mudah bikin kenyang, tapi mudah bikin lapar dan nutrisinya tergolong rendah.
Jajanan anak pun banyak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, termasuk pewarna dan pengawet makanan. Ini tidak hanya berlaku jajanan yang dijajakan di pinggir jalan, tapi juga berlaku bagi jajanan yang dikemas rapi atau jajanan pabrikan. (oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari, dari Meetdoctor.com)
Susah Makan Karena Cacingan
Selain karena faktor suka jajan, sebenarnya masih banyak penyebab Si Kecil susah makan, dari mulai gangguan makan, kebiasaan pilih-pilih makan, hingga penyakit tertentu, seperti cacingan ( oleh Dokter Spesialis anak, Dr Wiyarni Pambudi, SpA).
Walaupun begitu, sebelum memutuskan apakah Si Kecil cacingan atau tidak, Moms terlebih dulu harus memastikannya dengan melihat beberapa gejala cacingan berikut ini :
- Kurus dan berperut buncit
- Berat badan tidak naik walaupun nafsu makan baik
- Si Kecil terlihat sering gelisah di malam hari dan suka menggaruk bokongnya
- Sering mengalami masalah lambung dan usus, seperti mulas dan diare
- Si Kecil terlihat lesu dan tidak bergairah
- Demam yang kadang hilang dan timbul secara berkala.
Untuk memastikan hal ini, sebaiknya Moms periksakan Si Kecil ke dokter. Untuk mencegah cacingan, Moms bisa memberikan obat cacing per 6 bulan sekali.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah, kenali dulu apa yang membuat Si Kecil susah makan. Misalnya, jika karena suka jajan, maka alihkan fokus Si Kecil pada makanan sehat dengan cara, mengganti jajanan Si Kecil dengan buah-buahan, atau boleh konsumsi jajanan tapi setelah makan.
Sementara jika masalahnya karena cacingan, Moms bisa memberikan obat cacing. Tapi ingat konsultasikan dulu dengan dokter. selain itu, dalam kondisi tertentu, terkadang Si Kecil disarankan untuk diberi suplemen multivitamin atau obat penambah nafsu makan. Selamat mencoba!