Asupan gizi dan nutrisi yang baik akan menunjang pertumbuhan si Kecil sejak dini. Namun, ada kalanya para ibu seperti Moms mengalami dilema saat hendak mengenalkan si Kecil dengan makanan selain ASI. Salah satu masalah yang masih dipertanyakan para ibu adalah kebutuhan bumbu perasa seperti garam dan gula. Di usia ke berapa sebaiknya si Kecil diberikan makanan yang memiliki rasa? Lantas, apakah pemberian garam sejak masih bayi aman baginya?
Nah, Moms, sebaiknya kita tidak memberikan bumbu perasa seperti garam di tahun pertama si Kecil. ASI dan makanan pendamping lain seperti sayur dan buah sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya dengan kadar garam alami yang tidak berbahaya. Jika Moms sudah mengenalkannya dengan garam pada usia semuda itu, maka tak menutup kemungkinan tekanan darahnya akan melonjak, karena tubuh si Kecil masih sensitif dan berada di tahap pertumbuhan yang amat krusial.
Di sisi lain, jangan jadikan pemberian garam sebagai alasan Moms yang merasa kasihan karena si Kecil terus menyantap makanan hambar. Padahal sebenarnya, anggapan hambar muncul dari kebiasaan kita memakan santapan yang sudah diberikan perasa. Sementara si Kecil belum mengenal banyak referensi rasa, sehingga secara tidak langsung, dia pun belum mengetahui rasa asin.
Berkaitan dengan organ tubuhnya, si Kecil tidak disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung garam karena ginjalnya belum dapat mengolah bahan tersebut secara sempurna. Jangan sampai Moms merusak fungsi salah satu organ penting tadi dengan kadar garam berlebihan. Sistem pencernaan yang masih rapuh pun tidak memungkinkan tubuh si Kecil memproses makanan bergaram. Jika Moms terus memaksa si Kecil mengonsumsi makanan bergaram, ada kemungkinan kerusakan menjalar ke otak.
Lantas, bagaimana dengan bumbu perasa lain seperti gula? Tak jauh berbeda dengan garam yang bisa meningkatkan tekanan darah si Kecil, pemanis seperti gula dapat mengundang penyakit kronis seperti diabetes. Anak yang sudah dibiasakan menyantap makanan berkadar gula tinggi pun berisiko mengalami obesitas atau kegemukan.
Maka dari itu, Moms harus senantiasa menjaga asupan makanannya. Makanan pendamping ASI atau MPASI tetap harus mengandung gizi dan nutrisi yang baik dari bahan-bahan alami. Jika Moms memang ingin memperkenalkannya pada rasa asin, manis, dan lain sebagainya, gunakan buah atau makanan lain yang memiliki rasa-rasa tersebut, sehingga kesehatannya pun tetap terjaga.