Artikel ini berisi tentang:
- Lama Proses Persalinan Dipengaruhi Kekuatan Mengejan
- Proses Persalinan Bayi Laki-laki Terasa Lebih Menyakitkan
- Mengapa persalinan bayi laki-laki lebih menyakitkan?
- Risiko Melahirkan Bayi Laki-laki
- Trik Mengurangi Sakit Saat Melahirkan
Banyak mitos yang beredar tentang kehamilan dan persalinan. Salah satu yang paling populer adalah, proses persalinan bayi laki-laki akan memakan waktu yang sangat lama, dan cenderung lebih menyakitkan ketimbang proses persalinan bayi perempuan. Benarkah itu?
Lama Proses Persalinan Dipengaruhi Kekuatan Mengejan
Hingga kini belum ada penelitian yang berhasil membuktikan hal ini. Cepat atau lambatnya proses persalinan dipengaruhi oleh kekuatan Mom saat mengejan, besar bayi yang akan dilahirkan, dan faktor jalan lahir. (oleh dr. Radius Kusuma, pengasuh rubrik tanya jawab alodokter.com)
Baca Juga : Pentingnya mengatur jadwal menu MPASI bayi 6 bulan
Lebih lanjut lagi, dr. Radius menjelaskan jika proses persalinan ditandai dengan adanya rasa mulas yang sangat hebat, terutama di bagian perut bawah dan menjalar hingga ke pinggang. Rasa mulas ini berlangsung secara teratur, dan semakin lama dorongannya akan semakin kuat.
Setelah beberapa lama, Mom akan merasakan rembesan di area intim, dan bahkan disertai dengan keluarnya bercak darah. Jika ketuban sudah benar-benar pecah, yang keluar bukan lagi rembesan, melainkan cairan yang sangat banyak, yang kemudian diikuti dengan keluarnya kepala bayi dari jalan lahir.
Proses Persalinan Bayi Laki-laki Terasa Lebih Menyakitkan
Seperti dijelaskan di atas, lamanya proses persalinan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Tapi untuk tingkat rasa sakit, penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Granada, Spanyol, membuktikan jika melahirkan bayi laki-laki jauh lebih menyakitkan ketimbang bayi perempuan.
Dalam penelitian ini, tim peneliti mempelajari data dari 56 orang ibu hamil sehat di San Cecilio Clinical Hospital of Granada. Dari 56 kehamilan, sebanyak 27 wanita mengandung anak laki-laki, sementara 29 lainnya diketahui mengandung bayi perempuan.
Setelah mereka melahirkan, tim peneliti kemudian melakukan tingkat kerusakan tubuh, terutama di bagian jalan lahir. Hasilnya, tim peneliti menemukan jika biomolekul pada ibu yang melahirkan bayi laki-laki, memiliki memiliki tingkat kerusakan yang lebih tinggi ketimbang melahirkan bayi perempuan.
Dengan hasil penelitian ini, tim peneliti akhirnya menyimpulkan jika proses persalinan normal bayi laki-laki, jauh lebih menyakitkan ketimbang melahirkan bayi perempuan. (oleh Javier Diaz castro dan Julio Ochoa Herrera, ketua tim peneliti dan penulis penelitian)
Baca Juga : Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Mengapa persalinan bayi laki-laki lebih menyakitkan?
Javier menjelaskan ada beberapa penyebab utama kenapa melahirkan bayi laki-laki lebih menyakitkan ketimbang bayi perempuan, diantaranya :
- Bayi perempuan lebih mampu menghadapi stres atau tekanan selama proses persalinan. Hal inilah yang membuat proses persalinan bayi perempuan lebih rileks, hingga akhirnya kerusakan biomolekul pun bisa ditekan.
- Janin perempuan pun memiliki sistem enzim yang sudah matang saat persalinan tiba. Kondisi ini ini berperan penting dalam membantu mencegah kerusakan sel selama proses persalinan.
- Bayi perempuan memiliki antioksidan defensif yang membuat ingkat kerusakan membran sel lebih. Bagi Moms, kondisi ini sangat menguntungkan karena dapat mengurangi risiko peradangan dan membuat proses persalinan tidak terlalu sakit.
Meskipun begitu, penelitian ini masih dalam tahap awal. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui penyebab lain kenapa melahirkan bayi laki-laki lebih menyakitkan ketimbang bayi perempuan.
Risiko Melahirkan Bayi Laki-laki
Jenis kelamin berpengaruh langsung terhadap komplikasi yang terjadi selama kehamilan. (oleh Dr. Petra Verburg dari Robinson Research Institute dari University of Adelaide, Australia)
Berikut merupakan beberapa risiko melahirkan bayi laki-laki:
- Bayi laki-laki berisiko lebih tinggi lahir lebih awal dari hari perkiraan kelahiran. Kondisi inilah yang bisa memicu banyak komplikasi pada bayi karena Mom kurang siap saat menghadapi persalinan.
- Risiko bayi laki-laki lahir prematur lebih tinggi ketimbang bayi perempuan, dengan perbantingan.
- 27% lebih tinggi kelahiran prematur antara minggu ke-20 dan minggu ke-24.
- 24% lebih tinggi kelahiran prematur antara minggu ke-30 dan minggu ke-33.
- 17% lebih tinggi kelahiran prematur antara minggu ke-34 dan minggu ke-36.
- Mengandung bayi laki-laki berisiko tinggi mengalami masalah diabetes gestasional, tekanan darah tinggi saat persalinan dan preeklampsia.
Trik Mengurangi Sakit Saat Melahirkan
Dengan kata lain, penelitian-penelitian di atas belum bisa membuktikan jika proses persalinan bayi laki-laki jauh lebih lama dari bayi perempuan. Tapi meskipun begitu, penelitian tersebut membuktikan jika risiko yang ditimbulkan persalinan bayi laki-laki jauh lebih besar dan lebih menyakitkan.
Tapi ingat, jangan jadikan hal ini sebagai hambatan Moms berharap mengandung bayi perempuan Mom. justru sebaliknya, jadikan ini sebagai peringatan agar Mom lebih waspada dan lebih serius dalam mempersiapkan persalinan.
Selain itu, kini Mom pun bisa mengurangi rasa sakit saat persalinan metode hypnobirth, mencari posisi yang pas saat melahirkan, menjaga asupan nutrisi selama masa kehamilan, rutin berolahraga dan lainnya. Jangan lupa, selalu konsultasikan ke dokter setiap keluhan yang Moms rasakan selama masa kehamilan.