Artikel ini berisi tentang :
- Faktor Pertumbuhan Yang Lambat
- Terlalu Kenyang Makan Camilan
- Teralihkan Karena Aktivitas Bermain
- Kapan Moms harus khawatir?
Di usianya yang sudah menginjak 3 tahun, Si Kecil seharusnya lebih banyak mengonsumsi makanan karena kebutuhan nutrisinya makin bertambah. Selain untuk menunjang perkembangan fisiknya, makanan sehat pun sangat penting untuk menunjang kinerja dan tumbuh kembang otaknya.
Tapi kok belakangan ini Si Kecil jadi jarang makan ya? Jangan aneh Moms, berikut merupakan beberapa penyebab kenapa nafsu makan Si Kecil tiba-tiba menghilang.
Faktor Pertumbuhan Yang Lambat
Di tahun pertamanya, Si Kecil cenderung mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Pertumbuhan ini akan cenderung menurun saat usia 2-3 tahun. Jangan khawatir Moms, ini merupakan hal yang normal. (oleh Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, pakar nutrisi dan penulis buku tentang diet dan kesehatan)
Penurunan laju pertumbuhan ini sedikit banyak akan berpengaruh kepada asupan nutrisi Si Kecil, yang terhubung langsung dengan nafsu makan.
Meskipun begitu, bukan berarti Moms boleh membebaskan Si Kecil untuk melewatkan makan. Asupan nutrisi yang cukup tetap sangat dibutuhkan, hanya saja untuk saat ini Moms harus fokus kepada kualitas makanan, bukan kuantitasnya.
Ada beberapa jenis makanan yang memang sebaiknya banyak dikonsumsi Si Kecil di masa pertumbuhan, terutama susu untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya, daging, ikan, dan telur sebagai sumber utama protein, dan tentu saja sayuran dan buah-buahan sebagai sumber serat dan vitamin.
Terlalu Kenyang Makan Camilan
Di usia 3 tahun umumnya anak-anak sudah mulai mengonsumsi berbagai macam camilan, misalnya cake, permen, dan lainnya. Tanpa sadar, makanan-makanan tersebut akan membuat Si Kecil merasa kenyang, meskipun belum mengonsumsi makanan utama, seperti nasi dan lauknya.
Tentu saja ini tidak bisa dibiarkan Moms. Bagaimanapun juga, Si Kecil butuh nutrisi yang lebih komplit untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Lantas, bagaimana solusinya? Jangan khawatir, Moms bisa mengakali masalah ini dengan memberikan Si Kecil camilan sehat. Misalnya, jika dia suka cake, maka buatlah cake dengan bahan-bahan tambahan yang padat nutrisi, seperti alpukat, stroberi dan buah-buahan lainnya.
Selain itu, Moms pun bisa memberikan Si Kecil olahan buah-buahan segar, atau mengolah sumber protein jadi makanan yang menarik untuknya. Intinya, jika Si Kecil enggan menyantap makanan utama, maka camilannya harus dibuat lebih kaya nutrisi.
Teralihkan Karena Aktivitas Bermain
Di usia 3 tahun, Si Kecil sudah bisa berkomunikasi dengan lancar. Mereka pun umumnya sudah membangun ikatan pertemanan yang cukup kuat, dan sudah mulai mengurangi ketergantungannya kepada Moms. Bahkan tidak jarang mereka sudah tidak perlu ditemani saat bermain.
Aktivitasnya yang sangat padat inilah yang membuat Si Kecil seolah melupakan untuk makan. Kalaupun ada waktu luang, biasanya mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan bersitirahat.
Solusi untuk mengatasi masalah ini sebenarnya sederhana, Moms harus memberikan aturan ketat terkait jam bermain dan makan. Tidak ada salahnya Moms memberlakukan aturan, Si Kecil boleh bermain bersama teman-temannya, setelah dia makan dulu.
Tentu saja aturan ini harus disepakati bersama. Pasalnya, di usia ini Si Kecil umumnya sudah punya pemikiran sendiri terkait apa yang diinginkannya, cukup paham dengan resiko, dan sudah mengerti dengan aturan yang harus ditaati. Tapi ingat, pastikan aturan ini diterapkan secara konsisten.
Kapan Moms harus khawatir?
Seperti dijelaskan di atas, meskipun normal tapi ini tidak bisa dibiarkan. Moms harus segera mencari cara untuk mengatasi masalah nafsu makan Si Kecil. Kalau tidak, resiko penurunan berat badan dan resiko kekurangan gizi siap mengintai.
Ada beberapa kondisi yang harus Moms khawatirkan terkait hal ini, diantaranya adalah :
- Si Kecil jadi mudah sakit-sakitan, dan tampak lemas. Ini sudah berbahaya karena terkait dengan resiko kekurangan gizi.
- Berat badan Si Kecil menurun drastis, bahkan menurut perhitungan BMI, sudah masuk dalam kategori berat badan kurang.
BMI merupakan metrik standar yang digunakan untuk menentukan apakah Si Kecil masuk dalam golongan berat badan normal atau tidak sehat. Secara umum, rumus BMI adalah, BMI=berat badan (Kg)/tinggi badan2 (m2)
Sebagai contoh, berat badan Si Kecil adalah 65 kg, dan tinggi badan Anda adalah 1,70 m. Maka Cara menghitungnya, 65 kg / (1,70 x 1,70). Maka BMI Si Kecil 22,49.
Untuk anak usia 1-5 tahun, BMI normal berada di kisaran 18,5-24,9. Artinya, jika BMI Si Kecil 22,9, maka sudah masih dalam kategori normal. Jika hasilnya lebih dari 24,9, Si Kecil masuk dalam kategori obesitas, dan jika dibawah 18,5, Si Kecil masuk kategori terlalu kurus.
.
Isu kekurangan gizi harus diperhatikan secara cermat karena tidak hanya berpengaruh kepada kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil, tapi juga berpengaruh pada masa depannya. (oleh Stephen R Daniels, MD, PhD, professor pediatrics dari Children's Hospital Medical Center)
Jika ada tanda-tanda di atas, sebaiknya Moms segera hubungi dokter. Konsumsi suplemen penambah nafsu makan terkadang sangat dibutuhkan. Tapi pastikan sesuai dengan rekomendasi dokter.