Kram yang terjadi saat hamil tidak mengenal batas usia kandungan. Bahkan pada beberapa ibu hamil, kram dapat terjadi berkali – kali. Memang kram yang normal tidak akan berbahaya bagi ibu hamil maupun janin. Tetapi kram yang tidak normal dapat menjadi tanda bahwa terjadi masalah pada kehamilan. Kram ditandai dengan rasa nyeri yang luar biasa. Oleh sebab itu, ibu hamil yang mengalami kram sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab kram antara ibu hamil dengan orang biasa sangat berbeda. Masa kehamilan sendiri berkaitan erat dengan kram perut. Kram dapat terjadi kapan saja, mulai dari awal kehamilan sampai menjelang masa persalinan. Kram saat menjelang persalinan merupakan hal yang wajar karena merupakan tanda bahwa tubuh ibu sudah siap melahirkan. Kram yang sangat ringan merupakan tanda bahwa terjadi kontraksi ringan tidak teratur. Kontraksi tersebut adalah proses di mana rahim sedang melakukan pemanasan atau persiapan persalinan.
Beberapa jenis kram memang diketahui berbahaya bagi kehamilan. Berikut ini adalah beberapa penyebab kram selama kehamilan yang perlu diwaspadai.
Kesalahan Perkembangan Embrio
Kram termasuk tanda bahwa kehamilan mengalami masalah. Kram di masa awal kehamilan sesaat setelah siklus haid menghilang dapat menjadi tanda bahwa terjadi kesalahan dalam perkembangan embrio. Kejadian seperti ini memerlukan perawatan dan penanganan sesegera mungkin. Perlu dilakukan pemeriksaan dengan gelombang ultrasonic untuk memastikan apakah embrio berkembang normal atau tidak.
Keguguran
Kram yang semakin parah saat awal hingga pertengahan kehamilan juga dapat menjadi tanda terjadinya keguguran. Apalagi jika kram tersebut diikuti dengan pendarahan.
Kehamilan Etopik
Kram di masa kehamilan juga dapat menjadi tanda terjadinya kehamilan ektopik. Ini merupakan kondisi kehamilan di mana sel embrio tidak berkembang di rahim tetapi tumbuh di tuba fallopi. Tuba fallopi tidak mempunyai ruang yang cukup untuk berkembangnya embrio. Sebagai akibatnya, calon ibu akan mengalami kram yang hebat karena tuba fallopi melebar dan merenggang. Jika tidak ditangani segera, hal ini akan membahayakan calon ibu. Bahkan calon ibu dapat mengalami kematian karena tuba fallopi yang melar.
Persalinan Prematur
Kram perut yang hebat dan terjadi dalam waktu yang tidak lama antara minggu ke-20 sampai minggu ke-37 dapat menjadi indikasi adanya persalinan prematur. Beberapa jenis obat-obatan diketahui menghentikan pecahnya air ketuban dan membuat paru – paru janin menjadi lebih siap jika terjadi kelahiran prematur.
Janin Terlilit Plasenta
Kram di akhir masa kehamilan selain menjadi indikasi semakin dekatnya masa persalinan juga menjadi indikasi bahwa janin terlilit plasenta. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi ibu maupun janin itu sendiri. Ketika hal ini terjadi, maka perlu segera dilakukan persalinan.