Artikel ini berisi tentang:
- Susah Makan Bisa Jadi Faktor Genetik!
- Faktor Genetik Sebabkan Si Kecil Picky Eater
- Apa Dampaknya Pada Si Kecil?
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Faktor genetik banyak berpengaruh pada tumbuh kembang Si Kecil, misalnya saja tinggi badan, tingkat kelebatan dan bentuk rambut, dan hal lainnya. Tapi ingat Mom, tidak hanya fisik saja, faktor genetik pun berkaitan dengan kebiasaan makan lho!
Susah Makan Bisa Jadi Faktor Genetik!
Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Pennsylvania School of Medicine dan Children’s Hospital of Philadelphia, menyebut jika genetik berhubungan erat dengan pola makan, termasuk kejadian susah makan.
Penelitian yang lebih besar dilakukan oleh tim peneliti asal Inggis dengan melibatkan sebanyak 1932 anak kembar yang lahir di England dan Wales, Inggris. Dalam penelitian ini, mereka mengamati pola makan, kemudian menghubungkannya dengan pola makan keluarga.
Hasilnya, 626 anak kembar identik dengan gen serupa, dan 1306 anak kembar identik dengan gen yang sama sebesar 50%, memiliki kebiasaan makan yang kurang lebih sama dengan suadara kembar, dan bahkan salah satu dari orangtuanya.
Menariknya, 50% anak yang memiliki masalah makanna, langsung menolak jenis makanan baru yang ditawarkan kepadanya. Dalam hal ini, tim peneliti pun menganggap jika ini karena faktor genetik.
Faktor Genetik Sebabkan Si Kecil Picky Eater
Dalam penelitian lainnya, tim peneliti dari Univesitas Illinois, dalam program Transdisciplinary Obesity Prevention Program (I-TOPP), melakukan penelitian terhadap anak berusia 2-4 tahun, dengan fokus penelitian terkait kebiasaan pilih-pilih makanan.
Hasilnya, selain karena pengaruh pola asuh yang kurang tepat, picky eater atau kebiasaan pilih-pilih makanan disebabkan juga karena faktor genetik.
Orangtua yang di masa lalunya bermasalah dengan makanan, kemungkinan besar akan melahirkan anak yang memiliki masalah yang sama. Bukan karena pola asuh, tapi masalah ini disebabkan juga oleh faktor genetik (oleh Natasha Chong Cole, penulis penelitian dari Univesitas Illinois)
Apa Dampaknya Pada Si Kecil?
Tentu saja banyak, dan dampaknya akan saling berkaitan. Selain meningkatkan risiko pertumbuhan fisik yang kurang maksimal, dampak buruk masalah makan pun bisa menyebabkan.
- Si Kecil akan terlihat lemah dan tidak bergairah karena nutrisinya tidak terpenuhi dengan maksimal. Jika dibiarkan, masalah ini akan membuat pertumbuhann otot dan organ tubuh lainnya tidak maksimal.
- Si Kecil akan mengalami asalah komunikasi, terutama artikulasi. Hal ini berkaitan dengan kemampuan otot motorik oral yang lemah akibat kurang nutrisi.
- Si Kecil jadi anak yang kurang mandiri dan tidak bisa makan sendiri. Konsisi ini akan lebih parah saat dia sedang jauh dari Mom.
- Si Kecil cenderung malas untuk bersosialisasi. Hal ini tidak lepas dari faktor artikulasi yang tidak jelas, cenderung malas bergerak dan tidak mandiri.
- Si Kecil cenderung mengalami masalah emosi terkait kemampuan bicaranya yang berlum jelas, tidak memiliki teman dan lainnya.
Yang paling mengerikan, masalah makan pun bisa menyebabkan Si Kecil mengalami kekurangan gizi, bahkan gizi buruk, sistem kekebalan tubuh lemah, dan berisiko mengidap penyakit kronis.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Meskipun Si Kecil susah makan disebabkan karena faktor genetik, tapi jangan khawatir, Mom bisa memutus mata rantai (susah makan) ini dengan trik berikuti ini.
- Jangan dipaksa, apalagi sampai memberikan hukuman. Mom hanya perlu mengingatkan agar Si Kecil makan, sambil berusaha membujuknya.
- Sediakan kudapan tinggi kalori untuk camilannya, seperti biskuit gandum utuh, kuning telur, telur puyuh, kacang-kacangan, alpukat dan lainnya. Usahakan untuk mencari makanan yang disukai Si Kecil.
- Buat jadwal makan, dan makanlah sesuai dengan jadwalnya. Jika Si Kecil termasuk suka pilih-pilih makanan, catat makanan apa saja yang dia sukai.
- Bentuk makanan dalam variasi yang menarik, misalnya dengan bentuk karakter kesukaannya, atau dicampur agar terbentuk warna-warni yang menarik.
- Ajak Si Kecil untuk menyiapkan makanan bersama. Kalau perlu, Mom pun bisa mengajak Si Kecil untuk membuat makanannya sendiri.
Jika dibutuhkan, Mom bisa memberikan suplemen penambah nafsu makan, atau vitamin tertentu. Tapi ingat, sebelum itu pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter. Selamat mencoba!