Kebanyakan ibu hamil akan melahirkan pada tanggal yang lebih cepat dari prediksi waktu lahir atau HPL. Tetapi sebagian lagi telah melewati HPL. Lantas, apakah persalinan lewat waktu berbahaya? Menurut dokter spesialis kandungan, salah satu persoalan yang dikhawatirkan untuk kehamilan yang melewati waktunya adalah penuaan plasenta. Setelah lewat waktu, sel–sel plasenta akan mulai rusak dan fungsinya yang menjadi media untuk menyalurkan asupan nutrisi akan terganggu sehingga menyebabkan bayi kekurangan asupan nutrisi dan oksigen.
Jika asupan nutrisinya terganggu, maka pertumbuhan janin juga akan terganggu. Selain itu, tubuh bayi juga akan keriput dan menciut karena kehilangan sejumlah lapisan lemak dari kulitnya. Tetapi juga bisa sebaliknya, fungsi plasenta masih bagus dan mampu menyalurkan asupan nutrisi dengan baik. Bila hal ini terjadi, maka bayi dapat mengalami makrosomia atau lahir dengan bobot di atas 4 kg.
Masalah lain yang juga dikhawatirkan pada kehamilan yang melebihi waktu adalah pencernaan bayi sudah mulai menghasilkan mekonium atau kotoran yang berwarna hijau. Ini akan berpengaruh terhadap cairan ketuban dalam rahim. Cairan ketuban akan berubah menjadi kental dan warnanya menjadi hijau pekat. Padahal cairan tersebut memiliki kemungkinan terhisap masuk ke pernapasan dan menyebabkan bayi dapat mengalami masalah gangguan pernapasan saat lahir
Selain memiliki dampak yang kurang baik bagi bayi itu sendiri, kehamilan lewat waktu juga memiliki dampak yang kurang baik untuk ibu hamil. Ketika bayi tidak juga lahir padahal waktu perkiraan persalinannya sudah lewat, Moms tentu akan merasa khawatir dan bertanya – tanya apa ada masalah dengan bayi dan kehamilannya. Perasaan ini cemas ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami stress secara tidak langsung dan akhirnya juga turut berpengaruh terhadap proses persalinan seperti tekanan darah meningkat dan proses persalinan menjadi lebih lama.
Penyebab kehamilan lewat waktu sendiri sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Faktor tersebut dapat dari ibu hamil seperti kelainan pada mulut rahim yang menyebabkan mulut rahim kaku dan sulit terjadi pembukaan. Faktor lainnya adalah kesalahan perhitungan HPL. Misalnya ibu hamil lupa kapan hari pertama menstruasi terakhir atau Moms mempunyai siklus haid yang tidak teratur sehingga usia kehamilan yang sebenarnya sulit ditentukan.