Artikel ini berisi tentang:
- Kapan Si Kecil Mulai Belajar Berdiri?
- Ambil Mainan dari Meja Bermain
- Bermain Mengejar Ayah
- Hati-hati Terjatuh. Moms Harus Waspada!
Sebelum bisa berjalan, Si Kecil harus lebih dulu belajar berdiri. Prosesnya memang cukup panjang Moms, mengingat Si Kecil harus punya keseimbangan, dan kekuatan otot kaki yang kuat. Dengan permainan sederhana, proses belajar berdiri pun akan jadi lebih menyenangkan.
Kapan Si Kecil Mulai Belajar Berdiri?
Saat memasuki usia 8-9 bulan, Si Kecil akan mulai menunjukan kematangannya secara fisik. Dalam usia ini, harusnya Si Kecil sudah bisa mengangkat dirinya sendiri, meskipun dengan bantuan (Moms atau dengan menggapai benda-benda di sekitanya.
Misal, Si Kecil mungkin sudah bisa berdiri dengan berpegangan kepada sofa, kursi, meja bermain dan lainnya. Selain itu, Si Kecil pun umumnya akan langsung mencoba berdiri saat Mom mengulurkan tangan dengan sedikit tarikan agar dia bergerak naik.
Jika sudah berhasil, jangan diturunkan. Biarkan saja Si Kecil tetap dalam posisi berdiri sampai dia merasa sudah cukup. Saat akan duduk, tahan sedikit dan turunkan secara perlahan hingga Si Kecil kembali ke posisi duduk. (oleh dr. Kevin Adrian dari Alodokter)
Jika sudah masuk tahap ini, Moms sebaiknya lebih sering mengajarkan dia untuk berdiri, dan dorong Si Kecil untuk belajar melangkahkan kakinya, sedikit demi sedikit.
Ambil Mainan dari Meja Bermain
Mengambil mainan dari meja merupakan salah satu cara untuk melatih kekuatan otot kaki Si Kecil. Permainan ini cukup sederhana, Moms hanya perlu menyimpan mainan favorit Si Kecil, kemudian simpan di atas meja dengan jarak yang mudah dijangkau dan bisa dilihat dengan mudah.
Setelah itu, biarkan Si Kecil mengambil mainan tersebut sendiri dengan cara berpegangan pada sisi-sisi meja hingga dia bisa berdiri sempurna, meskipun sambil berpegangan dan bersandar pada meja bermain.
Selain melatih keseimbangan, permainan ini pun mampu melatik kekuatan otot tangan dan kaki dengan sempurna. Kordinasi gerak antara tangan, kaki dan daya cengkram pun akan dilatih selama bermain. Tapi ingat, pastikan meja bermain Si Kecil benar-benar kuat dan tidak memiliki sudut yang tajam.
Pastikan juga mainan yang dipegang Si Kecil tidak tajam. Sebaiknya Moms tetap berada di dekatnya untuk jaga-jaga jika Si Kecil menjatuhkan tubuhnya secara tiba-tiba.
Bermain Mengejar Ayah
Di akhir pekan, tidak ada salahnya Moms mengajak Si Kecil untuk bermian mengejar ayah atau kakak. Caranya, papah Si Kecil agar berdiri tegak, kemudian minta kakak atau ayah untuk menggoda Si Kecil hingga dia terpancing untuk mengejarnya.
Selain merangsang keinginan Si Kecil untuk bisa cepat berjalan, cara ini pun cukup efektif untuk melatih kekuatan otot tangan dan kaki, melatih keseimbangan, sekaligus melatih kordinasi otak dan kaki agar bisa bergerak seperti layaknya sedang berjalan.
Manfaat lainnya, bermain dengan seluruh anggota keluarga akan membuat Si Kecil lebih bahagia, dan hubungan keluarga pun jadi lebih harmonis. (oleh Lawrence J. Cohen, psikolog anak dan keluarga, sekaligus penulis buku “Playful Parenting”)
Hati-hati Terjatuh. Moms Harus Waspada!
Selama belajar berdiri, sangat mungkin Si Kecil akan sering terjatuh. Jika jatuhnya dalam posisi duduk, mungkin tidak masalah, apalagi jika Si Kecil menggunakan diapers yang bisa jadi bantalan empuk baginya.
Tapi jika Si Kecil terjatuh, dan bahkan sampai membuatnya menangis keras, Moms wajib memeriksa seluruh bagian tubuhnya. Barangkali ada memar atau luka cidera lainnya yang bisa menghambat tumbuh kembangnya di kemudian hari.
Penting untuk diperhatikan, jika Si Kecil jadi rewel setelah terjatuh (apalagi sampai membuatnya tidak mau belajar berdiri lagi), tidak ada salahnya Moms langsung memeriksakan Si Kecil ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk mengurangi risiko benturan akibat terjatuh, sebaiknya area bermain Si Kecil diberi alas matras spons yang tidak licin, playmat dan jauhkan benda-benda yang dapat membuatnya tersandung.