Artikel ini berisi tentang:
- Faktor Kesehatan Moms dan Dads
- Faktor Gaya Hidup Yang Buruk
- Kualitas Sperma Yang Buruk
- Faktor Usia
Demi kehamilan yang sehat dan terencana, menyusun program kehamilan merupakan hal yang wajib Moms lakukan. Tapi sayang, meskipun sudah disusun sedemikian rupa, terkadang program kehamilan ini tidak membuahkan hasil. Kira-kira apa ya penyebabnya?
Faktor Kesehatan Moms dan Dads
Peluang kehamilan wanita sehat dan aktif berhubungan intim hanya sekitar 20-40% setiap bulannya. Jika Moms memiliki masalah kesehatan tertentu, tentu saja peluang hamilnya akan jauh lebih rendah lagi. (oleh dr Arie A Polim D Mas, SpOG(K), dokter Kandungan dan Kebidanan dari )
Makanya, sebelum memulai program kehamilan, wajib hukumnya memeriksakan diri ke dokter untuk dilihat apakah ada kelainan atau tidak. Berikut merupakan beberapa faktor kesehatan yang bisa membuat program kehamilan Moms selalu gagal.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), atau masalah kesehatan pada alat reproduksi dan operasi yang pernah dilakukan pada organ reproduksi.
- Riwayat diabetes dan asma.
- Kekurangan berat badan atau kegemukan yang menyebabkan terganggunya kadar hormon dalam tubuh, sehingga dapat menekan peluang ovulasi.
- Penyakit yang berhubungan dengan kelenjar tiroid dan adrenal.
- Endometriosis, atau kelainan yang menyebabkan jaringan rahim tumbuh di luar rongga inti rahim sehingga menciptakan jaringan parut yang mengganggu tuba falopi.
Untuk lebih lengkapnya, Moms bisa langsung memeriksakan diri ke dokter. Biasanya, dokter akan langsung melakukan pengecekan yang meliputi cek darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, HIV, rubella, toxoplasmosis, infeksi saluran kencing dan lainnya.
Faktor Gaya Hidup Yang Buruk
Selain faktor kesehatan, gaya hidup yang buruk pun bisa menyebabkan seseorang sulit mendapat keturunan. Contoh perokok aktif karena racun dalam rokok bisa menyebabkan seseorang mengalami masalah kesuburan. (oleh dr Yusfa Rasyid SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari )
Selain itu, ada beberapa masalah gaya hidup lainnya yang menyebabkan masalah kesuburan, diantaranya :
- Kebiasaan konsumsi junk food yang menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
- Tidur kurang dari 7 jam per hari, terutama untuk pria yang bisa menyebabkan sperma kurang agresif dan tidak mampu membuahi.
- Masalah stres, konsumsi minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.
Faktor gaya hidup ini memainkan peran yang sangat penting dalam mendatangkan masalah kesuburan. Untuk mengimbanginya, rutin olahraga, jauhi stres, jauhi rokok, minuman keras dan konsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung protein, selenium dan zinc.
Kualitas Sperma Yang Buruk
Menurut penelitian yang dilakukan Master of Human Embriology and Reproduction dari Valencia University, Spanyol, kualitas sperma yang buruk akan membuat pasangan sulit mendapatkan keturunan, meskipun kualitas sel telur sudah sangat baik.
Banyak faktor yang menyebabkan kualitas sperma yang buruk, diantaranya :
- Faktor gaya hidup, seperti kelelahan, kebiasaan merokok, minum minuman keras, dan tidur kurang dari 7 jam per malam.
- Faktor psikologi, seperti stress berkepanjangan, mudah terserang panik, hingga depresi
- Faktor lingkungan, seperti bekerja di lingkungan yang tingkat pencemarannya tinggi, radiasi tinggi, tinggal dekat kawasan industri, dan dekat dengan SUTET.
- Suhu di sekitar testis yang terlalu panas. Contohnya, orang yang bekerja sebagai koki, dan sopir, yang menyebabkan mereka terus-menerus di dekat panas. Selain itu, memakai celana yang terlalu ketat pun bisa mengganggu kesehatan testis
- Faktor hormon testosteron yang tidak seimbang, varicocele (pembesaran pembuluh darah vena di buah zakar, kelainan kromosom, dan infeksi saluran reproduksi.
Untuk mengatasi hal ini, Moms bisa meminta pasangan untuk memperbanyak konsumsi makanan dengan kandungan vitamin C, B6, B12, E, Zinc, Arginin dan L-Carnintine.
Faktor Usia
Bagi perempuan, usia ideal untuk hamil adalah 20-32 tahun. Setelah itu, kualitas sel telur umumnya akan menurun, dan membuat peluang kehamilan makin menipis. (oleh dr. Rosdiana Ramli, SpOG., ahli kandungan dan kebidanan, sekaligus penulus buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil).
Setelah lewat usia 35 tahun, peluang kehamilan Mom semakin rendah. Bahkan hamil di usia ini tergolong dalam kondisi kehamilan berisiko. Di usia 40 tahun, peluang kehamilan sudah benar-benar menipis. Kemungkinannya, hanya 2 dari 5 wanita saja yang bisa hamil di usia ini.
Jika program kehamilan Moms gagal karena faktor ini, sebelum merencanakan kembali sebaiknya lakukan program penyeimbangan hormon, detoks xenoestrogen, dan perbaiki gaya hidup. Selain itu, mintalah dokter untuk membuat program kehamilan khusus agar peluang berhasilannya meningkat.