Menonton TV sepertinya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Bahkan tidak jarang waktu liburan si kecil digunakan hanya untuk menonton TV seharian. Sebagian besar pengguna TV memang si kecil-si kecil yang mana berinteraksi dengan TV secara pasif. Meskipun demikian, dampaknya bisa ketara sampai si kecil menirukan perilaku seperti tayangan di televisi. Seberapa besarkah pengaruh tontonan televisi pada perilaku si kecil? Yuk cari tahu!
Pengaruh Tontonan TV
Pengaruh televisi sebagai sebuah media bisa berupa pengaruh positif ataupun negatif pada perilaku si kecil. Berikut diberikan beberapa pengaruh positif dan negatif tontonan televisi:
Pengaruh Positif
- Menjadi Kacamata Dunia
Tidak jarang televisi memberikan tanyangan akan hal-hal baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Misal kehidupan di luar negeri, habitat satwa, atau lainnya. Sehingga TV bisa memenuhi rasa ingin tahu si kecil akan segala sesuatu seputar kehidupan.
- Membantu Proses Belajar Membaca
Televisi yang menyuguhkan tayangan berbentuk visual pada dasarnya turut membantu si kecil mengenal huruf dan bentuk benda. Dengan demikian, menonton TV bisa membantu proses belajar membaca Si kecil.
- Memperkaya Pengalaman
Adanya peran televisi sebagai kacamata dunia secara tidak langsung juga memperkaya pengalaman hidup Si kecil. Alhasil Si kecil bisa mengetahui bermacam hal tanpa harus merasakannya sendiri.
Sayangnya selain memberi pengaruh positif, tontonan televisi juga membawa pengaruh negatif pada perilaku si kecil.
- Mendorong Si kecil Ingin Mencapai Sesuatu dengan Instan
Tayangan televisi serikali menggambarkan sesuatu berjalan dengan cepat. Semuanya serba instan atau seketika. Gaya televisi memang mewajibkan kecepatan demikian. Pasalnya hitungan yang berlaku dalam televisi adalah detik. Parahnya hal ini bisa membuat si kecil berperilaku ingin semua bisa instan, tidak terkecuali saat menginginkan sesuatu. Tentunya hal ini pun berdampak pada perilaku si kecil yang kurang menghargai proses.
- Perilaku Si kecil Bercampur Antara Khayalan dengan Kenyataan
Kemampuan berpikir si kecil masih cukup sederhana. Alhasil si kecil cenderung menangkap apa yang dilihatnya di layar TV merupakan hal yang nyata. Bila si kecil tidak mendapat arahan dari orang tua, bisa jadi dalam perilaku sehari-harinya antara khayalan dan kenyataan bercampur.
- Perilaku Kasar Si kecil
Beberapa tayangan televisi mempertontonkan kekerasan. Bila tayangan tersebut ditonton si kecil tanpa dampingan orang tua bisa jadi si kecil akan meniru berperilaku kasar. Bisa semakin fatal lagi bila kekerasan itu dipraktikkan kepada orang lain baik kepada orang tua, anggota keluarga, atau teman bermainnya. Tentu Moms dan Dads tidak ingin Si kecil dijauhi teman-temannya karena berperilaku kasar bukan?
Baik atau buruknya pengaruh tontonan TV sebenarnya bergantung dari acara yang dilihat. Bila si kecil hanya menonton tayangan mendidik disertai dengan dampingan orang tua, tentu dampak negatif bisa dihindari.