Artikel ini berisi tentang :
- Bagaimana ciri anak hiperaktif?
- Apa penyebab Si Kecil jadi hiperaktif?
- Tidak tidur siang sebabkan hiperaktif?
- Cara Menenangkan Anak Hiperaktif Agar Lebih Fokus
Anak dengan gangguan hiperaktif memang sulit dikendalikan Dads. Mereka seolah tidak bisa duduk lama dan fokus pada satu hal. Anak dengan gangguan hiperaktif akan cenderung terus bergerak seolah punya stamina tanpa batas. Bagi mereka, duduk diam merupakan hal tersulit untuk dilakukan.
Bagaimana ciri anak hiperaktif?
Attention Deficit Hiperactive Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, merupakan kondisi yang membuat Si Kecil terus bergerak aktif, mulut susah diam, dan terkadang diiringi dengan tindakan yang cukup agresif.
Untuk membedakan apakah Si Kecil termasuk anak yang hiperaktif atau bukan, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), Amerika, menyusun beberapa ciri umum, diantaranya:
- Perhatiannya mudah teralihkan, sehingga dia sulit untuk duduk lama. Biasanya, anak hiperaktif hanya mampu bertahan duduk dengan satu mainan selama 5-10 menit saja.
- Sulit diajak berjalan kaki. Anak hiperaktif cenderung suka berlari, sering menggunakan tempat tidur dan kursi untuk melompat-lompat, dan lainnya.
- Imajinasinya sangat luas, sehingga dia sering menggunakan mainan atau benda tidak sesuai fungsinya. Misal, menggunakan sapu sebagai kuda-kudaan, dan lainnya.
- Anak hiperaktif cenderung agresif. Misal, saat mengajak temannya, dia seolah menyeretnya, memeluk temannya dengan sangat erat, dan tindakan lainnya yang cenderung berlebihan.
- Perkembangan bahasanya kurang maksimal, dan terkadang anak hiperaktif pun mudah frustasi. Saking jengkelnya, dia bisa saja merusak mainan puzzle karena tidak dapat menyelesaikannya.
Selain ciri-ciri di atas, sebenarnya masih banyak ciri-ciri lainnya yang menunjukkan jika Si Kecil masuk dalam kategori hiperaktif. Untuk lebih pastinya, segera konsultasikan dengan psikolog anak.
Apa penyebab Si Kecil jadi hiperaktif?
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menyingkap apa penyebab Si Kecil hiperaktif. Dengan menggunakan alat-alat seperti, Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT), dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), beberapa penelitian menyimpulkan jika hiperaktif bisa disebabkan karena :
- Faktor genetik. Orangtua yang memiliki riwayat hiperaktif, akan cenderung menularkan kondisi ini pada anak-anaknya nanti.
- Adanya kerusakan kecil di bagian sistem saraf pusat dan otak Si Kecil. Hal inilah yang membuat rentang konsentrasi Si Kecil jadi lebih pendek dan sulit dikendalikan.
- Kerusakan sistem saraf pusat dan bagian otak karena malfungsi otak, cacat lahir, epilepsi, atau bisa juga disebabkan karena pengaruh lingkungan.
- Si Kecil mengalami trauma di kepala, atau karena kondisi lainnya, seperti infeksi, kurang gizi, keracunan, alergi makanan, dan lainnya.
Tidak Tidur Siang Sebabkan Hiperaktif?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal SLEEP tahun 2009, dan dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies di Seattle, Amerika, menyebut jika anak yang tidak tidur siang cenderung memiliki masalah konsentrasi dan perilaku, mirip dengan hiperaktif.
Dalam penelitian ini, tim peneliti dari Pennsylvania State University, mengamati perilaku dari 62 anak, dan mengaitkannya dengan kebiasaan tidur siang.
Hasilnya, 23 persen anak yang jarang, atau bahkan tidak pernah tidur siang, menunjukan gangguan perilaku, seperti kerap bertingkah agresif, sulit berkonsentrasi, mudah frustasi, dan beberapa tanda lainnya yang menunjukkan gangguan hiperaktif.
Meskipun begitu, penelitian ini masih dilakukan dalam skala kecil, dan butuh penelitian lanjutan untuk memastikan hubungan pasti antara perilaku hiperaktif dengan tidur siang. (oleh Dr.Brian Crosby, penulis penelitian dari Pennsylvania State University, Amerika)
Cara Menenangkan Anak Hiperaktif Agar Lebih Fokus
Hingga saat ini belum ditemukan obat khusus yang benar-benar efektif untuk mengatasi masalah hiperaktif. Tapi dengan dukungan dan beberapa trik berikut ini, Dad bisa mengarahkan untuk mengurangi perilaku hiperaktif Si Kecil, dengan cara :
- Menciptakan waktu tidur yang rutin, baik tidur siang ataupun malam. Untuk memenuhi kebutuhan tidurnya, setidaknya Si Kecil ahrus tidur selama 7 jam di malam hari.
- Ciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga. Dengan dukungan keluarga, Si Kecil akan mampu mengontrol perilakunya.
- Cobalah untuk membuat lantai pijakan di rumah, dan pastikan agar Si Kecil selalu menginjak lantai pijakan tersebut di rumah. Cara ini dilakukan untuk mengurangi kebiasaan Si Kecil yang sering berlari di dalam rumah, sekaligus melatihnya agar tetap fokus pada pijakan.
- Ciptakan permainan menyenangkan yang tidak membuatnya aktif bergerak, seperti bermain monopoli bersama, menyusun balok, lego dan lainnya.
- Selalu ingatkan Si Kecil untuk menggunakan benda-benda sesuai dengan fungsinya, misalnya tempat tidur untuk tidur, dan kursi untuk duduk, bukan untuk melompat-lompat.
- Pastikan Dad memilih sekolah yang mampu mendukung tumbuh kembang Si Kecil, dan mampu memaksimalkan segala potensinya.
Perlu diingat, anak hiperaktif membutuhkan dukungan penuh dari Dad dan lingkungan sekitarnya. Jika Dad merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional, seperti berkonsultasi dengan psikologi anak. Selamat mencoba Dad!