Sebagai seorang ibu, Moms pasti pernah mengalami perasaan bingung dan sedih ketika Si Kecil rewel. Di mana Si Kecil belum bisa mengkomunikasikan rasa sakit atau tidak nyaman yang dirasakannya. Si Kecil yang rewel terus menerus bisa jadi salah satu pertanda bahwa ia mengalami beberapa masalah kesehatan atau kondisi medis tertentu yang sulit diidentifikasi. Infeksi Saluran Kemih (ISK) misalnya.
Infeksi Saluran Kemih pada bayi adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika bakteri Escherichia coli (E. coli) masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra (tempat mengalirnya urine) dan menyebabkan infeksi. Yang perlu diwaspadai, bakteri tersebut bisa menyebar hingga ke organ lain seperti ginjal. Karena itulah, ISK perlu mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi pada Si Kecil.
Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Bayi
Si Kecil yang terkena ISK biasanya akan menjadi rewel karena berbagai gejala yang mereka rasakan, seperti:
- Demam
- Nyeri di perut bagian bawah, hingga
- Nyeri saat pipis
Karena menimbulkan rasa nyeri saat pipis, Si Kecil kemungkinan akan menangis setiap akan buang air kecil. Jika Moms menemukan gejala ini, segera bawa Si Kecil ke dokter.
- ISK juga akan membuat Si Kecil lebih sering pipis, terutama di malam hari meskipun tidak banyak. Disamping itu, Gejala infeksi saluran kemih juga bisa ditandai dengan aroma pipis Si Kecil yang lebih berbau dari biasanya dan mungkin akan terlihat lebih keruh atau bahkan mengandung darah.
5 Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Bayi
Infeksi saluran kemih pada bayi, lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal ini dikarenakan uretra anak perempuan lebih pendek dan lebih dekat ke anus.
Sedangkan pada anak laki-laki, anak-anak yang belum disunat dan berusia di bawah 1 tahun umumnya beresiko lebih tinggi terkena ISK. Agar Si Kecil tidak mudah mengalami ISK sebaiknya waspadai beberapa penyebab infeksi saluran kemih berikut ini.
1. Membersihkan Area Genital dengan Cara yang Salah
Sebelum membersihkan kelamin bayi, Moms atau Dads wajib mengetahui cara membersihkan kelamin bayi yang benar. Karena apabila salah atau terbalik, bayi berisiko mengalami ISK akibat bakteri Escherichia coli (E. coli) yang terbawa dari usus besar.
Bakteri E. coli adalah bakteri yang sebenarnya hidup di dalam usus besar manusia dan hewan. Namun karena kondisi tertentu, bakteri ini bisa berpindah dari usus ke saluran kemih melalui uretra, terutama pada bayi perempuan.
Bayi perempuan lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih karena anatomi uretra mereka yang lebih pendek dan dekat dengan anus. Atau, bisa juga disebabkan karena kelainan struktur saluran kemih seperti reflux vesicoureteral atau striktur uretra.
Cara membersihkan kelamin bayi yang benar untuk mencegah ISK adalah:
- Bersihkan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya
- Bilas/ bersihkan area genital dengan air bersih atau tisu basah yang higienis
- Segera keringkan area genital dengan handuk yang kering dan bersih
- Gunakan sabun khusus bayi yang lembut untuk membersihkan area genital bayi
Tidak hanya bayi perempuan, bayi laki-laki yang belum disunat juga lebih berisiko mengalami ISK dibandingkan dengan bayi laki yang sudah disunat.
Risiko terkena ISK pada bayi laki-laki yang belum disunat, disebabkan karena bagian dalam preputium (kulup kemaluan) bisa menyimpan bakteri dan kelembaban. Sehingga meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan infeksi.
2. Kekurangan Cairan
Penyebab infeksi saluran kemih pada bayi lainnya adalah kurang minum atau kekurangan cairan. Kekurangan cairan bisa meningkatkan risiko ISK karena urin yang pekat dapat meningkatkan resiko bakteri berkembang di saluran kemih.
Penelitian telah membuktikan bahwa memperbanyak asupan cairan pada bayi, misalnya dengan memberikannya ASI lebih sering, bisa menurunkan resiko ISK.
3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi dibandingkan orang dewasa.
Faktor-faktor yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh bayi diantaranya adalah.
- Bayi yang lahir prematur
- Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
- Infeksi. Bayi yang sering terkena infeksi lebih berisiko mengalami sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Kurang ASI. ASI mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Jika kekurangan ASI, bayi akan lebih berisiko terkena ISK
4. Genetik
Faktor genetika juga dapat menjadi penyebab dan bisa meningkatkan resiko bayi mengalami ISK. Karena berbagai varian genetik memiliki kekuatan pertahanan antibakteri yang berbeda-beda. Hal ini telah dibuktikan melalui sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa ISK lebih umum dialami oleh bayi yang memiliki keluarga dengan riwayat ISK.
5. Popok Basah dan Kotor
Popok yang basah dan kotor dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri E. coli yang dapat masuk ke dalam saluran kemih. Disamping itu, popok yang tidak menyerap kotoran lunak Si Kecil dengan baik juga dapat menjadi media transfer bakteri E. coli dari usus besar ke kelamin.
Cara Mencegah ISK pada Bayi
Berikut adalah beberapa kiat yang bisa Moms lakukan untuk mencegah Infeksi Saluran Kemih pada bayi:
- Ganti popok sesering mungkin. Misalnya, setiap 3 atau 4 jam sekali meskipun popok belum penuh pipis atau terkena kotoran Si Kecil. Jika Moms khawatir tidak bisa mengganti popok tepat waktu, sebaiknya gunakan popok yang didesain memiliki penyerapan yang cepat dan banyak sehingga permukaan kulit Si Kecil tetap kering sehingga terhindar dari risiko iritasi
- Untuk mencegah agar popok yang basah akibat kotoran tidak mengakibatkan ISK pada Si Kecil, ganti popok segera setelah Si Kecil pup atau setelah popok terisi
- Bersihkan area genital Si Kecil dengan cara yang tepat, yaitu dari depan ke belakang
- Jangan membersihkan area genital bayi dengan sabun yang keras seperti sabun badan untuk orang dewasa
- Jika Si Kecil sudah diberikan MPASI (makanan pendamping ASI), selain memberikan sumber karbohidrat, pastikan Moms memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan memberi asupan yang mengandung protein, lemak sehat, sayur, hingga buah
- Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan ASI (sebagai sumber asupan cairan) yang cukup setiap hari
Salah satu popok yang bisa menyerap banyak dan cepat adalah popok Merries Skin Protection. Popok ini memiliki permukaan yang lebih dari lembut dan dapat melindungi kulit Si Kecil dari risiko ruam. Merries Skin Protection dilengkapi dengan Lapisan Anti Bakteri dari ekstrak daun teh dan teknologi +Anti Bau untuk mencegah berkembangnya bakteri sekaligus mencegah bau.
Popok Merries Skin Protection dilengkapi juga dengan teknologi yang dapat mengunci pipis, sehingga permukaan popok tetap kering. Karet pinggang yang elastis juga akan membuat Si Kecil nyaman beraktivitas seharian. Popok ini juga mempunyai permukaan bersirkulasi udara yang membuat Si Kecil merasa nyaman dan kulitnya bisa bebas bernapas. Dapatkan popok Merries Skin Protection disini.