Ketika anak mulai memasuki usia tiga tahun ke atas, tidak jarang orangtua melihat buah hatinya melakukan aktivitas yang dianggap aneh dan tidak lazim untuk anak dengan usia tersebut misalnya anak menggesekkan diri di meja atau memegang–megang alat kelaminnya. Sebagai orangtua walaupun hal ini tidak menyakiti orang lain tentu dianggap tidak normal. Namun Moms, sebenarnya Moms tidak perlu khawatir karena dokter anak telah mengkonfirmasi bahwa aktivitas si kecil adalah sesuatu yang normal dan bertujuan untuk mengeksplorasi tubuhnya.
Anak mengeksplorasi tubuhnya sendiri dengan menyentuhnya. Bahkan para bayi biasanya mulai memainkan alat kelaminnya saat popoknya diganti pada usia 7 bulan ke atas. Hal ini mungkin belum disadari oleh orangtuanya. Anak laki–laki cenderung lebih mudah terlihat melakukan aktivitas tersebut karena alat kelaminnya yang mudah terlihat dan mudah digapai. Perlu dipahami Moms bahwa aktivitas yang dilakukan oleh si kecil ini tidak ada kaitannya dengan seks. Para batita memang biasanya menstimulasi dirinya dengan menggosokkan bagian tubuhnya dengan benda di sekitarnya. Anak usia tersebut belum memiliki bayangan seksual terkait aktivitas tersebut. Menggosokkan bagian tubuh termasuk memegang alat kelamin hanya mereka anggap seperti saat menggaruk tubuh yang gatal. Ketika Moms menyadari buah hati Moms melakukan hal tersebut, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Moms lakukan.
Membiarkan Anak Sendiri
Biasanya anak akan menjelajahi tubuh saat sedang tenang seperti saat sebelum tidur. Selama ia melakukan aktivitas tersebut di lingkuk pribadi, maka abaikan saja.
Mengarahkan Aktivitasnya
Jika Moms menemukan si kecil menjelajah tubuhnya di depan umum, cobalah untuk mengalihkan perhatian anak misalnya mengajaknya bermain benda lain, menggendongnya, mengajaknya bernyanyi, atau menggandeng tangannya.
Jangan Memarahi
Banyak orangtua yang riish biasanya terang–terangan akan meminta sang anak menghentikan aktivitas tersebut. Namun sebaiknya Moms tidak menegur atau bahkan memarahi anak saat ia sedang seperti itu karena anak juga tidak akan merasa malu ketika Moms melihatnya. Jadi respon yang sebaiknya Moms tunjukkan minimal saja. Jangan sampai anak berpikir bahwa aktivitasnya itu adalah sesuatu yang salah.