Artikel ini berisi tentang :
- Kenapa Si Kecil Suka Menggigit?
- Trik Mengatasi Si Kecil yang Suka Menggigit
- Bagaimana Jika Si Kecil jadi Korban Gigitan Temannya?
- Waspadai Tanda-tanda Infeksi
Balita yang agresif mungkin bisa dibilang normal karena ini merupakan bagian dari perkembangannya, tapi bagaimana jika Si Kecil malah suka menggigit. Bukan hanya kepada Moms atau orang terdekat saja, Si Kecil bahkan suka menggigit kepada teman sebayanya dan orang yang baru dikenalnya.
Kenapa Si Kecil Suka Menggigit?
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics, ada beberapa alasan kenapa Si Kecil suka menggigit, diantaranya adalah:
- Sedang mencoba hal-hal yang baru. Hal ini sesuai dengan tahapan belajar Si Kecil melalui sentuhan, penciuman, pendengaran dan apa yang dirasakannya.
- Sedang dalam tahapan tumbuh gigi, dimana Si Kecil seolah ingin melampiaskan rasa tidak nyaman akibat dari businya yang bengkak dengan cara menggigit.
- Si Kecil ingin protes terhadap sesuatu atau sebagai jalan untuk melampiaskan amarahnya karena dia tidak setuju dengan Moms atau orang disekitarnya.
- Si Kecil ingin mencari perhatian Moms dan orang disekitarnya.
- Si Kecil sedang meniru apa yang dilihatnya. Misalnya, dia menonton film yang menunjukan anak kecil menggigit tangan penculiknya sebagai bagian dari perlindungan diri.
- Sedang ingin menunjukan dominasi dan area kekuasaannya. Biasanya, hal ini dilakukan kepada teman bermainnya.
Apapun alasannya, kebiasaan menggigit tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Bagaimanapun juga, Moms harus segera menghentikan kebiasaan ini.
Trik Mengatasi Si Kecil yang Suka Menggigit
Untuk mengatasi kebiasaan yang terlihat primitif dan tidak beradab ini, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan, diantaranya :
- Berikan tatapan langsung pada mata Si Kecil, dan katakan dengan lembut jika dia tidak boleh menggigit orang lain. Tegaskan jika mereka hanya boleh menggigit makanan.
- Tarik lengan atau apapun yang digigit Si Kecil, kemudian awasi dan biarkan sebentar hingga amarahnya mereda. Biasanya, Si Kecil akan mulai tenang hanya dalam waktu 30 detik.
- Setelah terlihat lebih tenang, ajak Si Kecil bicara dan katakan kepadanya untuk segera meminta maaf kepada korban gigitannya.
- Kalau Si Kecil tidak mau bicara, Moms bisa memberi hukuman dengan tidak memberikan apa yang diingikannya, atau tindakan lainnya yang tidak berlebihan (bukan hukuman fisik).
- Jangan lupa untuk memberikan pujian ketika dia bisa bersikap manis pada teman atau orang lain yang ditemuinya. Dengan begitu, dia akan merasa lebih dihargai ketika tidak bersikap agresif.
Kalau kebiasaan buruk ini terus berlanjut hingga berusia mencapai 3 tahun, Moms harus berkonsultasu dengan dokter untuk solusi lebih lanjut.
Bagaimana Jika Si Kecil jadi Korban Gigitan Temannya?
Ketika Si Kecil jadi korban gigitan temannya, ada beberapa langkah yang harus Moms perhatikan, diantaranya adalah :
- Segera bersihkan bekas gigitan tersebut dengan menggunakan sabun antiseptik dan air yang mengalir, walaupun kulit Si Kecil tidak terlihat sampai terkoyak.
- Ketika menemukan luka di area gigitan tersebut, Moms bisa langsung memberikan obat antiseptik untuk meminimalisir risiko kuman yang terdapat dalam air liur.
- Jika terdapat luka tusuk yang cukup dalam, Moms bisa segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
Waspadai dengan Tanda-tanda Infeksi
Selain melakukan langkah-langkah di atas, Moms juga harus waspadai dengan tanda-tanda infeksi sampai beberapa hari kedepannya. Contohnya Si Kecil tubuhnya demam atau bengkak kemerahan di lokasi bekas gigitan.
Segeralah ke dokter untuk memeriksakan Si Kecil jika contoh-contoh di atas terjadi. Hal ini penting agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Selalu perhatikan kondisi Si Kecil ya, Moms!