Artikel ini berisi tentang :
- Kapan Si Kecil mulai belajar merangkak?
- Kenapa fase merangkak sangat penting?
- Trik Mengajarkan Si Kecil Merangkak
- Bagaimana jika Si Kecil melewatkan fase merangkak?
Memperhatikan tumbuh kembang Si Kecil merupakan hal yang menyenangkan. Dari awalnya dia hanya bayi merah yang tidak berdaya, kini dia sudah mampu melakukan banyak hal, termasuk sudah mulai belajar berjalan.
Dalam prosesnya, sebelum Si Kecil belajar berjalan, akan ada banyak fase tumbuh kembang yang harus dilaluinya, termasuk belajar merangkak.
Kapan Si Kecil mulai belajar merangkak?
Dalam kondisi normal, umumnya Si Kecil akan mulai belajar merangkak di usia 6-10 bulan. Setelah fase merangkak, ia akan masuk ke fase belajar berdiri dan berjalan dengan bantuan. Fase ini biasanya saat Si Kecil berusia 10-12 bulan dan pada fase ini, Si Kecil akan belajar berdiri dengan merambat pada tembok atau dengan memegang perabotan yang ada di sekitarnya sebagai alat bantunya untuk berdiri. Setelah ia bisa berdiri, biasanya Si Kecil akan berusaha untuk belajar berjalan walaupun masih dengan cara berdiri sembari merambat di tembok atau perabotan yang ada di sekitarnya.
Kembali ke pembahasan tentang Si Kecil yang mulai merangkak, salah satu tanda si kecil sudah siap belajar merangkak adalah, Si Kecil akan terlihat sangat antusias untuk menggerakkan tangan dan kakinya ke arah depan untuk meraih benda-benda yang ada di sekitarnya.
Makin sering Si Kecil mencoba bergerak maju, maka semakin cepat pula kemungkinan Si Kecil akan mampu merangkak sendiri. (Oleh Anne Rowan-Legg, dokter anak di Children’s Hospital of Eastern Ontario di Ottawa)
Walaupun fase merangkak ini sangat penting, tapi faktanya tidak semua bayi akan mengalami fase ini. Diantara mereka ada yang justru langsung belajar berdiri, dan berjalan kaki, atau terkadang Si Kecil tidak merangkak, tapi bergerak dengan kaki diseret.
Tapi jangan khawatir, ini normal dan banyak dialami bayi lainnya. Yang harus Moms waspadai adalah, saat Si kecil masih kesulitan untuk berguling, padahal usianya sudah mencapai 12-18 bulan. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Satu hal penting yang sebaiknya Mom ketahui adalah untuk Si Kecil yang sudah bisa berjalan tanpa melalui fase merangkak, pada kondisi tumbuh kembang tertentu, dokter dapat menyarankan anak untuk berlatih kembali merangkak walau sudah bisa berjalan.
Kenapa fase merangkak sangat penting?
Fase merangkak merupakan salah satu tahapan perkembangan bayi yang sangat penting. Pasalnya, lewat merangkak Si Kecil akan melatih keseimbangan dan perkembangan motorik kasarnya. (oleh Felice Sklamberg, pakar terapi okupasi anak di New York University’s School of Medicine)
Felice menjelaskan, saat belajar merangkak Si Kecil akan menggerakkan lengan kanan dan kaki kiri, kemudian berganti dengan lengan kiri dan kaki kanan. Proses ini disebut dengan pola cross-crawl, yang berfungsi untuk melatih keseimbangan fungsi otak kanan dan kiri.
Selain itu, Felice menjelaskan, salah satu penelitian yang dilakukannya, membuktikan jika anak yang belajar merangkak lebih dulu sebelum berjalan kaki, cenderung memiliki tubuh yang lebih kuat dan seimbang, ketimbang anak yang melewatkan fase merangkak.
Mereka pun cenderung minim cedera karena terjatuh saat belajar berlari, hal ini disebabkan karena koordinasi otot lengan, siku, pergelangan tangan, dan bahu, berjalan dengan seimbang dan lebih kuat. Hal inilah yang membuat fase merangkak sangat penting untuk dilalui.
Trik Mengajarkan Si Kecil Merangkak
Secara umum, ada beberapa tipe merangkak pada bayi, di antaranya:
- Si Kecil merangkak dengan tangan dan lututnya, kondisi ini merupakan yang paling dan dilakukan hampir semua anak.
- Si Kecil merangkak dengan tangan dan kakinya
- Si Kecil merangkak dengan menggunakan perutnya
- Si Kecil merangkak dengan cara mengesot
Untuk merangsang Si Kecil agar bisa merangkak, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah, Si Kecil sudah bisa duduk tegak. Setelah itu, Moms bisa melakukan beberapa langkah berikut ini.
- Saat duduk, tempatkan mainan favoritnya di dekat Si Kecil. Setelah Si Kecil mulai terlihat tertarik untuk mengambil mainan tersebut, Moms bisa sedikit menjauhkan mainan tersebut.
- Secara naluri, umumnya Si Kecil akan berusaha menjangkau mainan tersebut. Terus lakukan hingga Si Kecil merangkak menuju mainan tersebut, dan mengambilnya sendiri.
- Jika Si Kecil menuju mainan tersebut dengan cara tengkurap, Moms bisa mengoreksinya agar dia kembali ke posisi merangkak.
- Lakukan hal tersebut hingga Si Kecil mahir merangkak. Tidak perlu lama, latihan ini cukup dilakukan selama 5-10 menit, atau hingga Si Kecil terlihat bosan.
Untuk menghindari resiko cedera, sebaiknya kegiatan ini dilakukan di atas alas karpet spons, atau bidang empuk lainnya. Bisa juga menggunakan matras tipis.
Bagaimana jika Si Kecil melewatkan fase merangkak?
Seperti disebutkan di atas, ada sekitar 15% anak yang melewatkan proses merangkak. Dari posisi duduk, dia langsung belajar sendiri dan mulai belajar merambat. (oleh DR.dr. Rini Sekartini, SpAK, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Karena ini merupakan hal yang wajar, Moms tidak perlu khawatir. Kecuali pada keadaan selanjutnya, ternyata Si Kecil malah lebih lambat belajar berjalan, bahkan di usia 12 bulan, dia masih belum mampu berdiri tegak tanpa berpegangan pada benda di dekatnya.
Jika hal ini terjadi, dr Rini menyarankan Moms untuk melakukan evaluasi tumbuh kembang, jika dibutuhkan Moms bisa mengajarkan Si Kecil merangkak.
Caranya cukup sederhana, Moms bisa memperbanyak aktivitas Si Kecil dalam posisi tengkurap, kemudian pancing dia untuk merangkak saat akan mengambil atau menuju tempat yang menurutnya menarik. Moms pun bisa melakukan trik di atas untuk mengajarkan Si Kecil merangkak.